ALmuhtada.org – Doa menjadi salah satu kebutuhan penting bagi orang mukmin. Hanya kepada Allah SWT saja kita mengembalikan segala urusan. Salah satunya, yaitu melalui cara doa dan berdoa.
Secara umum, kita memahami aktivitas berdoa sebagai sarana. Sarana untuk meminta dan memohon pertolongan kepada Allah SWT.
Tidak jarang pula, dalam berdoa, lebih banyak menyebutkan permintaan. Banyak sekali rasanya keinginan dan masalah yang kita hadapi.
Sehingga, kita ingin Allah membantu dan menolong. Apakah hal tersebut salah? Tentu saja tidak. Sebagaimana disinggung dalam Al Qur’an, Allah SWT berfirman;
“Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.” (QS. An Nisa; 28).
Maka, manusia memang sudah seyogyanya menjadikan Allah SWT satu-satunya dan hanya satu sebagai tempat bersandar dan mengembalikan segala urusan.
Salah satu wujud penghambaan manusia di antaranya adalah melalui berdoa.
Manusia yang berdoa, menandakan bahwa ia masih membutuhkan Allah SWT. Hanya Allah SWT yang ilmu-Nya meliputi segala sesuatu.
Hanya Allah SWT yang mengatur segala urusan di dunia dan akhirat. Hanya Allah SWT saja yang dapat memberikan pertolongan.
Adapun jika ada manusia lain yang membantu. Segala urusan kita menjadi dipermudah. Ketahuilah bahwa itu terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT.
Sehingga, itu lebih dari cukup menjadi alasan kuat kenapa kita harus berdoa. Sebab, tidak ada yang bisa membantu dan menolong selain Allah SWT.
Bahkan dalam sebuah, yaitu HR. Bukhari dan Muslim dijelaskan bahwa; “Doa adalah senjata bagi orang mukmin.”
Selain itu, juga menurut HR. At Tirmidzi dikatakan bahwa; “Doa adalah ibadah yang paling utama.”
Allah pun berfirman dalam QS. Gafir: 60; “Dan Tuhanmu berfirman; Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”
Namun, sadarkah beberapa dari kita ada yang tidak benar-benar berdoa? Meskipun ia secara fisik terlihat berdoa.
Bahkan mengatakan bahwa Allah SWT tidak menjawab dan memperkenankan doanya. Sesungguhnya, Allah SWT Maha Melihat dan Maha Mendengar.
Apa yang kita nyatakan (perlihatkan) atau sembunyikan (lakukan secara diam-diam). Allah SWT mengabulkan doa kita dengan tiga cara:
- Dikabulkannya doa secara langsung
- Dikabulkannya doa dengan cara berbeda dari apa yang kita minta
- Dikabulkannya doa dengan cara ditundanya jawaban
- Dikabulkannya doa untuk diakhirat nanti
Jadi, prasangka bahwa Allah tidak mengabulkan doa hamba yang berdoa adalah salah.
Allah mengabulkan doa kita namun dengan cara berbeda. Daripada kita sibuk memikirkan kapan Allah mengabulkan doa-doa kita.
Alangkah baiknya, kita memperbaiki kualitas dan adab kita dalam berdoa. Barangkali sebab belum terkabulnya doa adalah adab yang kurang dalam berdoa.
Dosa kecil yang kita anggap remeh sampai menggunung. Sehingga, itulah yang mungkin menghambat terkabulnya doa-doa.
Sebab, berdoa bukan hanya tentang meminta dan terus meminta. Namun, juga pengakuan bahwa sebagai manusia kita telah banyak dosa.
Sudahkah dalam berdoa kita mohon ampun dan mengakui kesalahan? Atau malah hanya menuntut agar Allah mengabulkan doa-doa?
Jangan sampai, kita berdoa, namun tanpa sadar membawa keangkuhan. Jangan sampai, kita berdoa, namun tidak benar-benar dalam keadaan sadar.
Yakinkan dalam diri: Tiada doa yang akan kembali sia-sia. Bersabarlah, sungguh Allah SWT Maha Melihat dan Maha Teliti. [] Khasiatun Amaliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah