Apakah Harus Membalikkan Telapak Tangan Saat Do’a Tolak Bala? Simak Penjelasan Berikut!

Abu al-Hasan al-Uqlidisi
Gambar Ilustrasi Abu al-Hasan al-Uqlidisi (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Membalikkan telapak tangan saat do’a tolak bala, mungkin ada beberapa yang masih tidak mengerti.

Bala yang berarti musibah, kesulitan, kesusahan. Maka tolak bala ini maksudnya adalah menolak musibah atau kesulitan.

Mungkin ada beberapa yang bertanya, apakah harus membalikkan telapak tangan hingga menghadap ke bumi? Atau do’a seperti pada umumnya?

Pada umumnya saat kita berdo’a, kita dianjurkan mengangkat tangan dan telapak tangan menengadah menghadap langit.

Akan tetapi, ada beberapa pendapat bahwa saat do’a tolak bala kita membalikkan telapak tangan menghadap bumi. Saat kita melaksanakan sholat jamaah subuh, terdapat imam yang membaca qunut nazilah.

Ustadz Abdul Somad pernah menjelaskan, saat ada yang bertanya apakah kita harus membalikkan telapak tangan saat do’a tolak bala?

Kemudian dijelaskan sama halnya dengan saat kita melaksanakan sholat istisqo, yang dimana memindahkan sorban dari kanan ke kiri. Disebutkan bahwa ini termasuk tafa’ul. Beliau juga mengatakan do’a disebut dengan tafa’ul.

Maka saat imam membaca qunut, do’a memohon kebaikan kita menengadahkan telapak tangan menghadap langit, dan ketika do’a memohon menolak keburukan maka membalikkan telapak tangan menghadap ke bumi.

ويسن رفع يديه في القنوت ويجعل بطنهما لجهة السماء عند طلب تحصيل الخير وظهرهما له عند طلب رفع الشر وهكذا سائر الأدعية ولا يسن مسح الوجه عقب الدعاء في الصلاة بل الأولى تركه بخلافه خارجها

Baca Juga:  Do’a Adalah Obat yang Paling Mujarab

Artinya, “Sunah mengangkat kedua tangan dalam qunut (nazilah) dengan menghadapkan kedua telapak tangan ke langit saat meminta kebaikan dan membalik kedua telapak tangan hingga mengarah ke bumi saat berdoa tolak bala. Hal ini berlaku pada semua doa. Tidak disunahkan mengusap muka setelah doa di dalam shalat. Lebih utamanya tidak mengusap muka ketika shalat, lain soal kalau di luar shalat,” (Lihat Syekh Ibrahim Al-Baijuri, Hasyiyatul Baijuri, Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, cetakan kedua, 1999 M/1420 H, juz I, halaman 314).

Adapun penjelasan Buya Yahya dalam channel youtube AlbahjahTV, beliau menjelaskan bahwa ada 3 pendapat, Yang pertama, Imam Syafi’i dan Ulama’ lainnya banyak yang mengatakan telapak tangan tetap menengadah menghadap langit.

Yang kedua, seperti Imam Nawawi dalam Syarh Muslim, membalikkan telapak tangan menghadap ke bumi. Dan yang ketiga, membalikkan telapak tangan hanya saat sholat istisqo saja.

Maka, kita boleh saja membalikkan tangan saat do’a tolak bala atau jika do’a qunut nazilah. Dan kita juga diperbolehkan seperti biasa, yaitu telapak tangan menghadap ke langit. [] Zahrotuz Zakiyah

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post