Almuhtada.org – Mengapa kita dianjurkan bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam setiap kali shalat, setiap kali berdoa, dan setiap kali memiliki waktu luang, padahal bukankah beliau sudah dijamin oleh Alah SWT. Masuk surga?
Sebenarnya shalawat itu bukanlah suatu permohonan agar masuk surga, bahkan shalawat tidak hanya dilantukan oleh umat manusia saja, Alah SWT. dan para malaikat-malaikat-Nya juga mengucapakan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
Tentunya dengan makna yang berbeda-beda pula. Shalawat dari Allah SWT. bermakna memberikan rahmat, shalawat dari malaikat berarti memintakan maghfiroh atau ampunan, sedangakn shalawat dari orang mukmin memiliki makna doa agar ia diberi rahmat.
Kemuliaan Membaca Shalawat
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
- Dilipat Gandakan Pahalanya oleh Allah SWT
Jika kita bacakan shalawat tersebut, ternyata manfaat shalawat tidak hanya menghadirkan feedback (satu balasan balik), namun umpan balik kepada kita berupa 10 kali lipat balasan dari Allah SWT. Nabi Muhammad bersabda:
مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا
Artinya : “Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali maka Allah akan bersholawat untuknya sepuluh kali” (HR. Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i)
- Menjadi Umat yang Paling Dekat dengan Nabi Muhammad SAW
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
أَوْلى النَّاسِ بِي يوْمَ الْقِيامةِ أَكْثَرُهُم عَليَّ صَلاَةً رواه الترمذي
Artinya: “sesungguhnya yang paling dekat denganku, di akhirat kelak adalah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku”
- Diampuni Dosa-Dosanya oleh Allah SWT
Imam Al-Thabrani dan Abi ‘Ashim meriwayatkan hadits dari Abi Kahil, dia berkata:
قَالَ لِيْ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: يَا اَبَا كَاهِل، مَنْ صَلَّى عَلَيَّ كُلَّ يَوْمٍ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ وَكُلَّ لَيْلةَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ حُبًّا وَشَوْقًا اِلَيَّ، كَانَ حَقا على الله اَنْ يَغْفِرَ له ذُنُوْبَه تلك الليلة وَذَلِكَ اْليَوْمَ.
Artinya: Nabi Muhammad. berkata kepada saya: Wahai Abu Kahil, barang siapa bershalawat atasku setiap hari tiga kali dan setiap malam tiga kali karena kecintaan dan kerinduan kepadaku maka hak atas Allah SWT untuk mengampuni dosa-dosanya pada malam itu dan hari itu”.
- Dikabulkan Segala Doa dan Hajatnya
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Nabi Muhammad SAW bersabda:
سمعَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ رجلًا يَدعو في صلاتِهِ لم يُمجِّدِ اللَّهَ تعالى ولم يُصلِّ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ عجِلَ هذا ثمَّ دعاهُ فقالَ لَهُ أو لغيرِهِ إذا صلَّى أحدُكُم فليَبدَأ بتَمجيدِ ربِّهِ جلَّ وعزَّ والثَّناءِ علَيهِ ثمَّ يصلِّي علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ يَدعو بَعدُ بما شاءَ
Artinya: “Apabila salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan mengagungkan Allah SWT dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat kepada Nabi Saw. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki” (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi)
Dalam hadis lain yang diriwayatkan oleh Thabrani, “Setiap doa akan terhalang (untuk dikabulkan) hingga dibacakan shalawat kepada Muhammad SAW dan keluarganya”.
- Mendapatkan Syafaat Baginda Rasulullah SAW
عليه وسلم يقول: «إذا سَمِعْتُمُ النِدَاءَ فقولوا مثلَ ما يقولُ، ثمَّ صَلُّوا عَلَيَّ، فإنّه مَنْ صَلّى عَلَيَّ صلاةً صلى اللهُ عليه بها عَشْرَا، ثمّ سلوا اللهَ ليَ الوَسِيْلَةَ، فإنّها مَنْزِلَةٌ في الجنّة لا تنبغي إلاّ لِعَبْدٍ مِنْ عباد الله، وأرجو أن أكونَ أنا هو، فَمَنْ سألَ لِيَ الوَسِيْلَةَ حَلَّتْ لَهُ الشَفَاعَةَ» (مسلم)،
Dari Abdullah bin Umar, dia mendegar Rasulllah SAW bersabda: “Jika kalian mendengar adzan, maka ucapkanlah seperti yang diucapkan muadzin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah sebuat tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat.” (HR Muslim).
Beruntuglah kita semua yang dijadikan umat baginda Nabi Muhammad SAW, karena walaupun kita sebagai umat yang terakhir hidup di dunia ini, namun kitalah yang akan menjadi umat pemimpin seluruh umat di hari akhir kelak.
Maka bersukurlah kepada Allah SWT yang telah menjadikan kita sebgai umat Nabi Muhammad SAW. cara kita bersukur adalah dengan terus membasahi lidah kita dengan banyak membaca shalawat dan salam kepada nabi kita, rasul kita baginda sayidina Muhammad SAW. [] Dela Kurniawati
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah