Almuhtada.org – Agama Islam melarang seseorang untuk menyebarluaskan aib yang dimiliki oleh orang lain. Lantas, apa itu aib ?
Aib secara Bahasa berarti cacat atau kekurangan. Aib dapat diartikan sebagai istilah yang mengacu pada kelemahan, kesalahan, atau hal buruk yang ada pada diri seseorang yang seharusnya masih dirahasiakan.
Dari uraian serta penjelasan mengenai aib, dapat disimpulkan bahwa aib merupakan suatu kekurangan yang harus ditutupi. Hal tersebut sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :
“Barang siapa yang menutupi aib saudaranya muslim, Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat, dan barang siapa mengumbar aib saudaranya muslim, maka Allah akan mengumbar aibnya hingga terbukalah kejelekannya di dalam rumahnya.” (HR. Ibnu Majah)
Sabda Rasulullah SAW di atas menjelaskan bahwa apabila seseorang mengumbar aib seseorang, maka Allah SWT akan mengumbar aibnya.
Begitu pula sebaliknya, apabila seseorang menutupi aib orang lain, maka Allah SWT akan menutupi aibnya kelak di kiamat.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, menutupi aib yang dimiliki oleh orang lain memiliki beberapa keutamaan. Keutamaan-keutamaan tersebut meliputi :
- Allah SWT akan menutupi segala aib yang dimiliki kelak di akhirat kelak.
Keutamaan pertama yang akan diperoleh seseorang yang senantiasa menutupi aib orang lain ialah Allah SWT akan menutupi aib orang tersebut di akhirat kelak. Hal ini sesuai dengan hadist Rasulullah SAW. Beliau bersabda :
“Tidaklah seseorang menutupi aib orang lain di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim)
- Allah SWT menutupi segala aib yang dimiliki di dunia
Tidak hanya mendapat keutamaan ketika di akhirat kelak. Ternyata keutamaan menutupi aib orang lain juga akan diperoleh ketika ia masih hidup di dunia. Rasulullah SAW.bersabda :
“Barang Siapa menutupi aib seorang muslim, maka Allah akan menutupi aib orang tersebut di dunia dan akhirat.” (HR. Ibnu Majah)
- Keutamaan menutup aib orang lain setara dengan menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup
Keutamaan terakhir yang diperoleh seseorang yang menutupi aib orang lain ibarat ia menghidupkan Kembali bayi yang dikubur hidup-hidup.
“Siapa melihat aurat (aib orang lain) lalu menutupinya, maka seakan-akan ia menghidupkan bayi yang dikubur hidup-hidup.” (HR. Abu Daud)
Cukup sekian artikel yang dapat saya tulis. Semoga apa yang saya tulis dapat bermanfaat bagi para pembaca artikel ini. [] Muhammad Khoirul Anwar
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah