Almuhtada.org – Hari kiamat merupakan saat dimana berakhirnya kehidupan di dunia. Saat itu pula, setiap manusia akan mendapatkan balasan atas baik buruknya selama du dunia.
Manusia hanya dapat mengandalkan amalnya saja saat itu. Tidak akan ada yang bisa menolongnya. Namun Allah akan menaungi beberapa golongan orang.
Dalam sebuah hadist disebutkan sebagai berikut.
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
- Imam yang adil
Imam yang adil merujuk kepada seorang pemimpin atau penguasa yang memimpin dengan keadilan dan adil dalam urusan rakyatnya. Keadilan adalah salah satu prinsip penting dalam Islam, dan seorang imam yang adil diberikan penghargaan khusus dalam agama Islam.
Seorang imam yang adil adalah seseorang yang:
- Menerapkan Hukum Islam dengan Keadilan: memastikan bahwa hukum-hukum Islam diterapkan secara adil untuk semua warga negaranya tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang mereka.
- Melindungi Hak Asasi Manusia: menjaga hak asasi manusia, termasuk hak-hak seperti hak atas kebebasan beragama, kebebasan berbicara, dan hak untuk hidup dalam perdamaian dan keamanan.
Imam yang adil adalah contoh yang baik bagi masyarakatnya dan diberkati dalam Islam dan akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat karena telah menjalankan tugas kepemimpinannya dengan integritas, memastikan kesejahteraan dan keadilan bagi rakyatnya.
- Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah
Pemuda menjadi penting karena pemuda adalah penguasa masa depan. Jika pemuda hari ini tidak memahami Islam dengan baik dan benar, maka tidak khayalan Islam bisa menjadi sekedar nama di Indonesia. Bahkan perlu dipahami bahwa masa depan Islam di Indonesia juga tergantung di tangan pemuda.
Seorang pemuda yang tumbuh dalam ibadah memiliki karakteristik berikut:
- Ketaatan Terhadap Perintah Allah: menjalankan perintah Allah, seperti shalat, puasa, dan ibadah lainnya, dengan penuh kesadaran dan keikhlasan.
- Menjauhi Dosa dan Maksiat: menjauhi dosa-dosa dan tindakan maksiat yang dilarang oleh Islam. Dia berusaha untuk hidup dalam ketaatan kepada Allah.
Pemuda yang tumbuh dalam ibadah adalah contoh yang baik bagi generasi muda lainnya dan akan mendapatkan naungan sebagai penghargaan, karena mereka menunjukkan dedikasi mereka untuk agama dan memegang teguh nilai-nilai kebaikan dalam Islam.
- Seseorang yang hatinya bergantung pada masjid
Penjelasan ini merujuk kepada individu yang hati dan perasaannya selalu terhubung dan terikat dengan masjid, tempat ibadah dalam agama Islam. Ini mencerminkan cinta dan kesetiaan mereka kepada rumah Allah dan aktif dalam beribadah di sana.
Karakteristik seseorang yang hatinya bergantung pada masjid, diantaranya :
- Rajin dalam Shalat: hadir di masjid untuk menunaikan shalat wajib dan sunnah, serta berusaha untuk mendirikan shalat berjamaah dengan jamaah masjid.
- Mengingat Allah: menghabiskan waktu di masjid untuk berdzikir, membaca Al-Quran, dan berdoa, sehingga hati mereka selalu terikat dengan kehadiran Allah.
- Menggunakan Masjid Sebagai Tempat Refleksi dan Ketenangan: bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga tempat untuk merenung, mencari ketenangan, dan berhubungan dengan Allah.
Seseorang yang hatinya bergantung pada masjid adalah individu yang mendedikasikan sebagian besar hidupnya dalam upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memperkuat ikatan spiritualnya dengan agama sehingga pada hari kiamat mendapatkan naungan dari Allah.
- Dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya
Dua individu yang saling mencintai dan menjalani hubungan yang baik, yang didasarkan pada cinta mereka kepada Allah dan tujuan yang luhur dalam agama Islam juga akan mendapatkan naungan pada hari kiamat dari Allah. Sebab, bertemu dan berpisah karena Allah, dengan niat yang baik dan ketulusan.
Karakteristik dari dua orang yang saling mencintai di jalan Allah dapat mencakup:
- Ketulusan Cinta: Mereka mencintai satu sama lain dengan niat yang tulus karena Allah, bukan karena kepentingan dunia semata.
- Ketika Mereka Berkumpul dan Berpisah: Kapan pun mereka bertemu atau berpisah, itu selalu dalam kerangka kebaikan dan kepatuhan kepada Allah. Mereka dapat berkumpul untuk beribadah bersama atau menjalani aktivitas yang mendukung kebaikan, dan mereka berpisah dengan kebahagiaan karena mereka tahu bahwa cinta dan hubungan mereka didasarkan pada niat baik.
- Seorang laki-laki yang menolak ajakan perempuan untuk berzina
Dalam Islam, berzina adalah tindakan yang diharamkan dan dilarang, Nah, wanita yang mengajak laki-laki untuk berzina bukanlah wanita biasa.
Namun dia adalah wanita yang memiliki jabatan yang tinggi dan allah berikan kecantikan yang membuat ketertarikan hati semakin kuat, kemudian lelaki itu berkata “ sungguh aku takut kepada Allah”, dari tindakan penolakan tersebut membuktikan bahwa ketakwaannya terhadap Allah erat, sehingga Allah memberikan naungan pada hari kiamat sebagai penghargaan pada hari kiamat.
Karakteristik dari lelaki dalam situasi ini adalah:
- Takut kepada Allah: Lelaki tersebut memiliki ketakwaan dan kesadaran akan Allah yang kuat. Ketika dia dihadapkan pada godaan yang melibatkan tindakan dosa, dia memilih untuk menolaknya karena takut kepada Allah dan ketakwaannya yang mendalam.
- Menjunjung Nilai-Nilai Agama: Tindakan lelaki ini menggambarkan komitmen dan penghormatan terhadap nilai-nilai agama Islam, yang melarang perbuatan berzina.
- Orang yang bershadaqah secara sembunyi-sembunyi
Seseorang yang bersedekah dengan tangan kanan sementara tangan kirinya tidak tahu” adalah salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah di hari kiamat, seperti yang disebutkan dalam hadits “tangan kanan” dan “tangan kiri” bukanlah harfiah, melainkan simbolik dari ketidaktahuan orang lain tentang amal baik yang dilakukan.
Karakteristik dari orang yang bersedekah secara tersembunyi bunyi mencakup:
- Ketulusan Niat: Mereka memberikan sedekah dengan niat yang murni, semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah, bukan untuk mendapatkan pujian atau pengakuan dari orang lain.
- Kerahasiaan: Mereka menjaga kerahasiaan tindakan sedekah mereka. Mereka tidak mempublikasikan atau memamerkan amal kebaikan mereka kepada dunia.
- Seseorang yang berdzikir kepada Allah hingga menangis
Dalam Islam, dzikir (mengingat Allah) adalah aktivitas yang sangat dianjurkan. Dalam berdzikir, seseorang menguatkan hubungan spiritualnya dengan Allah, merenungkan makna hidup, dan memperkuat iman.
Pada hari kiamat, mereka yang berdzikir kepada Allah hingga menangis akan mendapatkan naungan Allah sebagai penghargaan atas ketulusan dan hubungan mereka yang mendalam dengan-Nya.
Karakteristik dari seseorang yang berdzikir kepada Allah hingga menangis mencakup:
- Ketulusan dan Khusyu: Mereka berdzikir dengan ketulusan dan khusyu’, sepenuh hati dan dengan perasaan yang dalam, bukan sebagai rutinitas semata.
- Ketakwaan dan Kesadaran: Berdzikir hingga menangis adalah tanda kesadaran dan ketakwaan kepada Allah.
Itulah tujuh golongan yang kelak akan mendapatkan naungan dari Allah SWT di hari kiamat karena ketulusan iman dan amal perbuatan.
Sebagai umat muslim, dianjurkan untuk mengikuti jejak dan mengambil hikmah dari karakteristik yang ditunjukkan dan berusaha menjadi golongan yang mendapatkan naungan dari Allah di dunia dan di akhirat. [] Suci Afnia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah