Almuhtad.org – Hallo sobat al-muhtada ! Kisah cinta putri Rasulullah SAW yaitu sayyidah Fatimah az-zahra dengan sayyidina ali RA menjadi yang paling romantis setelah kisah cinta nabi Muhamad SAW.
Bagaimana tidak romantis, kisah dua anak manusia yang sama-sama mulia dan memiliki kedudukan yang tinggii dimata Allah ini sungguh sangat mengesankan dan menyetuh hati serta dapat mampu membuat pelajaran berhaga bagi setiap orang.
Dalam beberapa riwayat bahkan dikatakan kisah cinta keduanya bukan sekedar kisah cinta paling romantis saja namun juga sangat mulia dan terpuji
Kisah cinta keduanya berlandaskan pada iman dan keyakinan hanya pada allah semata,meski keduanya saling mencintai satu sama lain dari jauh sebelum keduanya menikah keduanya mampu menyimpan cinta dihati masing-masing hingga akhirnya mereka bias saling mencurahkan cinta keduanya dalam ikatan halal pernikahan
Perjuangan dan pengorbanan keduanya untuk sampai kepernikahan tidaklah mudah berkali-kali sayidina Ali harus merasa kecewa dan berusaha ikhlas menerima kenyataan bahwa Fatimah telah dilamar oleh pria lain yang jauh lebih sukses serta jauh lebih berpengaruh dan juga lebih dekat dengan rosulullah SAW yaitu Abu Bakar RA.
Ali seketika hancur setalah dilamar oleh seorang pria terlebih lagi pria itu memiliki kedudukan tinggi di mata allah dan juga dimata rosulullah. Abu bakar memberanikan diri bertemu rasulullah SAW dan mengutarakan niatnya untuk mempersunting Fatimah. Namun Rasulullah ternyata menolak lamaran tesebut secara halus dengan alasan bahwasanya Fatimah masih terlalu muda.
Mendengar penolakan tersebut ali bin abi tholib sedikit tenang sebab wanita yang setiap harinya ia sebut namanya dalam doa untuk diberikan keridhoannya allah atas dirinya tidak menjadi milik orang lain. Tapi sayang ketenangan dan keceriannya itu kembali hancur ketika mendengar kabar bahwa sahabatnya seseorang yang memiliki kedudukan yang tinggi yakni Umar bin Khattab RA juga mengatakan bahwasanya dia juga ingin meminang Fatimah. Namun lamaran tersebut juga ditolak oleh rosulullah SAW dengan alasan yang sama yakni Fatimah masih terlalu muda
Ali pun menjadi lebih tenang namun disisi lain hatinya juga sangat gundah dan sendih. Ali merenung jika kedua pria yang memiliki kedudukan yang tinggi dimata allah dan Rasulullah saja ditolak lamaranya bagaimana dengan dirinya yang hanya seorang pemuda miskin dan tak memiliki apa-apa. Kondisi inilah yang membuat ali menjadi pasrah.
Dalam sebuah riwayat dikisahkan bahwasanya ali berbincang dengan abu bakar dan ia mengatkan bahwasanya ‘’wahai abu bakar,engkau telah membuat hatiku yang sebelumnya tenang menjadi goncan,engkau telah mengingatkanku akan sesuatu yang sudah aku lupakan,demi alla aku menghendaki Fatimah akan tetapi yang menjadi penghalang bagiku adalah karena aku tidak memiliki apapun serta tidak memiliki keberaniaan untuk dating kepada rosulullah’’.
Pernyataan alipun membuat abu bakar terenyuh,lantas abu bakar berkata kepada ali ‘’wahai ali,janganlah engka berkata demikian. Bagi allah dan rosullnya dunia dan seisinya itu hanyalah ibarat debu-debu yang bertaburan belaka’’.
Mendegar nasehat dan dukungan dari abu bakar dan serta dukungan dari beberapa sahabat yang lainnya,ali pun lantas memberanikan diri untuk menghadap kepada rosululah dan mengutarakan isi hatinya bahwa ia ingin meminang Fatimah az-zahra.
Dalam sebuah riwayat dijelaskan bahwasannya wajah Rasulullah berseri-seri atas kedatangan ali bin abi tholib beliau lantas mengatakan ‘’Apakah engkau memiliki suatu bekal untuk dijadikan sebgai mas kawin?’’ Dengan penuh ketulusan ali pun menjawab ‘’Demi allah engkau sendiri mengetahui bagaimana keadaanku,ya rosulullah, tak ada sesuatu dari diriku yang tidak engkau ketahui wahai Rasulullah. Aku tidak memiliki apa-apa selain baju nesi,sebilah pedang,dan seekor unta’’.
Rosulullah pun tersenyum dan lantas mengatakan, tentang pedangmu engaku tetap memerlukannya untuk meneruskan perjuangan dijalan allah,dan untamu tetap engkau perlukan untuk mengambil air bagi keluargamu juga bagi dirimu sendiri, serta engkau memrlukannya untuk melakukan perjalanan’’
Oleh karena itu aku hendak menikahkanmu dengan mas kawin baju besi milikmu. Aku bahagia menerima barang itu dari mu wahai ali,engkau wajib bergemira sebab allah-lah yang telah menikahkanmu dilangit terlebih dahulu sebelum menikahkanmu dibumi HADIST RIWAYAT UMMU SALAMAH
Rasa syukur tak henti-henti nya diucapkan oleh ali abi thalib,ia akhirnya menikah dengan gadis yang sudah lama ia cintai. Namun sesaat hati ali kembali dibuat sedih setelah Fatimah mengatakan bahwasannya ia pernah mencintai seorang pemuda sebelum ia menikah dengannya tapi selama ini ia menyimpan cintanya tersebut dan hanya ia dan allah-lah yang mengetahuinya.
Bahkan dalam sebuah riwayat dikatakan bahwa cintanya Fatimah kepada seorang pemuda ini tidak diketahui oleh jin dan setan sekalipun.
Namun kesedihan tersebut tak berlangsung lama dan alipun merasa sangat bahagia yang amat sangat luar biasa ketika Fatimah menyebutkan bahwasanya seorang pemuda yang ia cinta sebelum ia menikah adalah seorang pemuda yang sekarang berada dihadapnnya yang kini telah menjadi suaminya yaitu SAYYIDINA ALI KARRAMALLAHU WAJAH. [] Juliana setefani usaini
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah