Almuhtada.org – Apakah saat ini kalian melihat berbagai berita yang beredar baik itu di sosial media ataupun saluran – saluran berita yang lainnya?
Seringkali kita temukan berbagai berita dengan topik – topik kontroversial beredar di masyarakat luas. Mulai dari hal – hal besar seperti dunia entertainment, kejadian sehari – hari, hingga topik – topik lain dibahas didalamnya.
Namun tidak jarang ada berita – berita yang mana terkesan saling menjatuhkan bahkan memojokkkan satu pihak. Berita tersebut mencantumkan kalimat – kalimat yang cukup tidak etis untuk digunakan sebagai berita. Atau mereka menggunakan cara halus dalam menjatuhkan pihak yang mereka inginkan.
Yang lebih parah para pembaca berita yang kebanyakan masyarakat awam hanya menerima berita tersebut secara mentah – mentah. Hingga mereka akan terhasut untuk ikut menjatuhkan pihak yang ditargetkan dalam berita tersebut. Padahal belum tentu berita tersebut menyajikan kebenaran yang pasti dari pihak – pihak tersebut.
Hal ini juga menjadi salah satu kebiasaan yang tidak bisa dihindari para pembaca berita yang masih memiliki pemikiran awam. Menerima suatu berita secara mentah – mentah hanya akan membuat seseorang dilanda prasangka yang bisa saja salah. Bahkan mereka cenderung akan membesarkan masalah tersebut hingga dalam titik yang tidak bisa dibayangkan.
Lalu apa solusi dari hal tersebut? Salah satu solusi yang bisa kita gunakan adalah menerapkan sifat tabayyun dalam kehidupan. Sifat tabayyun dalam Bahasa arab memiliki arti meneliti, menjelaskan, mencaritahu, memahami, dan memverifikasi. Sedangkan dalam istilah berarti mencaritahu kebenaran dari suatu hal secara teliti dan dengan cara yang baik.
Dalam agama islam kita diajarkan untuk berhati – hati ketika menerima suatu berita ataupun kejadian yang terjadi disekitar kita. Hal ini tercantum dalam surat Al-Hujurat ayat 6 seperti di bawah ini,
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِن جَآءَكُمْ فَاسِقٌۢ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۢا بِجَهَٰلَةٍ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَٰدِمِينَ
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu,”
Dari dalil diatas kita dapat melihat bahwa berita yang kita dapatkan bisa menjadi pisau bermata dua untuk diri kita. Bisa jadi ia membawa kebaikan atau keburukan untuk diri kita sendiri ataupun orang lain. Karena tidak semua apa yang kita lihat secara sekilas saja itu menjadi kebenarannya ataupun fakta untuk menyalahkan seseorang.
Karenanya kita harus bisa menerima suatu berita secara berhati – hati dan tidak bisa langsung kita percaya. Telitilah dengan baik kebenarannya baru kita bisa mengetahui apakah berita tersebut benar dan baik untuk kita atau tidak.
Semoga kita bisa menjadi orang yang dapat menerapkan sifat tabayyun pada kehidupan sehari – hari sehingga hidup kita akan lebih tenang dan damai. [] Idha Fitri Nuril Layliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah