Almuhtada.org – Halo Sobat Mahasantri, jika kalian ingin tahu obat yang paling mujarab untuk mengobati segala penyakit, baik yang bersifat lahir maupun batin maka jawabanya adalah “DO’A”. Do’a adalah obat yang paling mujarab dan sangat bermanfaat sekaligus musuh bagi bencana.
Do’a dalam musibah ada tiga tingkatan:
Pertama: Do’a lebih kuat dari musibah. Dalam situasi ini, do’a yang dipanjatkan seorang hamba memiliki kekuatan yang lebih besar daripada musibah yang menimpanya. Karena kekuatan do’a tersebut, musibah dapat dihindari atau dihilangkan sepenuhnya.
Kedua: Do’a lebih lemah dari musibah. Musibah lebih kuat daripada do’a yang dipanjatkan. Akibatnya, musibah tetap terjadi, namun do’a yang lemah itu masih memberikan dampak, yaitu meringankan atau mengurangi beban dari musibah tersebut.
Ketiga: Keduanya saling bertikai. Kekuatan do’a dan musibah seimbang sehingga keduanya saling menahan satu sama lain. Musibah mungkin tidak sepenuhnya menimpa, tetapi juga tidak sepenuhnya hilang, atau mungkin musibah tertunda dan terus berada dalam keadaan tertahan oleh do’a.
Ketiga tingkatan ini menggambarkan betapa pentingnya do’a dalam kehidupan seorang Muslim, khususnya saat menghadapi musibah.
Do’a bukan hanya sekadar ritual, tetapi sebuah kekuatan spiritual yang dapat mempengaruhi takdir dan membawa kebaikan bagi yang memanjatkannya. “Do’a adalah senjata kaum mukminin dan tiang agama, serta cahaya langit dan bumi”.
Dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya do’a bermanfaat terhadap apa yang sudah diturunkan dan yang belum diturunkan. Hendaklah kalian berdoa wahai hamba.”
“Tidak akan bisa menolak takdir kecuali dengan do’a, dan tidaklah bertambah umur kecuali dengan kebajikan, dan sesungguhnya seseorang itu diharamkan rizkinya denga sebab dosa yang dia kerjakan,” (Riwayat al-Hakim). [] Nurul Hikmah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah
