Berkeluh Kesah Dengan Cara Elegan

Berkeluh Kesah Kepada Allah
Gambar Ilustrasi Berkeluh Kesah Kepada Allah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Perjalanan hidup manusia tidak terlepas dari yang namanya masalah, baik masalah internal maupun eksternal.

Masalah adalah bagian dari dinamika hidup manusia yang diberikan bukan untuk menjatuhkan, melainkan hadir sebagai salah satu pembelajaran dalam hidup sekaligus dalam rangka meningkatkan kualitas diri agar menjadi pribadi yang lebih baik.

Banyak dari sebagian orang ketika lagi ada masalah itu berkeluh kesah. Sudah menjadi tabiat manusia suka mengeuh ketika menghadapi masalah.

Sebetulnya mengeluh itu manusiawi karena bagian dari ekspresi diri. Allah menyampaikan dalam Al-Qur’an: ”Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. Apabila dia ditimpakan kesusahakan dia berkeluh kesah” (QS. Al-Ma’arij [70]: 19-20)

Kita sebagai manusia juga dalam menghadapi masalah tidak boleh lari. Sekencang-kencangnya kita berlari menjauhi masalah yang datang, masalah itu akan tetap ada senantiasa menghampiri. Sehingga, sudah seyogianya ketika ada masalah datang kita harus berani menyelesaikan masalah dengan sebaik-baiknya.

Sebagai bentuk ikhtiar dalam menyelesaikan masalah, manusia kerap kali mengadu atau bahasa gaulnya curhat kepada orang lain dengan tujuan meminta pendapat dan masukan terkait masalah yang dihadapi.

Curhat agaknya begitu perlu karena ketika seseorang dalam kondisi terselimut permasalahan itu akan berimplikasi terhadap kualitas pikiran dan mentalnya. Sehingga, tindakan mengeluh, mengadu atau curhat ini dilakukan tidak hanya untuk meminta saran dan masukan namun juga sekaligus sebagai upaya menenangkan dirinya.

Baca Juga:  Pahami Apa Sebenarnya Jihad dan Sebarkan! Agar Tidak Ada Kesalahpahaman

Analogi kecilnya, sekuat-sekuatnya burung terbang jauh nan lama, ia akan tetap hinggap berhenti untuk sekedar beristirahat. Pun halnya manusia, sekuat apapun manusia ketika ada masalah ia akan tetap memerlukan tempat untuk bercerita.

Meskipun demikian, kita perlu memperhatikan dan mempertimbangkan banyak hal sebelum kita curhat. Zaman sekarang di era gempuran media sosial kita banyak melihat curhatan dari orang-orang yang berisi tentang masalah hidupnya. Sebetulnya, curhat ke media sosial adalah relatif.

Ada beberapa hal yang agaknya perlu disampaikan melalui media sosial agar semua pihak mengetahui untuk kebaikan hidup dan ada hal-hal yang tidak perlu disampaikan. Semua kembali ke masing-masing individu, tetapi yang pasti curhat di media sosial akan berimplikasi secara sosial.

Mungkin nanti ada warganet yang respect, dan mungkin ada juga yang justru akan nge-bully. Jadi, alangkah baiknya kita gunakan media sosial dengan bijaksana untuk mencari informasi positif dalam rangka menambah khasanah ilmu pengetahuan dan berbagi cerita baik yang kita hadapi.

Kemudian, dalam curhat ke orang lain pun kita harus pilih-pilih. Usahakan cerita kepada orang terdekat kita yang memahami bagaimana karakteristik kita. Hal ini penting diperhatikan karena tiap orang juga memiliki masalah.

Kalau kita curhat ke semua orang tanpa pilah pilih tentu akan merepotkan orang yang kita curhati. Malah justru besar kemungkinan kita mendapatkan feedback yang kurang baik. Selain orang terdekat untuk tempat bercurhat, kita juga harus memilih orang-orang yang mempunyai sifat pendengar.

Baca Juga:  Generasi Muda butuh Ilmu dan Adab! Simak Penjelasannya Sebagai Berikut

Artinya, orang yang memiliki sifat pendengar ini akan terbuka dengan segala yang kita sampaikan. Selain itu, biasanya dengan tipe pendenger ini akan memberikan kenyamanan sendiri bagi kita yang curhat. Ini penting juga untuk diperhatikan karena tipe-tipe seperti itu ecara tidak langsung akan membawa kita dalam kondisi yang tenang dan mampu perlahan kembali berfikir jernih.

Ada satu cara paling elegan untuk kita menyampaikan keluh kesah. Menurut Ustad Evie Effendi, the best way alias cara curhat terbaik adalah dengan AADC, yaitu Ada Allah Dalam Curhatku. Yaps, menurut beliau kita sangat dianjurkan untuk menyampaikan keluh kesah kepada Allah atas masalah yang kita hadapi.

Dalam Al-Qur’an Allah sampaikan bahwa: “Sesungguhnya hanyalah kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku” (QS. Yusuf [12]:86). Mengapa demikian, karena Allah Mahatahu masalah kita dan Allah Mahatau jalan keluar atau solusinya.

Curhat kepada orang terdekat dan kita percayai itu bagus, karena bagian dari ikhtiar untuk mencari solusi. Tetapi, perlu diingat manusia itu memiliki batas. Ibaratanya saat ini dia bisa membantu, namun tidak seterusnya bisa membantu. Kembali lagi, karena manusia memiliki masalah sendiri-sendiri dalam hidupnya.

Dalam rumus AADC itu kita harus yakin bahwa Allah akan memberikan solusi atas masalah yang terjadi. Ingat, tiap kesulitan niscaya ada kemudahan.

Itu janji Allah dalam Al-Qur’an. Allah itu As-Shamad, yaitu tempat bergantung segala kekurangan makhluk-makhluknya. Curhatkan semua masalah yang sedang terjadi kepada kita melalui untaian doa ditiap sholat lima waktu.

Baca Juga:  Allah Sebagai Pelarian Terbaik dalam Menanggapi Kegagalan

Pun curhatkan juga sejuta keluhan kita sama Allah di sepertiga malam sampai dengan akhir malam. Allah menjamin bahwa apapun yang hambanya minta pasti Allah kabulkan. [] Maulana Junaedi

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post