Pahami Apa Sebenarnya Jihad dan Sebarkan! Agar Tidak Ada Kesalahpahaman

Arti Sebenarnya Jihad
Arti Sebenarnya Jihad (Dok. Pribadi - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Kata jihad sering disalahpahami sebagai peperangan dan kekerasan atau tindak ekstrimisme, radikalisme, dan terorisme. Kesalahpahaman ini bukan hanya datang dari golongan non muslim, bahkan orang islam (muslim) pun masih banyak yang keliru soal pengertian jihad.

Kesalahpahaman kaum muslim tentang jihad juga disebabkan pemahaman Al-Quran secara tekstual dan bukan kontekstual. Dalam Al-Quran surah Al-Baqarah/2 : 190-191 diperintahkan untuk memerangi dan membunuh (orang yang memerangi kamu), jika ayat ini dikaji lebih dalam, maka akan jelas bahwa terdapat syarat atau keadaaan tertentu sehingga turun perintah untuk memerangi, membunuh, dan mengusir (suatu kaum).

Secara etimologi, jihad berasal dari kata al-juhd atau al-jahd. Menurut pendapat Muhammad bin Abi Bakar bin ‘Abdi al-Qadir al-Razi dalam Mukhtar al-Shahâh, Al-juhd dapat diartikan al-tâqah (kekuatan), al-wus’u (usaha) dan al-jahd dapat diartikan sebagai al-masyaqqah (kesulitan).

Sementara, secara terminologi kata jihad diartikan sebagai perjuangan sungguh-sungguh dengan segenap kemampuannya untuk mencapai tujuan (yang baik), khususnya mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dapat dipahami juga bahwa jihad yang bermakna perang membutuhkan syarat-syarat khusus untuk dapat dilaksanakan (perang).

Dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda :

“Barangsiapa yang keluar menuntut ilmu, maka ia berada di jalan Allah (fisabilillah) hingga ia pulang.” (HR Tirmidzi).

Dari hadist di atas, jelas bahwa menuntut ilmu sudah termasuk berjihad. Jadi, tidak semena-mena bahwa jihad adalah perang dan untuk berjihad kita harus berperang.

Baca Juga:  Jihad? Apakah Semua Berkewajiban?

Dalam jurnal Kalimah berjudul “Konsep Jihad dalam Perspektif Islam” disebutkan tiga contoh makna jihad, yaitu jihad perang, jihad moral, dan jihad dakwah dalam al-Qur’an.

  1. Jihad Perang

Dalam Al-Quran surah At-Tahrim/66 : 9, Allah SWT berfirman :

“Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.” (At-Tahrim/66 : 9).

Ayat di atas mudah disalahartikan maknanya karena pengunaan redaksinya. Hal ini karena jika dipahami secara tekstual, maka orang yang kafir dan munafik harus diperangi di manapun mereka berada. Maka dari itu perlunya pemahaman yang mendalam terkait ayat-ayat Al-Quran.

Dalam tafsir al-Maraghi disebutkan bahwa kata jihad di sini mengandung tiga makna yakni jihad dengan pedang (saif), jihad dengan argumentasi (hujjah), dan jihad dengan dalil (burhân). M. Quraish Shihab dalam Tafsir al-Mishbah mengatakan perang terhadap orang kafir dalam ayat ini adalah perang dengan menggunakan hati, lisan, harta, jiwa, dan kemampuan apapun yang dimiliki atau mampu dikerahkan.

Dengan kata lain, orang kafir tidak langsung diperangi hanya karena kekafiran mereka. Namun, dengan tahapan dakwah terlebih dahulu. Dan sekali lagi, ada syarat khusus sampai perang harus dilakukan dan diperbolehkan Allah SWT.

  1. Jihad Moral

Dalam surah Al-Ankabut/29 : 69, Allah SWT berfirman :

“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan kami. Dan Sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.”(Al-Ankabut/29 : 69)

Baca Juga:  The Godfather of Palestine: Sebuah Perjuangan Untuk Tanah Air

Yusuf al-Qaradhawi menyebutkan dalam Fiqih Jihad, jihad dalam ayat ini adalah jihad moral. Dan kemudian disebutkan lebih lanjut bahwa jihad moral adalah jihad terhadap hawa nafsu dan jihad melawan godaan setan.

  1. Jihad Dakwah

Dalam Surah an-Nahl/16 : 110. Allah SWT berfirman :

“Kemudian Tuhanmu (pelindung) bagi orang-orang yang berhijrah sesudah menderita cobaan, kemudian mereka berjihad dan bersabar; Sesungguhnya Tuhanmu sesudah itu benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (An-Nahl/16 : 110)

Menurut Yusuf al-Qaradhawi jihad dalam ayat ini adalah jihad dengan dakwah dan tabligh, serta beliau juga menyebutkan jihad dalam ayat ini sebagai jihad dalam menanggung penderitaan dan kepayahan. Sehingga, jihad dalam ayat ini juga bermakna jihad sabar.

Dari beberapa makna jihad yang disebutkan, terlihat jelas bahwa jihad bukan hanya bermakna perang/peperangan dan pembunuhan (orang kafir). Sehingga perlu penanaman tentang apa arti jihad sebenarnya, terutama bagi umat muslim. [] Abian Hilmi

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post