almuhtada.org – Surga adalah tempat impian setiap Muslim. Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat bagi hamba-Nya yang selalu berbuat kebaikan.
Akan tetapi, perjalanan menuju surga memiliki tingkatan yang berbeda-beda, tergantung pada amal perbuatan manusia di dunia.
Dalam Islam, terdapat tiga golongan yang masuk surga: tanpa hisab dan tanpa azab, setelah melalui hisab tanpa azab, dan setelah menjalani azab.
1. Orang yang Masuk Surga Tanpa Hisab dan Tanpa Azab
Rasulullah SAW memberikan kabar gembira bahwa terdapat golongan dari umatnya yang akan masuk surga tanpa melalui hisab atau azab. Rasulullah bersabda yang artinya:
“Pasti ada 70.000 orang dari umatku atau 700.000 orang (salah seorang periwayat hadis ini ragu) yang akan masuk surga. Orang pertama di antara mereka tidak akan memasukinya sebelum masuk pula orang terakhir dari mereka. Wajah-wajah mereka seperti bulan pada malam purnama.” (HR. Bukhari)
Golongan ini memiliki keistimewaan karena menyempurnakan tauhid, menjauhkan diri dari syirik, bid’ah, dan maksiat, serta memiliki tawakal sepenuhnya kepada Allah.
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW juga bersabda yang artinya:
“Aku dianugerahi Allah SWT 70.000 orang dari umatku masuk surga tanpa hisab. Wajah mereka tampak seperti bulan di malam purnama. Hati mereka semuanya sama. Lalu, aku memohon tambahan kepada Allah dan Allah menambahkan untukku setiap satu orang menjadi 70.000 orang.” (HR. Ahmad)
Siapakah mereka? Dalam riwayat Bukhari disebutkan,
هُمْ الَّذِينَ لَا يَتَطَيَّرُونَ وَلَا يَسْتَرْقُونَ وَلَا يَكْتَوُونَ وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
“Mereka itu tidak melakukan thiyarah (beranggapan sial), tidak meminta untuk diruqyah, dan tidak menggunakan kayu (pengobatan dengan besi panas), dan hanya kepada Rab merekalah, mereka bertawakal.” (HR. Bukhari no. 5752)
Selain itu, kelompok pertama yang masuk surga adalah mereka yang mati syahid, menjaga kesucian, dan beribadah kepada Allah dengan tulus, sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Ditampakkan kepadaku tiga golongan orang yang pertama kali masuk surga, yaitu orang-orang yang mati syahid, orang-orang yang suci dan menjaga kesuciannya dan hamba-hamba sahaya yang beribadah kepada Allah dengan baik serta memberi nasihat kepada tuannya.” (HR Ahmad).
2. Orang yang Masuk Surga Setelah Melalui Hisab, Tanpa Diazab
Golongan kedua adalah mereka yang melalui proses hisab (perhitungan amal) di akhirat, tetapi tidak menerima azab. Allah SWT berfirman yang artinya:
“Timbangan pada hari itu adalah kebenaran. Maka barang siapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-A’raf: 8)
Amal baik yang lebih berat dibandingkan amal buruk menjadi tiket mereka menuju surga. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menceritakan tentang seorang hamba yang diampuni berkat kalimat La ilaha illallah.
“Seorang hamba akan dihadapkan pada hari kiamat, lalu ditampakkan baginya 99 catatan amal buruk, sedangkan setiap catatan sepanjang mata memandang. Kemudian dikeluarkan sebuah kartu kecil bertuliskan, ‘La ilaha illallah.’ Maka, kartu tersebut mengalahkan semua catatan buruknya, dan ia masuk surga.” (HR. Tirmidzi, no. 2639; dinilai shahih oleh Al-Albani)
Golongan ini adalah orang-orang yang amal kebaikannya lebih berat daripada amal buruknya ketika ditimbang.
3. Orang yang Masuk Surga Setelah Melalui Hisab dan Azab
Golongan terakhir adalah mereka yang tetap memiliki iman, namun amal buruknya lebih berat daripada amal baiknya. Akibatnya, mereka harus menjalani azab terlebih dahulu sebelum akhirnya masuk surga. Rasulullah SAW bersabda:
“Akan keluar dari neraka orang-orang yang mengucapkan “La ilaha illallah” sementara dalam hatinya ada iman sebesar biji gandum. Mereka kemudian masuk ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim, no. 193)
Hadis ini menunjukkan kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya yang masih memiliki iman, meskipun dosanya lebih banyak.
Syekh Hafizh Ahmad Hakami rahimahullah menjelaskan salah satu tingkatan orang masuk surga yaitu pada tingkat kedua adalah orang-orang yang kebaikan mereka seimbang dengan keburukan mereka.
Keburukan mereka menghalangi mereka masuk surga, dan kebaikan mereka menjadikan mereka selamat dari neraka. Merekalah yang disebut sebagai Ashabul A’raf, yang Allah sebutkan bahwa mereka diberhentikan antara surga dan neraka selama waktu yang Allah kehendaki, kemudian mereka diizinkan masuk ke dalam surga.
Ketiga golongan ini mengajarkan pentingnya tauhid, amal baik, dan menjauhi dosa. Setiap Muslim memiliki kesempatan untuk meraih surga, dengan memaksimalkan ketaatan kepada Allah SWT, memperbanyak amal baik, serta bertawakal kepada-Nya. Semoga kita termasuk dalam golongan yang dimasukkan ke surga tanpa hisab dan tanpa azab. Aamiin. [Fitri Novita Sari]
Editor: Syukron Ma’mun