almuhtada.org – Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah SWT ditetapkan dengan hikmah yang mendalam. Sebagai seorang muslim, hendaknya kita selalu meyakini dan percaya bahwa segala keputusan dan ketetapan Allah SWT itu yang terbaik buat hambanya, meskipun terkadang sulit untuk dipahami.
Percaya atau tidak bahwasanya Allah SWT itu sudah menetapkan segala sesuatu di dunia ini dengan penuh kebijaksanaan. Allah SWT berfirman.
اِنَّا كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنٰهُ بِقَدَرٍ
Artinya: Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu sesuai dengan ukuran (Al-Qomar: 49)
Ayat ini menjelaskan kepada kita bahwasanya tidak ada satu pun kejadian yang terjadi dalam hidup ini kecuali atas ijin Allah SWT. Entah itu berupa kebahagiaan, kesedihan, keberhasilan dan kegagalan.
Yang demikian itu merupakan bagian dari rencana Allah SWT yang sempurna. Akan tetapi, untuk menerima sesuatu yang terkadang kurang sesuai dengan kehendak kita itu sangat-lah sulit.
Menerima takdir Allah SWT ini berarti kita mampu memahami bahwasanya hidup ini bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah perjalanan panjang yang dirancang oleh Allah SWT dengan tujuan tertentu.
Namun, menerima takdir Allah SWT itu bukan berarti kita pasrah saja tanpa melakukan suatu usaha. Meskipun segalanya sudah ditetapkan oleh Allah SWT, kita harus tetal melakukan segala sesuatu dengan semaksimal mungkin, sembari berserah diri kepada Allah SWT.
Percaya atau tidak, dengan kita menerima takdir yang telah Allah SWT tetapkan untuk kita, maka hati kita akan diliputi ketenangan.
Ketika seseorang menyadari bahwa Allah adalah pengatur segalanya, ia akan lebih mudah untuk menerima segala ujian dan cobaan yang datang. Ia akan lebih mudah memahami bahwasanya ujian itu bukanlah bentuk kebencian Allah SWT kepada kita, melainkan cara Allah SWT untuk mendidik dan menguatkan iman kita.
Allah SWT Berfirman:
وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَࣖ
Artinya: Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal itu baik bagimu dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu buruk bagimu. Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui (Al-Baqarah; 216)
Dengan ini, kita sebagai seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan penuh optimisme.
Kegagalan tidak akan membuatnya putus asa, begitu pun sebaliknya, keberhasilan yang ia raih pun tidak akan membuatnya sombong.
Ia akan selalu bersyukur dalam setiap keadaan, karena ia mengetahui bahwasanya segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya merupakan bagian dari rencana Allah yang terbaik. [Mirzalul Umam]
Editor: Syukron Ma’mun