Menghidupkan Spirit Ta’awun Sebagai Implementasi Surat Al-Ma’un

Ilustrasi Spirit Ta'awun dalam Surat Al-Maun (Pinterest.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Sebagai makhluk sosial, tentunya manusia membutuhkan orang lain dalam menunjang kehidupan. Hal tersebut merupakan fitrah sekaligus kodrat manusia yang sampai kapanpun tidak akan hilang dari seorang manusia secanggih apapun teknologi yang berkembang untuk membantu manusia.

Sehingga, sudah sepantasnya kita sebagai manusia haruslah saling tolong menolong dalam kebaikan. Karena, kebaikan yang kita lakukan akan kembali pada diri kita sendiri, entah dalam bentuk yang serupa atau hal lain yang setimpal.

Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al-Ma’un

أَرَأَيْتَ الَّذِي يُكَذِّبُ بِالدِّينِ (1) فَذَلِكَ الَّذِي يَدُعُّ الْيَتِيمَ (2) وَلَا يَحُضُّ عَلَى طَعَامِ الْمِسْكِينِ (3) فَوَيْلٌ لِلْمُصَلِّينَ (4) الَّذِينَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُونَ (5) الَّذِينَ هُمْ يُرَاءُونَ (6) وَيَمْنَعُونَ الْمَاعُونَ(7)7

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan hari pembalasan? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya. Orang-orang yang berbuat riya’  dan enggan (menolong dengan) barang berguna.

Ayat ini dengan tegas menunjukkan bahwa keimanan tidak cukup hanya diwujudkan dalam bentuk ibadah ritual. Keimanan yang benar harus terlihat dalam tindakan nyata, terutama dalam memperhatikan hak-hak sosial. Allah mencela mereka yang lalai terhadap orang lain, seperti mengabaikan anak yatim atau tidak peduli kepada orang miskin.

Baca Juga:  Rahasia Di Balik Hidup Bahagia: Kenapa Perlu Kita Mengikuti Petunjuk Dari Allah SWT.

Ta’awun, atau semangat saling menolong, bukan sekadar ajaran yang dihafal, melainkan harus menjadi bagian dari keseharian kita. Membantu anak yatim, memberi makan orang yang membutuhkan, atau sekadar membantu tetangga yang kesulitan adalah wujud nyata dari iman yang hidup.

Menghidupkan spirit ta’awun tidak memerlukan hal-hal besar. Mulailah dari sekitar kita. Jika ada tetangga yang kesusahan, bantu mereka. Jika ada anak-anak yatim di lingkungan kita, berikan perhatian lebih kepada mereka. Tindakan sederhana seperti ini adalah bentuk nyata dari nilai-nilai Surat Al-Ma’un.

Ketika kita menerapkan spirit ta’awun, kita bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga memperkuat nilai kemanusiaan dalam diri sendiri. Dengan berbagi, kita merasa lebih dekat dengan sesama, dan lebih penting lagi, lebih dekat kepada Allah SWT.

Surat Al-Ma’un mengajarkan kepada kita bahwa keimanan tidak bisa dilepaskan dari kepedulian terhadap sesama. Semangat ta’awun adalah inti dari ajaran ini. Dengan menerapkannya, kita tidak hanya menjadi manusia yang lebih bermanfaat, tetapi juga mendapatkan kebahagiaan sejati, karena kebahagiaan datang dari memberi, bukan hanya menerima.

Semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus berbagi kebaikan, menjadikan hidup kita bermakna, dan meraih ridha Allah SWT. Aamiin. [] Hanum Salsabila

Editor : Raffi Wizdaan Albari

Related Posts

Latest Post