Kematian adalah Langkah Awal Menuju Keabadian

Ilustrasi Kematian (Amanat.id - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan kematian. Kalimat terbseut bukan hanya kaimat kiasan semata, memang setiap yangbernyawa pasti akan mati hal ini sudah tertera di dalam Al-Qur’an. “Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan” ( QS.Al-Juma’ah : 8).

Kematia merupakan suatu hal yang tidak dapat kita hidai sebagai mahluk yang bernyawa. Mau sejauh apapun kita berlari, mau sejauh appapun kita menghindar dari kematian. Kematian akan terus mejeput kita karena setiap yang bernyawa sudah ditakdirkan pada akhirnya untuk mati. Tugas kita sebagai manusia adalah untuk mengisi peran kekhalifahan di dunia da menjalankan peran yang sesuai dengan perintah Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam QS Azzariat: 56:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.”
(Adz-Dzaariyat: 56)

Allah SWT menegaskan dalam QS. An-Nisa :78

أَيْنَمَا تَكُونُوا۟ يُدْرِككُّمُ ٱلْمَوْتُ وَلَوْ كُنتُمْ فِى بُرُوجٍ مُّشَيَّدَةٍ

“Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…”

Baca Juga:  Mengapa Senyuman adalah Sedekah Termudah?

Pada dasarnya kematian adalah takdir seluruh makhluk, manusia ataupun jin, hewan ataupun makhluk-makhluk lain, baik lelaki atau perempuan, tua ataupun muda, baik orang sehat ataupun sakit. Seperti dalam firman Allah Ta’ala QS. Ali Imran :

كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ ٱلْقِيَٰمَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ ٱلنَّارِ وَأُدْخِلَ ٱلْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ

ٱلْغُرُورِ

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”

Setelah kematian perjalanan kita sebagai mahluk hidup tidak hanya berhenti saat kita sudah mati. Masih ada kehidupan kedua setelah kematian adalah keabadian yang kekal. Keabadian ini adalah tempat dimana kita mendapatkan apa yang telah kita perbuat selama hidup di dunia, antara surga atau neraka. Sebelum kita masuk di antara kedua tempat tersebut kita pasti akan dikumpulkan d padang mahsyar yang di mana tempat ni adalah tempat berkumpulnya manusia dari zaman nabi adam sampai umat manusia yang terakhir dan tempat ini sangat panas.

Setelah itu kita harus melewati hisab yang dimana tempat tersebut adalah teempat untuk menghisab segala perbuatan kita selama di dunia, dan masih ada tempat yang di mana kita harus melewati sebuah jembatan yang menanjak dan pijakan dari jembatannya diibaratkan sehelai rambut yang dipotong menjadi 7 helai dan sangat licin dan tajam. Semoga kita semua dapat melewati segala hal setelah kematian agar mendapatkan keabadian yang baik(surga). []Ahkmad Maulana Marzuki

Editor : Raffi Wizdaan Albari

Related Posts

Latest Post