Hidup Minimalis: Seni Melepaskan yang Tidak Penting

Ilustrasi seseorang yang menyimpan uang untuk membeli sesuatu yang lebih penting (Freepik.com Al Muhtada.org)

Al Muhtada.org – Di era yang modern ini, kita seringkali terbawa arus  dalam lingkaran konsumsi sehingga memiliki gaya konsumtif yang cukup tinggi. Dalam keadaan ini, hidup minimalis sangat diperlukan untuk menekan dan menyeimbangkan antara kebutuhan dan keinginan semata.

Dikutip dari rahma.id, gaya hidup minimalis secara sederhana merupakan konsep menjalani hidup dengan barang seadanya, tapi memanfaatkannya dengan maksimal. Gaya hidup minimalis bertujuan untuk meninggalkan perilaku boros dan berlebihan untuk hidup yang sederhana, bermakna dan bahagia.

Dalam Al Qur’an pun sudah dijelaskan, bahwa kita sebagai umat muslim untuk selalu hidup minimalis dan sederhana. Sebagaimana dalam Al- Qur’an surah Al-An’am berikut.

“Janganlah kamu berlebih-lebihan (boros). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang orang yang berlebihan”( QS Al-An’am :141). Konsep ini sejalan dengan nilai-nilai keagamaan yang mengajarkan keseimbangan hidup dan menjauhkan diri dari sikap berlebihan.

 

Langkah-Langkah untuk Memulai Hidup Minimalis :

1.Evaluasi Kepemilikan

Mulailah dengan mengevaluasi barang-barang yang dimiliki. Tanyakan pada diri sendiri, “Apakah ini benar-benar berguna?” dengan begitu kita akan tau nama barang yang seharusnya kita miliki dan butuhkan. Dengan seperti itu, kita bisa menyedekahkan barang layak yang tidak terpakai, seperti

dengan didonasikan atau didaur ulang. Jadi kita bisa menggunakan barang sesuai

dengan kebutuhan pribadi kita.

2. Fokus pada Kebutuhan, Bukan Keinginan

Dalam Islam, kita diajarkan untuk hidup sederhana dan tidak berlebihan. Allah berfirman:

Baca Juga:  Keberkahan di 10 Hari Pertama Bulan Ramadhan

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. “(QS. Al-A’raf: 31).

Prinsip ini mengingatkan kita untuk membeli apa yang benar-benar diperlukan, bukan sekadar memenuhi keinginan sesaat.

3. Bersyukur atas Apa yang Dimiliki

Seringkali, keinginan untuk memiliki lebih banyak berasal dari rasa tidak puas. Kita biasanya cenderung memiliki hobi mengoleksi barang yang sama sehingga membuat barang tersebut tidak terpakai dan hanya menjadi pajangan saja. Dalam hal ini, bersyukur adalah kunci utamanya. Dengan bersyukur, kita akan merasa cukup dan tidak tergoda untuk menambah barang-barang yang tidak diperlukan.

Rasulullah saw. adalah teladan terbaik dalam menjalani hidup sederhana. Rumah beliau sederhana, makanannya pun tidak berlebihan.  dalam menjalani hidup minimalis adalah godaan duniawi. Iklan, media sosial, dan  bisa mencari dukungan dari lingkungan yang memiliki pola pikir serupa. Bergaul dengan orang-orang yang menjalani hidup sederhana dapat membantu kita tetap konsisten.

Hidup minimalis adalah seni melepaskan yang tidak perlu agar kita bisa fokus pada hal yang benar-benar penting. Dalam Islam, hidup sederhana adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah, dan menemukan kebahagiaan sejati. [] Fitri Novita Sari

 

Editor: Nayla Syarifa

Related Posts

Latest Post