Catat! Inilah Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

Ilustrasi orang berpuasa akan berbuka (Freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Bulan Muharam hadir kembali membawa berkah dan kesempatan emas untuk umat muslim. Muharam memiliki keudukan istimewa sebagai salah satu bulan yang dihormati dalam Islam sebagaimana yang telah disebutkan dalam Surat At- Taubah ayat 36. Diantara limpahan keberkahan bulan ini, terdapat dua ibadah puasa sunah yang sangat dianjurkan yaitu Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram dan Puasa Asyura pada tanggal 10 Muharram.

Mengapa Puasa Tasua (9 Muharram) Dianjurkan?

Anjuran untuk melaksanakan Puasa Tasu’a pada tanggal 9 Muharram memiliki hikmah yang mendalam. Tujuannya adalah untuk membedakan praktik ibadah umat Islam dari tradisi kaum Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram.

Rasulullah SAW pernah menyatakan niatnya untuk berpuasa pada hari kesembilan jika beliau masih hidup hingga tahun berikutnya, meskipun beliau wafat sebelum niat tersebut terlaksana. Keinginan Nabi Muhammad SAW ini, meskipun tidak sempat beliau laksanakan, menjadi sebuah landasan kuat bagi umatnya untuk meneladani dan menjalankan Puasa Tasu’a. Ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga identitas unik dalam beribadah dan mengikuti petunjuk Nabi, bahkan dari sekadar niat yang belum terealisasi.

Fleksibilitas juga diberikan dalam pelaksanaan puasa ini. Meskipun sangat dianjurkan untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10 Muharram, berpuasa hanya pada tanggal 10 Muharram saja tetap diperbolehkan dan pahalanya tetap dihitung.

Niat Puasa Tasua dan Asyura

Baca Juga:  Keistimewaan Salat Witir yang Harus Kamu Ketahui, Simak Ulasan Berikut!

Puasa Tasu’a (9 Muharam)

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â lillâhi ta’âlâ

“Aku berniat puasa sunah Tasu’a esok hari karena Allah SWT.”

Puasa Asyura (10 Muharam)

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ التَا سُوعَاء أو عَا شُورَاء لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i sunnatit Tasû’â awil âsyûrâ lillâhi ta’âlâ

“Aku berniat puasa sunah Tasu’a atau Asyura hari ini karena Allah SWT”

Keutamaan Puasa Tasua dan Asyura

  1. Penghapus Dosa Setahun Lalu

Puasa Asyura, memiliki kedudukan yang sangat tinggi. Puasa ini dianggap sebagai puasa sunah yang paling utama setelah puasa Ramadan. Sebuah hadis dari Abu Hurairah RA menyebutkan, “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, yaitu Muharam. Sedangkan salat yang paling utama setelah salat fardhu adalah salat malam”.

  1. Meingkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT

Bukan hanya tentang pengampunan dosa, tetapi juga tentang memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT melalui menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa.

  1. Memeroleh manfaat kesehatan

Dari sudut pandang kesehatan, puasa juga memberikan manfaat fisik yang nyata. Puasa dapat membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, memperbaiki sel-sel yang rusak, dan membersihkan tubuh dari racun melalui proses detoksifikasi.

Jadikan bulan Muharam sebagai momentum untuk memperkuat keimanan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. [] Khariztma Nuril Q.B

Baca Juga:  Perspektif Islam Megenai Tradisi Masyarakat Jawa

Related Posts

Latest Post