almuhtada.org – Allah SWT telah mengabadikan banyak kisah menarik di dalam Al-Qur’an. Tujuannya tak lain dan tak bukan yakni sebagai pelajaran dan membawa hikmah bagi umat Islam.
Sebagaimana yang Allah SWT firmankan di dalam surah Yusuf ayat 111 yang berbunyi:
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُوْلِي الْأَلْبَابِ
Artinya: “Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang berakal.”
Terdapat banyak sekali kisah-kisah menarik yang ada di dalam Al-Qur’an untuk kita jadikan pelajaran. Salah satunya yakni kisah yang berkaitan dengan perang yang pernah dialami kaum muslimin.
Bagaimanakah kisahnya? Yuk Simak penjelasan berikut!
Perang Uhud adalah perang yang terjadi antara pasukan muslim dengan pasukan kafir Quraisy Makkah pada tanggal 23 Maret 625 M. Perang ini disebut Perang Uhud karena berlangsung dan terjadi di lembah bukit Uhud.
Perang Uhud diinisiasi oleh kaum kafir Quraisy sebagai bentuk pembalasan dari kekalahan yang dialami di dalam Perang Badar. Dalam Perang Badar, mereka takluk secara memalukan karena mereka yakin akan memenangkan peperangan dengan mudah berdasarkan unggulnya jumlah pasukan yang dimiliki.
Dari pasukan Quraisy, Abu Sufyan memimpin sebanyak 3.000 prajurit, termasuk di dalamnya merupakan pasukan-pasukan yang berbaju zirah. Tak hanya itu, mereka juga diperkuat oleh 200 orang pasukan kavaleri.
Setelah mendengar kabar bahwa Kota Madinah berada dalam ancaman yang serius, Nabi Muhammad SAW pun segera menyiapkan strategi yang tepat untuk mempertahankan kota Madinah.
Dengan memanfaatkan kondisi geografis, Nabi Muhammad SAW menempatkan 50 penembak jitu di lereng Gunung Uhud. Strategi bertahan ini diyakini memberikan pertahanan yang kuat bagi kaum Muslim.
Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar para penembak jitu ini tidak pernah meninggalkan pos mereka apa pun situasinya. Akan tetapi, ketika sebagian kaum kafir Quraisy takluk kemudian lari dari pertempuran, para penembak jitu justru turun ke bawah untuk mengambil harta rampasan.
Tanpa diduga-duga, kaum kafir Quraisy mulai berkeliling gunung, mengepung, dan menyerang kaum Muslim dari belakang. Kejadian itu membuat banyak sekali kaum muslim melarikan diri dari pertempuran dan meninggalkan Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya.
Dengan kondisi ini, kaum kafir Quraisy pun memenangkan peperangan yang terjadi. Meski begitu, Nabi Muhammad SAW berhasil selamat dari peperangan ini berkat bantuan dari para sahabat setianya.
Hikmah Perang Uhud
Perang Uhud menjadi ujian yang besar bagi pasukan muslim. Perang ini dapat memperlihatkan mana saja orang-orang yang berkhianat kepada Nabi Muhammad SAW, dan mana yang setia mendampingi-Nya sebagaimana dalam surah Al-Imran ayat 166 berikut:
وَمَآ أَصَـٰبَكُمْ يَوْمَ ٱلْتَقَى ٱلْجَمْعَانِ فَبِإِذْنِ ٱللَّهِ وَلِيَعْلَمَ ٱلْمُؤْمِنِينَ
Artinya: Dan apa yang menimpa kamu ketika terjadi pertemuan (pertempuran) antara dua pasukan itu adalah dengan izin Allah, dan agar Allah menguji siapa orang (yang benar-benar) beriman”
Bagi mereka yang setia dan percaya kepada Nabi Muhammad SAW, akan diberikan keberuntungan serta balasan yang menggembirakan sebagaimana yang tercantum di Al-Qur’an surah Al-A’raf ayat 158 berikut:
فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا بِهٖ وَعَزَّرُوْهُ وَنَصَرُوْهُ وَاتَّبَعُوا النُّوْرَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ مَعَهٗٓۙ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَࣖ ١٥٧….
Artinya: “…Adapun orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya terang yang diturunkan bersamanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang beruntung.”
Semoga bermanfaat. []Syukron Ma’mun