Ringan tapi Berat? Inilah Dua Kalimat Ringan tapi Berat di Timbang

Gambar Ilustrasi Amal Ibadah Ibaratnya adalah Ubi yang Sedang Ditimbang, Ia Seharusnya Lebih Berat dari Amal Buruk Kita. (pexels.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ.

Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiallahu anhu ini mengandung pesan yang sangat dalam dan penuh makna.

Dalam hadits tersebut, Rasulullah menyebutkan dua kalimat yang ringan diucapkan namun sangat berat timbangannya di akhirat, yaitu سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ  dan سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ yang artinya “Maha Suci Allah dengan segala pujiNya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Kedua kalimat ini, meskipun mudah diucapkan dan tidak memerlukan banyak usaha, memiliki keutamaan yang luar biasa di sisi Allah, karena memiliki dampak yang besar di timbangan amal kita di hari kiamat.

Secara linguistik, kalimat “Subhanallah” berarti “Maha Suci Allah,” yang menunjukkan pengakuan atas kesucian Allah dari segala kekurangan dan sifat yang tidak layak bagiNya. Sementara itu, “wa bihamdi” berarti “dan dengan pujian-Nya,” yang menunjukkan bahwa segala pujian hanya layak diberikan kepada Allah semata, sebagai bentuk pengakuan atas kebesaran-Nya. Adapun “Subhanallahi al-azhim” mengandung makna yang lebih dalam lagi, yaitu pengakuan terhadap keagungan dan kebesaran Allah yang tak terhingga, jauh melampaui segala yang ada di dunia ini.

Dua kalimat ini sangat mudah diucapkan oleh setiap Muslim, bahkan oleh anak-anak sekalipun. Tidak memerlukan biaya, tenaga, atau waktu yang banyak untuk mengucapkannya.

Baca Juga:  Muslim Wajib Tahu! Ini Dia 9 Amal Pemberat Timbangan di Akhirat

Hanya dengan melafalkan kedua kalimat tersebut, seseorang dapat memperoleh pahala yang besar di sisi Allah.

Selain itu, kata “khafifatani `ala lisan” (ringan di lisan) juga menggambarkan betapa mudahnya untuk mengucapkannya, tidak memerlukan latihan atau usaha yang berat. Namun, meskipun ringan diucapkan, kedua kalimat ini sangat berat di timbangan amal, yang berarti pahalanya sangat besar dan bisa memberikan dampak yang luar biasa pada amal seseorang di hari kiamat.

Makna dari hadits ini adalah bahwa Allah memberikan kemudahan bagi umat Islam untuk memperoleh pahala yang besar meskipun dengan amalan yang ringan.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali disibukkan dengan banyak hal, namun amalan seperti membaca kalimat ini tidak memerlukan banyak waktu dan bisa dilakukan kapan saja.

Pahala yang diberikan pun sangat luar biasa, bahkan bisa menjadi penolong bagi seseorang di akhirat nanti.

Oleh karena itu, hadits ini mengajarkan kepada kita pentingnya untuk senantiasa mengingat Allah dengan mengucapkan kalimat-kalimat yang penuh keberkahan ini, baik dalam keadaan senang maupun susah, sebagai bagian dari bentuk syukur dan pengakuan kita terhadap kebesaran-Nya.

Sebagai umat Muslim, kita harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk mengucapkan kalimat-kalimat yang baik ini, karena selain mendatangkan pahala, ia juga bisa mendekatkan kita kepada Allah dan menciptakan kedamaian dalam hati.

Sebagaimana disebutkan dalam hadits ini, kalimat-kalimat tersebut “habiibatan ila ar-Rahman” (sangat disukai oleh Allah), yang menunjukkan betapa Allah mencintai hambaNya yang senantiasa mengingatNya dengan hati yang tulus. []Pranita Wulan Andini

Baca Juga:  Obat dari Segala Macam Penyakit, Ini Dia Keutamaan Membaca Sholawat Burdah

Related Posts

Latest Post