Almuhtada.org – Semua yang Allah ciptakan pasti ada tujuannya kan? begitu juga dengan manusia. Manusia diciptakan untuk beribadah kepada Allah. Seperti dalam firmannya dalam quran surat adz-dzariyat ayat 56 yang dapat diartikan sebagai berikut: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu”.
Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud ibadah? ap aitu ibadah? bagi kita, mungkin tidak asing dengan ibadah. ibadah merrupakan ritual keagamaan. namun jika kita memiliki wawasan yang lebih luas terkait dengan makna ibadah itu sendiri, maka kita akan tersadar bahwa ibadah bukan hanya sekedar ritual keagamaan saja.
Ibadah secara etimologi (bahasa) berarti merendahkan diri serta tunduk. Ibadah ialah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintahNya melalui lisan para rasulNya. Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah yang disertai dengan rasa tunduk (khouf) yang tinggi dan rasa cinta (mahabbah) yang tinggi. Ibadah ialah sebutan yang mencakup seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah, baik berupa ucapan atau perbuatan, yang terlihat maupun yang tak nampak, Itulah definisi-definisi ibadah.
Ibadah merupakan sebuah tujuan penciptaan manusia, sehingga Allah tidak membutuhkan ibadah kita, namun kitalah yang membutuhkannya. Karena hidup kita bergantung padaNya, sehingga kita lah yang seharusnya dan sepantasnya membutuhkan ibadaha kepada Allah.
Ibadah itu ada banyak macamnya, bisa mencakup semua macam ketaatan yang Nampak pada lisan ataupun anggota badan serta apa yang lahir dari hati. Ibadah dapaat terbagi menjadi tiga macam, yaitu ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan. Ibadah hati contohnya seperti rasa takut kepada Allah, mengharap kepada Allah, rasa cinta kepada Allah, tawakkal. Ibadah lisan dapat dibuktikan dengan berdzikir atau menyebut nama-nama Allah serta memujiNya. Sedangkan ibadah anggota badan seperti sholat, puasa, haji, zakat dan lainnya.
Ibadah mencakup seluruh tingkah laku seorang mukmin jika diniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah atau apapun yang bisa membantu mendekatkan diri kepada Allah. Bahkan suatu adat atau kebiasaan yang hukumnya mubah pun dapat bernilai ibadah jika diniatkan untuk mendekatkan kepada Allah ataupun mengharap ridhoNya. Seperti tidur, makan, mencari nafkah, belajar jika diniatkan dengan benar dan untuk mendekatkan kepada Allah makan adat atau kebiasaan tersebut dapat bernilai ibadah.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk selalu meniatkan apapun hanya kepada Allah. Para ulama juga bersepakat bahwa setiap ibadah yang dinilai sah adalah ibadah yang didahului dengaan niat. Agar setiap apa yang kita lakukan juga bernilai ibadah, maka penting bagi bagi untuk meniatkan semuanya untuk mengharap ridho Allah.
Selain niat, ibadah yang diterima juga memiliki beberapa syarat agar ibadah bisa diterima, maka berikut adalah syarat-syarat ibadah:
- Ibadah harus disertai dengan rasa ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan syirik kecil.
- Ibadah harus sesuai dengaan tuntunan rasulullah
Syarat pertama merupakan konsekuensi dari syahadat pertama, yaitu laa ilah illa Allah. Syahadat ini menyatakan bahwa apapun yang dilakukan untuk ibadah kepada Allah harus dengan rasa ikhlas dan bersih dari syirik, baik itu syirik besar ataupun kecil.
Sedangkan, syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat kedua, yaitu Muhammadan rasulullah. Syahadat ini menuntut wajibnya taat kepada Rasul, mengikuti syariatnya dan meninggalakn bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.
Ibadah adalah tujuan kita diciptakan sehingga tidak bisa kita anggap hanya sebatas ritual keagamaan dan kewajiban yang harus digugurkan, ibadah merupakan cara kita berkomunikasi kepada Sang Pencipta, penghubung antara hamba dan tuhannya. Kita aalah makhluk yang diciptaakanNya, hidup kita bergaantung padaNya sehingga ibadah bukan sekedar kewajiban namun kebutuhan, kita lah yang butuh untuk berhubungan dengan Allah melalui ibadah.
Ibadah itu luas, setiap hal baik yang bisa kita lakukan dapat disebut ibadah apabila kita niatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah, sehingga tidak ada alasan bagi kita lagi bahwa beriabadah adalah beban yang memberatkan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah. [] Pranita Wulan Andini