Yuk Simak! Kisah Nabi Muhammad SAW yang Mencium Tangan Kuli Bangunan (Tukang Batu)

Ilustrasi para tukang batu (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org Diriwayatkan dalam sebuah kisah ketika Rasulullah SAW pulang dari Perang Tabuk (Perang untuk menaklukan bangsa Romawi) bersama para sahabat dan kaum muslimin. Ketika hendak memasuki Kota Madinah, di sudut jalan Rasulullah berjumpa dengan seorang kuli bangunan (Tukang Batu).

Rasulullah SAW melihat telapak tangan kuli bangunan tersebut yang tampak kasar hitam kemerah-merahan, tampak seperti terbakar ketika ditanya mengapa tangannya kasar seperti itu? Ia menjawab bahwasanya pekerjaannya adalah membelah batu setiap hari, yang kemudian dari belahan batunya tersebut ia jual ke pasar dan hasilnya ia gunakan untuk mencukupi kebutuhan atau memberi nafkah keluarganya. Oleh karena pekerjaannya yang demikianlah sehingga membuat tangannya menjadi kasar.

Mendengar jawaban dari pertanyaannya tersebut, Rasulullah SAW seorang teladan bagi kaum muslimin kemudian menggenggam tangan seorang kuli bangunan tersebut dan mencium tangannya seraya berkata, “Hadzihi yadun la tamatsaha narun abada” yang artinya “Inilah tangan yang tidak akan pernah disentuh oleh api neraka selama-lamanya.”

Baca Juga:  Hujan dalam Perspektif Agama: Anugerah Ilahi yang Menyentuh Bumi

Dalam sejarah dikatakan bahwasanya Rasulullah SAW tidak pernah mencium tangan siapapun, baik tangan para Pemimpin Quraisy, tangan para Kabilah, tangan Raja, atau tangan tangan siapapun kecuali dua tangan. Yang pertama adalah tangan putrinya, Fatimah Az-Zahra dan yang kedua adalah tangan dari kuli bangunan tersebut.

Dari peristiwa tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya Rasulullah SAW sangatlah menghargai jasa seorang kuli bangunan tersebut yang tengah bekerja keras untuk memenuhi atau menafkahi keluarganya. Sungguh miris jika seorang yang masih bisa bekerja keras namun memilih untuk mengemis atau meminta-minta. Naudzubillah min dzalik!

Perintah untuk senantiasa bekerja keras bagi orang mukmin juga tertulis dalam Al-Qur’an, dalam Surat At-Taubah ayat 105. Dalam ayat ini Allah SWT berfirman:

وَقُلِ اعْمَلُوْا فَسَيَرَى اللّٰهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُوْلُهٗ وَالْمُؤْمِنُوْنَۗ وَسَتُرَدُّوْنَ اِلٰى عٰلِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Yang artinya:  “Dan Katakanlah (Nabi Muhammad): “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (QS at-Taubah : 105)

Baca Juga:  Setiap Ujian Punya Tujuan: Temukan dan Syukuri Tiap Langkahmu!

Dari ayat tersebut sudah sangatlah jelas bahwasanya Allah SWT meminta kita, hamba-Nya untuk senantiasa bekerja keras. Untuk itu kita yang masih muda jangan sampai bermalas-malasan ya sob! Yang tua juga selagi masih kuat dan sehat jangan mau kalah dengan yang muda.

Karena sungguh orang-orang yang malas bekerja, tidak menyadari bahwa mereka telah kehilangan sebagian dari harga dirinya, yang lebih jauh dapat mengakibatkan mengalami kemunduran baginya. Nah, orang yang bermalas-malasan sungguh merugi bukan?? Untuk itu yuk semangat!

Adapun do’a untuk menghilangkan kemalasan:

اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْهَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ .وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ

Yang artinya: “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada- Mu dari lemah kemauan dan malas, Aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, Aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan utang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud)

Baca Juga:  Manfaat Tersembunyi Puasa Daud yang Jarang Kita Sadari

Jangan lupa dihafalkan ya sob! Wallahu ‘alam bissawab, semoga bermanfaat:)

Write By: [Rosi Daruniah]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post