Almuhtada.org – Ketika mendapati kata “politik” terkadang yang muncul di pikiran masyarakat hanyalah suatu hal yang buruk.
Namun apakah benar, politik adalah suatu hal yang buruk? Bahkan tidak bisa dinormalisasikan untuk dipelajari? Yuk simak penjelasannya dalam artikel ini!
Menurut Teori Klasik Aristoteles yang diambil dari Wikipedia.org, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.
Dimana pengertian di atas tentunya sangatlah jauh berbanding terbalik dengan statement masyarakat yang menganggap politik merupakan sesuatu hal yang buruk.
Dewasa ini, memang negeri kita tercinta mengalami kepemimpinan yang masih kurang baik. Ditandai dengan adanya pejabat yang korupsi, pencucian uang negara untuk kepentingan golongan, dan lain sebagainya.
Tak bisa dipungkiri, bahwa hingga saat ini pikiran masyarakat masih kolot dengan menganggap bahwa politik adalah suatu hal yang buruk.
Alih-alih untuk mengerti arti yang lebih dalam makna dari kata politik, masyarakat yang jauh dengan akses pendidikan layak seperti di desa pelosok, terkadang sekedar meluangkan waktunya untuk menggunakan hak suara dalam pemilihan pemimpin pun tak mau.
Padahal pemilihan pemimpin adalah salah satu upaya dalam mewujudkan kebaikan bersama, baik untuk masyarakat luas maupun negeri tercinta kita.
Lebih parahnya lagi ketika masyarakat memiliki pandangan bahwa jika tidak ada serangan fajar, maka “sorry bos kita tidak kenal”.
Hal ini tentu menjadi awal mula problematik sebuah kepemimpinan dalam politik. Padahal dalam Islam, menolak keras ketika dalam sebuah pemilihan pemimpin ada unsur suap.
Lain dari itu, dalam Islam kita tentu dianjurkan untuk memilih pemimpin, dimana pemimpin yang dipilih adalah harus memiliki hubungan yang baik dengan Allah, adil dan bijaksana.
Allah Subhanahuwataala berfirman dalam Q.S. An-Nisaa ayat 34 yang berbunyi:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِيْنَ لِلّٰهِ شُهَدَاۤءَ بِالْقِسْطِۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ عَلٰٓى اَلَّا تَعْدِلُوْا ۗاِعْدِلُوْاۗ هُوَ اَقْرَبُ لِلتَّقْوٰىۖ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا تَعْمَلُوْنَ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu penegak (kebenaran) karena Allah (dan) saksi-saksi (yang bertindak) dengan adil. Janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlakulah adil karena (adil) itu lebih dekat pada takwa. Bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”
Lain dari itu, sebagai pelajar kita harus memahami hak dan kewajiban kita sebagai warga negara, dan salah satunya adalah melek akan politik. Dimana hal ini tentunya sangatlah krusial, karena berkaitan dengan mewujudkan tujuan bersama.
Melek akan politik juga salah satu upaya kita dalam menyelesaikan permasalahan bangsa, dimana kita menjadi mengerti akan hal baik atau kurang baik untuk negeri ini melalui sebuah kepemimpinan bangsa.
Untuk itu, sudah sepatutnya kita sebagai orang muslim harus mengerti dan peka untuk sebuah estafet kepemimpinan, agar tetap berjalannya tujuan bersama negeri ini, diperlukan adanya sebuah politik yang baik.
Demikian penjelasan dalam artikel ini, kurang dan lebihnya mohon maaf dan semoga dapat bermanfaat. []Rosi Daruniah