almuhtada.org – Belajar adalah suatu proses yang akan selalu dihadapi oleh manusia dalam kehidupannya. Sejak dilahirkan manusia tidak mengetahui apapun tentang dunia, hal ini sejalan dengan perkataan Rasulullah dalam hadisnya bahwa setiap anak dilahirkan seperti sebuah kertas kosong (suci/fitrah) maka lingkungannya lah yang akan membentuk dia seperti apa di masa depannya.
Selaras dengan hal tersebut proses belajar bisa membentuk cara berpikir, pola perilaku dan kepintaran yang dimiliki seseorang. Maka dari itu sejak kecil kita selalu dilatih untuk belajar dan terus belajar, baik itu yang berkaitan dengan emosional, motorik maupun kecerdasan akal.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan dalam kajiannya bahwa setiap manusia itu memiliki potensi untuk menjadi pintar, tidak ada manusia yang bodoh. Bisa kita lihat bagaimana karunia Allah kepada manusia yang diciptakan dengan akal untuk senantiasa menjadi makhluk yang berpikir atau ulul albab.
Keistimewaan inilah yang menjadikan manusia berbeda dengan makhluk Allah lainnya. Kemudian untuk mencapai keistimewaan ini kita diperintahkan untuk belajar, kenapa? Karena segala sesuatu itu perlu dipelajari sebab kita ini adalah wadah kosong yang mesti diisi oleh berbagai pengetahuan dan pengalaman.
Kadangkala kendala bagi setiap individu dalam belajar itu banyak sekali, entah itu karena faktor malas ataupun yang lainnya sehingga dia sulit untuk belajar secara konsisten dan memilih untuk berhenti. Dalam kondisi seperti ini, tidak sepatutnya kita sebagai pelajar memiliki sikap mudah menyerah.
Pernah dalam kajian Ustadz Adi Hidayat ada seorang pemuda bertanya tentang dirinya yang ingin mendapatkan beasiswa hafidz Qur’an tetapi merasa tidak mampu karena dirinya adalah pendosa dan pantaskah dirinya mendapatkan beasiswa tersebut. Maka disini Ustadz Adi Hidayat pun menjelaskan, jangan merasa tidak mampu belajarlah dengan giat dan dekati sang pemilik ilmu Allah yang ’Alim.
Beliau menjelaskan secara komprehensif bahwa untuk menjadi pintar, untuk menjadi mahir dalam suatu bidang kita harus mempelajarinya dengan sungguh-sungguh. Namun sebelum itu ada hal-hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang penuntut ilmu atau dengan kata lain pelajari adabnya seorang pelajar terlebih dahulu. Nah apa saja diantaranya yakni:
- Dekati Allah
Wajib bagi kita untuk mendekati Allah sang pemilik ilmu, layaknya seorang murid yang ingin belajar dari gurunya tentu dia akan menghormati dan bersikap baik terhadap guru tersebut. Maka demikian juga dengan Allah sang pemilik ilmu pengetahuan, untuk mendapatkan ilmu-ilmu yang baik kita harus memperbanyak kedekatan kita dengan Allah.
- Mintalah Ridho dan Doa Orang Tua
Doa orang tua adalah kekuatan yang tidak diragukan lagi bagi kita sebagai pelajar. Sebab dengan doa keduanya kita akan dimudahkan dalam segala Langkah untuk terus belajar.
- Jauhi Maksiat
Ilmu itu seperti Cahaya dan cahaya itu tidak akan bisa masuk kepada seorang pemaksiat. Maka jauhilah segala macam perbuatan maksiat yang bisa berdampak negatif bagi kita.
- Perbanyak Taubat
Manusia sebagai makhluk yang senantiasa membuat kesalahan, harus menyadari posisinya. Sehingga penting sekali menanamkan pada hati untuk senantiasa beristighfar dan ingat akan perbuatan yang kita lakukan.
Ketika kita sudah menerapkan langkah-langkah diatas, sudah dipastikan orang yang belajar dengan niat karena Allah akan mendapatkan nilai plus yang berbeda dengan orang yang belajar dengan niat selain Allah. Oleh karena itu, menjadi pintar tidak lagi menjadi sesuatu yang sulit selama kita memegang adab yang baik dan mengikuti langkah-langkah orang yang berilmu.
Wallahu’alam bishowab
[Andhika Putri Maulani]
