Muslim Harus Tahu, Inilah Tiga Dosa yang Sering Dilakukan Tapi Jarang Disadari!

Ilustrasi berbagai jenis makanan dan minuman (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Tanpa sadar, sering kali kita melakukan perbuatan yang bertentangan dengan ajaran Islam meskipun tidak berniat melakukannya. Sesuatu yang biasanya kita anggap normal, ternyata malah merupakan sesuatu hal yang dosa jika dilakukan.

Apa sajakah itu?

Inilah tiga dosa yang sering dilakukan tanpa disadari yang dapat merusak amal ibadah kita:

1. Tasyabbuh

Kata tasyabbuh berasal dari bahasa Arab yang akar katanya adalah sya-ba-ha yang berarti penyerupaan terhadap atau atas sesuatu. Menurut Imam Muhammad al-Ghazi al-Syafii, tasyabbuh yaitu sebuah usaha seseorang untuk meniru sosok yang dikaguminya baik itu dari tingkah lakunya, penampilannya, atau bahkan hingga sifat-sifatnya.

 

Tasyabbuh yaitu orang yang suka meniru gaya atau kebiasaan yang dilakukan oleh orang atau sesuatu yang bertentangan dengan Islam. Contohnya seperti meniru gaya berpakaian, bahasa dan perilaku yang tidak sesuai dengan ajaran nabi Muhammad saw.

Tasyabbuh terbagi dalam dua kategori, yaitu tasyabbuh yang dapat diterima dan tasyabbuh yang terlarang.

Contoh tasyabbuh yang dibolehkan adalah penggunaan hal-hal keduniawian seperti alat-alat teknologi terkini (telepon genggam, televisi, laptop dan lain sebagainya) unruk memudahkan dalam belajar, bekerja, dan berinteraksi.

Contoh tasyabbuh yang dilarang yaitu peringatan hari Valentine atau hari kasih sayang setiap tanggal 14 Februari oleh orang muslim. Karena hari valentine merupakan budaya orang nonmuslim.

 

Rasulullah bersabda, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum,maka dia termasuk dari kaum itu.” (HR. Abu Daud)

Baca Juga:  Penjelasan Menganai Zina dan Hukumnya

2. Israf

Israf berasal dari kata Bahasa Arab yang artinya boros, berlebih-lebihan, atau melampaui batas. Israf yaitu perilaku manusia yang terlalu mengikuti hawa nafsunya sehingga bersikap hingga melampaui batas kewajaran baik dalam hal ibadah maupun muamalah.

Dalam Al-Qur’an, pembahasan mengenai israf tercatat sebanyak 23 kali dengan aspek pembahasan yang berbeda. Salah satunya, Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 31 yang berbunyi:

۞ يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ خُذُوْا زِيْنَتَكُمْ عِنْدَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَّكُلُوْا وَاشْرَبُوْا وَلَا تُسْرِفُوْاۚ اِنَّهٗ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِيْنَ

“Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid, makan dan minumlah, tetapi jangan berlebihan. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”

 

Dalam ayat tersebut, menjelaskan bahwa terdapat anjuran untuk tidak berlebihan dalam berpakaian, makan dan minum. Kandungan dari ayat tersebut yaitu terlalu banyak atau sedikit makan dan minum dapat berpengaruh terhadap kesehatan seseorang.

Jika terlalu banyak makan dan minum, maka akan mengakibatkan berat badan berlebih dan obesitas. Jika makan dan minum terlalu sedikit, maka akan mengakibatkan tubuh kekurangan gizi dan nutrisi.

Keduanya tidak baik karena dapat menimbulkan penyakit. Maka dari itu, hal yang paling tepat adalah makan dan minum sesuai kapasitas dan tidak berlebihan atau kekurangan. Ketahui pula bahwa sesuatu yang berlebihan itu tidak baik.

3. Laghw

Baca Juga:  Hal-Hal yang Membuat Seseorang Dapat Tercegah dari Rizki

Laghw diartikan sebagai hal-hal yang tidak bermanfaat atau percakapan yang sia-sia. Kata laghw yaitu suatu hal yang sia-sia baik perkataan dan perbuatan. Perkataan atau perbuatan sia-sia yang dimaksud adalah setiap yang tidak memiliki manfaat, faedah, nilai, bahkan hal-hal tercela dan tidak sesuai syariat.

 

Contohnya seperti gosip, berghibah, berlama lama bermain game daripada belajar, menonton hal yang tidak bermanfaat terlalu lama, sehingga lalai terhadap waktu salat, ibadah, dan kewajiban lainnya. Berlebihan dalam bercanda sehingga menyakiti hati orang lain juga termasuk dalam laghw.

Rasulullah bersabda, “Hindarilah berlebih-lebihan dalam agama, karena sesungguhnya berlebih-lebihan (al-ghuluw) dalam agama, telah membinasakan orang-orang sebelum kalian.” (HR An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Ahmad). [Alya Rosadiana]

Editor: Syukron Ma’mun

Related Posts

Latest Post