Tersenyumlah! Meneladani Ibadah Ringan Bernilai Besar oleh Rasulullah SAW

Kumpulan emoji senyum (freepik.com - almuhtada.org)

almuhtada.org – Senyum adalah ekspresi sederhana yang memiliki makna mendalam. Di dalam Islam, senyum dinilai sebagai ibadah.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sering mengingatkan umatnya untuk selalu bersikap ramah, salah satunya dengan senyuman. Dalam berbagai hadis, disebutkan bagaimana senyum bukan hanya menyejukkan hati, tetapi juga menjadi bentuk sedekah yang mudah dilakukan oleh siapa saja.

Dari Abu Dzar RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

تَبَسُّمُكَ فِى وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi).

Baca Juga:  Beriman Secara Kafah: Menggapai Keseluruhan Makna Iman

Pesan ini menegaskan bahwa Islam sangat menganjurkan umatnya untuk menebarkan kebaikan, bahkan melalui tindakan kecil seperti tersenyum. Tidak semua sedekah harus berupa materi. Sebuah senyuman tulus dapat memberikan kebahagiaan bagi orang lain, meringankan beban, menularkan energi positif, dan mempererat hubungan sosial.

Selain itu, dalam hadis lain juga disebutkan sebagai berikut.

Dari Abu Dzar RA dia berkata, Rasulullah SAW bersabda, “Senyummu kepada saudaramu merupakan sedekah, engkau memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran juga sedekah, engkau menunjukkan jalan kepada orang yang tersesat juga sedekah, engkau menuntun orang yang berpenglihatan kabur juga sedekah, menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan merupakan sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu juga sedekah.” (HR. Tirmidzi)

Rasulullah dikenal sebagai sosok yang murah senyum. Dalam setiap interaksinya, beliau selalu menampilkan wajah yang berseri-seri dan penuh keramahan, sehingga siapa pun merasa nyaman di dekatnya.

Baca Juga:  Menjalani Hidup dengan Kejujuran sebagai Jalan Menuju Ridha Allah SWT

Anas bin Malik, salah satu sahabat yang sering mendampingi Rasulullah, pernah bersaksi bahwa beliau adalah orang yang paling banyak tersenyum di antara manusia. Dengan senyumnya, Rasulullah menunjukkan bagaimana seorang Muslim seharusnya membawa diri: ramah, santun, dan penuh kasih sayang.

Bahkan ketika menghadapi situasi sulit, senyum Rasulullah tidak pernah pudar. Hal ini mengajarkan kepada kita untuk tetap optimis dan menyebarkan energi positif, apa pun keadaan yang dihadapi. Sikap ini bukan hanya mencontohkan akhlak mulia, tetapi juga menjadi bentuk dakwah yang efektif.

Dalam konteks sosial, senyum juga memiliki kekuatan luar biasa. Sebuah senyuman dapat mencairkan suasana tegang, mengurangi konflik, dan memperkuat tali persaudaraan. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika Rasulullah sangat menganjurkan umat Islam untuk murah senyum dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan menebarkan senyuman, kita tidak hanya menunjukkan akhlak yang baik, tetapi juga dapat meningkatkan kehidupan yang lebih harmonis dan penuh kebaikan. Perlu diingat, bahwasanya senyum kepada lawan jenis ada batasnya. Seorang perempuan disunahkan untuk tidak tersenyum tanpa sebab jika berhadapan dengan lawan jenis yang bukan mahram. [Nihayatur Rif’ah]

Editor: Syukron Ma’mun

Baca Juga:  Penjelasan Mengenai Kisah Nabi Musa yang Menampar Malaikat Maut, Yuk Simak Penjelasannya!

Related Posts

Latest Post