Menciptakan jiwa yang tenang dengan Al-Qur’an?  Mahasiswa harus coba!

Ilustrasi Jiwa Yang Tenang Karena Al-Qur'an (Pngtree.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Tolak ukur kebahagiaan mahasiswa adalah dapat menyelesaikan perkuliahan dengan cepat dan dapat bertahan  di tanah perantauan. Di mana hidup diluar kendali orang tua, tidak terlepas dari pergaulan . Banyak mahasiswa yang mengalami stres karena pergaulan yang buruk. Mahasiswa tidak bisa manajemen waktunya karena sibuk dengan pergaulan yang tidak penting.

Selain itu, stres juga disebabkan karena pandangan hidup mahasiswa yang tidak sesuai dengan islam sebagai mahasiswa muslim. Contohnya tidak menemukan tujuan hidup yang jelas, atau hidup sesuka hatinya. Seolah manusia diciptakan untuk mencari kesenangannya sendiri. Padahal tujuan hidup sebenarnya adalah untuk beribadah kepada Allah SWT.

Maka dari itu, mahasiswa harus menciptakan jiwa yang tenang, yaitu yang mengantarkan kepada fitrah ilahiyyah Tuhan. Berikut beberapa cara untuk mendapatkan jiwa yang tenang :

  1. Jiwa yang tenang didapat dengan berdzikir

Berdzikir siang malam dapat menambah ketentraman hati. Karena sesungguhnya curhat ke Allah akan menyelesaikan masalah dan mendapat petunjuk, sedangkan curhat kepada teman hanya akan diperdaya karena kita adalah makhluk yang lemh disisi Allah. Rasulullah SAW bersabda :

‘’Tidaklah sekelompok orang duduk sembari berdzikir Kepada Allah SWT, kecuali mereka dikelilingi para malaikat, dilimpahi rahmat, diberi ketenangan, ketentraman hati, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan para makhluk di sekililing-Nya’’ (HR. Muslim).

Baca Juga:  Ternyata Keutamaan Sholat Sunnah Rawatib Sangat Besar
  1. Jiwa yang tenang didapat dengan yakin akan pertolongan Allah

Allah tidak akan menguji hambanya di luar kemampannya. Begitupun Allah akan menolong hamba-Nya selagi mau berusaha, berikhtiar, dan berdoa kepada-Nya. Jadi, Mahasiswa tidak perlu khawatir menghadapi beban tugas yang begitu berat, mengerjakan soal ulangan yang sulit bahkan laporan praktikum yang menumpuk. Selama tidak menunda-nunda waktu, menyicil dan jangan tingalkan shalat serta sabar menghadapi itu semua, niscaya Allah akan menolong dengan memberi kemudahan dalam menyelesaikan itu semua.  Hal ini telah dijelaskan dalam alqur’an surah Al-Baqarah ayat 153 yang berbunyi :

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan salat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”.

  1. Jiwa yang tenang didapat dengan bersyukur

Menjadi seorang ‘’Mahasiswa’’ seharusnya beryukur.  Ketika Anda lelah, lihatlah teman-teman seusia Anda yang banting tulang demi keluarga sehingga tidak bisa merasakan duduk di bangku kuliah. Bersyukur Anda bisa merasakannya. Mulailah dengan mensyukuri hal-hal kecil dengan afirmasi positif di pagi dan malam hari. Lakukanlah seakan-akan sudah terjadi ‘’ Saya sangat bersyukur, hari ini saya dapat menyelesaikan tugas tepat waktu’’. Rasakan keajaiban dari kalimat ini, jika terjadi itu tandanya Anda mensyukuri nikmat Allah dengan ketulusan hati. Secara logika Itu tandanya Anda masih diberikan kesehatan untuk menyelesaikan tugas-tugas Anda. Allah juga memerintahkan hamba-Nya untuk bersyukur dalam qur’an surah Ibrahim ayat 7 yang berbunyi :

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya : “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”

  1. Jiwa yang tenang didapat dengan membaca, menyimak, dan merenungi al qur’an

Keisimewaan al-qur’an adalah penyempurna kitab-kitab lainnya. Semua persoalan hidup dapat terselesaikan apabila Anda mengamalkan ajarannya, membacanya, dan memahami isinya. Tahukah Anda , membaca al-qur’an dapat meningkatkan daya ingat kita dan kecerdasan otak kita? Karena terdapat ketenangan jiwa. Seseorang yang mampu berpikir kritis itu karena dalam otaknya tidak memikirkan yang lain-lain sesuai dengan hatinya yang tentram.

Baca Juga:  Ketenangan Ditentukan dengan Ketebalan Iman
  1. Jiwa yang tenang didapat dengan Islam Kaffah

Penerapan islam secara Kaffah merupakan tuntutan syariat sepanjang zaman. Secara totalitas berarti melakukan prinsip hidup sesuai dengan Al-qur’an da Sunnah. Adanya demokrasi di Indonesia membuat negeri ini terancam. Bayangkan, jika negeri ini diatur oleh hukum yang diciptakan oleh manusia yang memanipulasi manusia itu sendiri.

Bagaimana nasib kita seterusnya? Bayangkan nasib mahasiswa yang hidup di tanah rantau dengan pemahaman agama yang minimalis. Terkadang  kita sebagai mahasiswa sudah lelah dengan kuliah dengan system SKS, melaksanakan sholat 5 waktu saja sudah bersyukur. Tapi bagaimana dengan adanya pengaruh budaya barat, arus globalisasi dan gaya hidup hedonis?. Akankah mahasiswa mengarah ke sana. Bisa jadi, Ya. Oleh karena itu perlunya penguatan atau mencharge diri dengan pemahaman agama dan jangan sampai terbawa arus politik di Indonesia.

Dengan melakukan 5 penerapan diatas, ketenangan jiwa akan dimiliki. Menjadi mahasiswa harus selektif menghadapi persoalan hidup, karena di tanah rantau ini kita melakukan apa-apa sendiri, jangan sampai runtuhnya moral dan sifat religious kita hanya karena terpengaruh pergaulan bebas dan arus globalisasi. Nikmati, jalani dan syukuri, karena ada harapan orang tua yang harus diperjuangkan. [] Najwa Khofifahtul Azizah

Editor : Raffi Wizdaan Albari

 

Related Posts

Latest Post