Ingin Rezeki mu Mengalir Deras Yuk Amalkan Salat Sunnah Ini

Salat Dhuha adalah salah satu amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW, beliau bahkan mewariskan amalan ini kepada umatnya untuk dilaksanakan. Seperti dalam sebuah hadis:

”Kekasihku (Nabi Muhhammad) shallallahu ‘alaihi wa sallam- mewasiatkan tiga hal padaku: berpuasa tiga hari setiap bulannya, melaksanakan sholat dhuha dua raka’at, dan sholat witir sebelum tidur”. (Muttafaq ‘alaih).

Dari hadis ini ulama bependapat bahwa salat dhuha merupakan hal yang sangat dianjurkan oleh Nabi Muhammad untuk dilakukan. Hukumnya termasuk sunnah muakkad, dan orang-orang yang melaksanakan salat sunnah dhuha merupakan orang-orang yang taat.

Selain itu, ada beberapa keutamaan yang bisa didapat ketika rutin melaksanakan salat duha, diantaranya yaitu:

  1. Salat Duha menjadi pembuka pintu rezeki dan dicukupkannya kebuutuhan seorang hamba

Sering kali, ketika dalam sebuah kajian akan kita dengar perkataan ulama atau ustadz bahwa saat rezeki sempit maka laksanakanlah salat dhuha. Sebab salat sunnah ini menjadi pintu rezeki bagi mu dan Allah akan melapangkan segala urusan mu. Perkataan ini benar dan diperkuat dalam suatu hadis yang berbunyi:

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman, “Wahai anak Adam, janganlah engkau luput dari empat rakaat di awal harimu, niscaya Aku cukupkan untukmu di sepanjang hari itu.” (HR. Ahmad)

Dari makna hadis tersebut, kita diajarkan oleh Allah untuk meminta pertolong ketika dalam kondisi yang sempit baik itu soal rezeki maupun urusan yang lain. Mintalah kemudahan itu melalui salat dhuha di waktu pagi maka Allah SWT akan mencukupkan kebutuhan hambanya selama satu hari itu.

  1. Menjadi Sedekah
Baca Juga:  Ujian: Jalan Menuju Kedewasaan dan Ridha Allah

Amalan salat dhuha itu bernilai sedekah, Nabi Muhammad menjelaskan bahwa dalam tubuh manusia itu terdapat sendi-sendi yang bernilai 360. Dari setiap sendi-sendi tersebut masing-masing harus dikeluarkan sedekahnya. Berarti dalam satu hari diharuskan mengeluarkan sedekah sebanyak 360 kali. Namun, ketika kita tidak sanggup maka ini bisa diganti dengan salat dhuha.

”Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada kebaikan adalah sedekah, dan melarang berbuat munkar adalah sedekah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat”. (HR. Muslim)

  1. Menghapus Dosa-Dosa

Semua amalan baik yang diniatkan kepada Allah SWT akan selalu bernilai pahala yang berlipat ganda termasuk menghapus dosa-dosa yang telah dilakukan.

“Siapa yang membiasakan (menjaga) shalat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majjah)

  1. Termasuk Ke dalam golongan orang-orang yang bertaubat (kembali)

Orang-orang yang menegakkan salat dhuha adalah orang-orang yang taat, mereka setiap paginya bertaubat kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah dilakukan.

“Kekasihku (Nabi Muhammad) mewasiatkan kepadaku tiga perkara yang aku tidak meninggalkannya: agar aku tidak tidur kecuali setelah melakukan shalat witir, agar aku tidak meninggalkan dua rakaat shalat Dhuha karena ia adalah shalat awwabin serta agar aku berpuasa tiga hari setiap bula”n. (HR. Ibnu Khuzaimah; shahih)

Baca Juga:  Apa Hukum Berkata Kasar Menurut Islam? Simak Penjelasannya

Luar biasa bukan, begitu banyaknya keutamaan yang bisa kita raih hanya dengan menegakkan salat dhuha di waktu pagi. Selain membuka banyak pintu rezeki dan kecukupan satu hari penuh, orang yang merutinkan ibadah ini digolongkan sebagai hamba-hamba yang taat dan mendapat ampunan atas dosa serta kesalahannya.

Waktu Ideal Salat Dhuha

Setelah mengetahui keutamaan salat dhuha, selanjutnya kita harus mengetahui kapan saja waktu yang tepat untuk menegakkan salat dhuha. Yakni dimulai saat matahari terbit seukuran satu tombak sampai waktu zawâl. Namun demikian, ada waktu yang lebih utama yaitu ketika terik matahari telah terasa panas. Dalam fiqih diistilahkan dengan rumus: ‘setelah melewati seperempat siang’ (dihitung dari awal subuh).

Biasanya salat dhuha bisa dilakukan saat jam menunjukkan pukul 06.10 WIB (bagi masyarakat Indonesia yang berada di bagian barat). Lalu untuk waktu berakhirnya sendiri adalah sebelum salat dzuhur atau bisa diperkirakan 15 menit sebelum salat dzuhur.

Hikmah dianjurkan waktu dhuha ini adalah supaya setiap seperempat siang tidak kosong dari shalat. Seperempat siang pertama ada shalat Shubuh, seperempat siang kedua ada shalat Dhuha, seperempat siang ketiga ada shalat Dhuhur, dan seperempat siang keempat ada shalat Ashar.

Lengkapnya ada dalam kitab  Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în karya Syekh Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi adalah salah satu kitab fikih mazhab Syafi’i yang sangat dikenal dalam pendidikan pesantren di Indonesia. [Andhika Putri Maulani]

Baca Juga:  Simak! Gerakan yang Tidak Membatalkan Sholat Dalam Perpektif Beberapa Mazhab

Related Posts

Latest Post