almuhtada.org – Aisyah radhiyallahu ‘anha merupakan anak dari Abu Bakar Ash – Sidiq sekaligus istri dari Rasulullah saw..
Aisyah R.A terkenal bukan hanya karena kecantikannya, namun juga terkenal karena kepandaiannya. Hal itulah yang menjadi salah satu alasan Rasulullah saw. meminang Aisyah R.A untuk menjadi istrinya.
Islam memandang wanita sebagai perhiasan dunia, dan sebaik – baik perhiasan dunia adalah wanita shalilah, taat pada aturan agama serta mengetahui batas – batas pergaulan yang baik.
Seiring perkembangan zaman, globalisasi kini tidak lagi dapat dihindari. Masuknya budaya barat pada kaum muda khususnya perempuan muslimah, menjadikan ajaran agama semakin terkikis dan terlupakan.
Oleh karena itu, penting bagi kita khususnya Muslimah, untuk tetap memegang teguh ajaran agama Islam di tengah era budaya barat yang masuk melalui globalisasi. Akan semakin sulit bagi kita untuk menemukan atau menjadi wanita terbaik layaknya Aisyah R.A.
Namun, sulit bukan berarti mustahil. Berikut ini penjelasan cara menjadi wanita terbaik menurut Aisyah R.A.
Wanita terbaik menurut Aisyah R.A adalah wanita yang tidak mengenal dan mengucapkan yang buruk. Wanita terbaik itu ialah ia yang dapat menjaga lisan, pendengaran, dan pandangannya.
Dalam salah satu hadist Riwayat At – Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda : “Sesungguhnya tidak ada sesuatu apapun yang paling berat di timbangan kebaikan seorang mu’min pada hari kiamat daripada akhlak yang mulia, dan sungguh Allah benci dengan orang yang lisannya kotor dan kasar.”
Agar menjadi wanita yang tidak mengenal dan mengucapkan yang buruk, mulailah mendengarkan yang baik, karena apa yang kita ucapkan tergantung dari apa yang kita dengar. Ketika kita mendengarkan hal – hal yang buruk, maka hal itu akan mempengaruhi ucapan kita. Wanita terbaik adalah wanita yang bisa menjaga lisan, pandangan, dan pendengarannya dari hal – hal buruk.
Salah satu tugas terbesar bagi wanita untuk menjadi wanita terbaik adalah menjaga lisannya. Rasulullah Saw besabda : “Wanita itu diciptakan dari tulang rusuk yang bengkok. Lalu, yang paling bengkok adalah lisannya.” (HR.Bukhari).
Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, hendaknya ia berkata baik atau diam.” (HR. Bukhari).
Aisyah R.A berkata bahwa : “Wanita terbaik adalah wanita yang tidak akan mengikuti makar laki – laki, baik secara pribadi atau skup besar.” Perkataan tersebut ditunjukan kepada laki – laki yang ingin membuat kita kehilangan kehormatan kita sehingga membuat kita membuka aurat dan menjatuhkan Marwah (kehormatan) sebagai wanita.
Demikianlah penjelasan singkat wanita terbaik menurut salah satu kekasih Nabi Muhammad SAW yakni Aisyah RA. Semoga kita semua khususnya muslimah bisa saling menjaga tutur lisan kita untuk mengucapkan hal-hal yang baik. [Aulia Cassanova]
Editor: Syukron Ma’mun
