Almuhtada.org – Pada Ahad 25 Agustus 2025, Fakultas Teknik mengadakan SIMABAFT yang berlokasi di masjid Jami’ Ulul Albab tepatnya di lantai 2. SIMABAFT itu sendiri yaitu rangkaian acara silaturahmi mahasiswa baru fakultas teknik.
Di sana terdapat berbagai rangkaian acara salah satunya yaitu kajian dengan pemateri nya Ustadz Bagas Rais Rabani. Dengan tema “Muslim Muda yang Memaknai Spiritualitas dengan Merajut Cinta & Solidaritas”.
Ada sebuah riset yang mengatakan ” Nasehat yang keluar dari hati akan sampai ke hati” maksudnya dalam kehidupan kita sehari-hari, seringkali kita mendengar nasehat dari berbagai sumber. Tetapi, tidak semua nasehat itu akan berdampak seperti apa yang kita inginkan.
Nasehat yang paling berharga adalah nasehat yang disampaikan dengan ikhlas, berdasarkan pengalaman pribadi (suatu kebenaran) dan pengetahuan yang mendalam.
Jadi, apabila kita ingin memberikan sebuah nasehat kepada orang lain, alangkah baiknya memastikan terlebih dahulu bahwa nasehat tersebut datang dari hati yang ikhlas dan terjaga, bukan hanya dari bibir yang berbicara, dalam artian mengandung suatu kebenaran dan pengalaman.
Dan pentingnya bahwasanya kita bisa menerapkan rasa berprasangka baik atau ber husnudzon daripada suudzon dalam menilai orang yang memberikan sebuah nasehat tersebut.
Di dalam kajian tersebut juga menjelaskan tentang, -Definisi Ibadah, yaitu semua perkataan dan perilaku yang Allah ridhoi. Suatu perbuatan yang diawali dengan niat dan hati yang ikhlas, serta menerapkan rasa sabar dalam melakukan suatu ibadah tertentu. Seperti bersabar ketika kita mencari ilmu, karena sejatinya ilmu itu harus kita cari terus menerus serta sebanyak-banyaknya.
1. Membuat sebuah aturan dalam setiap perjalanan, penting bagi seseorang ketika akan melakukan suatu kegiatan lebih baiknya menyusun strategi atau membuat sebuah skala prioritas karena seseorang yang tidak mempunyai aturan atau sebuah skala prioritas biasanya cenderung berantakan dalam melakukan suatu hal dalam kehidupan sehari-hari nya. Maka dianjurkan hal tersebut dan diawali dengan niat yang baik serta do’a yang tulus.
2. Pentingnya manajemen waktu, orang yang menunda-nunda suatu hal cenderung kualitas nya rendah, seperti seseorang yang mengerjakan tugas dengan tergesa-gesa agar cepat selesai dan langsung dikumpulkan tanpa memikirkan kualitas hasilnya.
Berbeda ketika orang yang lebih memanajemen waktu, orang tersebut lebih mempunyai waktu untuk mengatur strategi dalam pengerjaan dan mempunyai waktu untuk mencari berbagai referensi.
3. Cara membangun motivasi, sebuah riset mengatakan
” Mengilmui dengan mengetahui arahan, ketika kita mengilmui akan timbul cinta dan termotivasi ” artinya ketika kita ingin mencari ilmu belajarlah untuk bisa mencintai hal tersebut karena dengan itu akan timbul rasa termotivasi pada diri sendiri, bandingkan diri sendiri dengan orang lain yang tepat atau lebih baik, mencari sebuah pertemanan yang didalamnya terdapat orang-orang yang bisa memberikan kita dorongan ke hal yang baik.
4. Bagaimana cara kita mengubah circle atau pertemanan, ada tips yang bisa kita lakukan dalam mencari teman, yang pertama memilih teman yang bisa membuat kita berada di fase positif dalam artian tidak mendorong kita ke hal-hal yang buruk, meminta do’a dari orang tua karena sering kali kita yang jauh dari orang tua seperti sekarang yang sedang kuliah itu lupa bahwasanya do’a orang tua sangat penting dalam perjalanan hidup kita di dunia, melawan nafsu pada diri sendiri bisa kita lakukan dengan melihat akhir dari setiap perkara serta melihat orang yang mengikuti hawa nafsunya, dan jangan lupa selalu berdo’a kepada Allah, karena ingat kepada manusia itu penyakit tetapi ingat kepada Allah adalah obat.
Pada pelaksanaan kajian tersebut banyak sekali pembelajaran baru yang bisa kita cermati dan tidak lupa kita jalani dalam kehidupan sehari-hari, dari penting nya berprasangka baik sampai dengan tips mencari sebuah pertemanan yang baik. [] Shokifatus Salamah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah