Adab Cara Menyampaikan Perasaan dalam Islam

Ilustrasi menyampaikan cinta dalam islam

Almuhtada.org – Cinta, sesuatu yang klise tetapi datang secara tidak disengaja dalam hidup kita dan memporak-porandakan jadwal yang telah kita susun hanya karena perasaan kepada seseorang. Tentu hal ini  dibahas secara kompleks dalam Islam.

Perasaan suka, kagum, dan cinta kepada seseorang adalah anugerah dari Allah yang ditanamkan dalam hati kita. Namun, Allah memberi manusia kebebasan untuk memilih tindakan mereka dan setiap pilihan akan mendapatkan balasan.

Setelah perasaan tersebut muncul dalam hati, kita memiliki kebebasan untuk memutuskan bagaimana menghadapinya, apakah dengan menyimpannya, mengekspresikannya melalui kata-kata, tindakan, atau doa.

Sebenarnya, ini merupakan ujian bagi kita. Keputusan yang diambil sangat dipengaruhi oleh pengetahuan, pemahaman, dan keimanan kita, serta intensitas perasaan itu sendiri. Banyak remaja yang terjerumus dalam bahaya, seperti mendekati zina atau bahkan terlibat dalam perbuatan zina.

Semua ini terjadi karena berbagai faktor. Manusia secara alami memiliki ketertarikan dan hasrat terhadap lawan jenis, terutama saat masa pubertas di mana pertumbuhan biologis dan psikologis menyebabkan munculnya rasa tertarik. Lingkungan tempat tinggal dan orang-orang di sekitar juga mempengaruhi keputusan seseorang untuk berpacaran. Pacaran biasanya dipicu oleh perasaan suka, kagum, atau cinta terhadap orang lain.

Apakah remaja menganggap pacaran sebagai gaya hidup? Ya, seringkali demikian, karena lingkungan dan kebiasaan sekitar mereka mendukung hal tersebut. Kebiasaan yang terus menerus dilakukan dapat menjadi gaya hidup.

Baca Juga:  Tanggung Jawab: Prinsip yang Harus Dijunjung oleh Seorang Kontraktor

Dampak negatif pacaran umumnya disebabkan oleh kurangnya kesadaran akan akibatnya, pengetahuan yang terbatas, pemahaman yang kurang, dan keimanan yang lemah terhadap Tuhan. Akibatnya, banyak orang tidak menyadari dosa yang dapat timbul dari pacaran.

Di zaman modern ini pacaran seakan dinormalisasikan dan dianggap sebagai sebuah gaya hidup dalam kehidupan remaja. Banyak faktor yang menyebabkan remaja mempercayai pacaran diantaranya adalah menjadi sebuah tempat untuk mereka menggali kasih sayang atau mencurahkan kenyamanan, kurangnya kasih sayang orang tua dan lingkungan teman sebaya yang mendukung juga memperkuat kenapa pacaran adalah hal yang sangat marak dan dianggap lumrah di kehidupan remaja, bahkan terkadang sampai melupakan kewajibannya sebagai seorang pelajar hanya karena mengabari ataupun merasa “broken heart” jika tidak berkomunikasi dalam beberapa jangka waktu tertentu.

Kesimpulannya, rasa suka dan cinta kepada seseorang adalah fitrah yang wajar sebagai seorang manusia, tetapi hanya karena perasaan tersebut tidak sepatutnya kita terlalu berlebihan dalam menanggapinya.

Hal tersebut kembali lagi ke dalam diri kita bagaimana cara kita mengakomodir perasaan tersebut sehingga tidak menggangu aktifitas sehari-hari kita dan tidak membuat kita terjerumus dalam pergaulan bebas. [] Nevia Anggriya Orvala

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post