Almuhtada.org – Pembaca pasti sudah tidak asing lagi dengan nama “Wali Songo”, khususnya bagi orang jawa. Wali Songo merupakan orang-orang yang dihormati oleh masyarakat Indonesia (khususnya pulau Jawa), karena perannya menyebarkan agama Islam di Indonesia pada masa lalu.
Namun, secara definisi, tidak serta merta Wali Songo berarti wali berjumlah sembilan loh. Lalu, apa sebenarnya Wali Songo itu?
Ada beberapa pendapat yang berbeda mengenai definisi Wali Songo, dan pendapat ini didasari bedasarkan tinjauan linguistik.
Pertama, yang paling umum didefinisikan oleh orang-orang, yaitu wali berjumlah sembilan, atau songo dalam bahasa jawa yang berarti Sembilan.
Kedua, berdasarkan tinjauan bahasa arab, kata songo/songo berasal dari kata tsana yang berarti mulia.
Ketiga, berdasarkan tinjauan bahasa jawa lagi, tapi kata songo/songo disandarkan kepada sana yang bermakna tempat
Keempat, Wali Songo didefinisikan/digambarkan sebagai sebuah majelis dakwah yang menyebarkan agama Islam pada setiap periode/angkatannya. Pengertian ini juga didasarkan karena sembilan wali yang terkenal memiliki waktu aktif yang agak menyebar atau tidak berada pada satu masa. Ditambah, pada setiap periode/angkatan dalam majelis ini, kesemuanya beranggotakan sembilan orang yang kemudian akan diganti jika ada wali yang meninggal dunia.
Lantas, berdasarkan pada definisi keempat, apakah jumlah wali songo sebenarnya lebih dari sembilan wali? Ya, penulis bisa mengatakan itu benar berdasarkan rujukan utama dari buku Rizem Aizid tentang Sejarah Peradaban Islam. Dan, disana disebutkan dan dijabarkan bahwa dalam majelis dakwah ini ada 10 angkatan wali songo yang dalam setiap angkatan/periodenya ada beberapa wali yang diganti karena telah meninggal dunia.
Namun, dari semua wali yang ada (yang tergabung dalam majelis dakwah ini) yang paling dikenal oleh masyarakat kebanyakan hanya sembilan wali.
Siapa saja sembilan wali yang paling terkenal ini dan selalu masuk dalam buku perlajaran para pelajar Indonesia?
Mereka adalah,
Sunan Gresik atau Maulana Malik Ibrahim, dikatakan dalam sejarah bahwa beliaulah yang mendirikan majelis dakwah “Wali Songo” ini pada tahun 1404 M.
Sunan Ampel atau Raden Rahmat, beliau merupakan putra tertua Sunan Gresik.
Sunan Bonang atau Maulana Makhdum Ibrahim, beliau merupakan anak dari Sunan Ampel (berarti juga cucu dari Sunan Gresik) yang lahir pada tahun 1465 M.
Sunan Drajat atau Raden Qasim, beliau merupakan anak dari Sunan Ampel yang lahir pada tahun 1470 M.
Sunan Giri atau Muhammad Ainul Yaqin, dikatakan bahwa beliau merupakan anak dari Maulana Ishaq (saudara kandung Sunan Gresik).
Sunan Kalijaga atau Raden Mas Said, beliau lahir pada tahun 1450 M. Dan yang terkenal dari Suna Kalijaga adalah cara berdakwahnya yang terkesan sinkretis dan toleran.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah, beliau lahir pada tahun 1448 M dan memiliki hubungan darah juga dengan Raja Pajajaran saat itu.
Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq, beliau merupakan salah seorang murid Sunan Kalijaga. Oleh sebab itu, cara berdakwahnya juga bisa dikatakan mirip dengan Sunan Kalijaga, yaitu melalui pendekatan budaya atau simbol-simbol agama lain.
Sunan Muria atau Raden Umar Said, beliau merupakan anak dari Sunan Kalijaga.
Tadi merupakan sembilan wali yang paling dikenal di Indonesia, jika pembaca ingin mencari tahu tentang wali-wali lain di wali songo (berdasarkan definisi keempat), maka pembaca dapat mencarinya secara mandiri. [] Abian Hilmi Hidayat
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah