Almuhtada.org – Beberapa hari lagi umat muslim akan memperingati hari yang spesial, yakni tahun baru islam. Tahun baru islam diperingati pada tanggal 1 Muharram.
Pada tahun 2024 ini, 1 Muharram jatuh pada hari Minggu tanggal 7 Juli 2024. Perayaan biasanya dilakukan sejak Sabtu malam Minggu pada tanggal 6 Juli 2024.
Indonesia sebagai negara meyoritas muslim tentu merayakan tahun baru islam setiap tahunnya. Tak hanya menjadikannya hari libur, beberapa daerah di Indonesia juga menggelar tradisi unik untuk memperingati tahun baru islam.
Berikut 7 tradisi unuk untuk memperingati tahun baru islam di berbagai daerah di Indonesia:
1. Mubeng Beteng
Mubeng Beteng merupakan tradisi untuk menyambut tahun baru islam 1 Muharam yang dilaksanakan di Yogyakarta.
Pelaksanaanya dilakukan dengan mengelilingi kompleks keraton Yogyakarta dengan tanpa bicara atau bersuara, makan, dan minum.
Peserta hanya diperbolehkan untuk memanjatkan doa permohonan keselamatan lahir dan batin serta kesejahteraan bagi diri sendiri, keluarga, dan bangsa.
Tradisi Mubeneg Benteng ini bertujuan sebagai sarana evaluasi terhadap segala perbuatan pada tahun sebelumnya.
2. Sedekah Gunung Merapi
Setiap tanggal 1 Muharram, warga Desa Lencoh, Kecamatan Selo, Boyolali, Jawa Tengah melakukan tradisi unik dengan melarung kepala kerbau di wilayah puncak gunung merapi.
Masyarakat akan bersama-sama mengarak kepala kerbau dan berbagai hasil bumi menuju puncak gunung merapi.
Puncak dari tradisi ini adalah dengan makan dan berdoa bersama agar di tahun baru dengan harapan mendapat keberkahan dari Allah SWT.
3. Barikan
Barikan merupakan tradisi menyambut tahun baru islam yang dilakukan oleh masyarakat Pati, Jawa Tengah dengan menggelar acara kenduri bersama.
Para warga akan membawa nasi serta lauk dari rumah untuk didoakan, sebagai bentuk rasa syukur atas berkah yang diberikan oleh Allah SWT sekaligus memohon keselamatan.
Usai doa bersama, kegiatan dilanjutkan dengan makan bersama nasi dan lauk yang telah dibawa oleh masyarakat.
Masyarakat akan saling bertukar lauk satu sama lain, sehingga dapat meningkatkan keakraban dan kerukunan antar warga.
4. Tradisi Ngadulang
Tradisi Ngadulang merupakan tradisi menyambut tahun baru islam yang dilakukan oleh masyarakat sunda di Jawa Barat, salah satunya Sukabumi.
Tradisi Ngadulang sendiri merupakan acara yang diselenggarakan oleh pemerintah Sukabumi guna merayakan tahun baru Islam.
Kegiatan pada tradisi ini meliputi aksi menabuh bedug. Masyarakat juga dapat menngikuti lomba tabuh bedug yang digelar pada acara tersebut..
5. Kirab Kebo Bule
Setiap tanggal 1 Muharram atau 1 Suro, Keraton Surakarta selalu menggelar tradisi Kirab Kebo Bule. Tradisi ini berawal dari Sultan Agung sebagai metode penyebaran agama islam melalui akulturasi dengan tradisi Jawa.
Kebo Bule sendiri merupakan hewan kesayangan susuhunan atau sunan yang dianggap keramat dan dianggap sebagai lambang bagi rakyat kecil, khususnya petani.
Kirab dilaksanakan dengan mengarak Kebo Bule keliling kota yang diikuti oleh keluarga keraton. Pada kirab juga dibawa berbagai benda pusaka peninggalan Dinasti Mataram, seperti tombak, keris, dan sebagainya, diarak sembari dikawal oleh kebo bule.
6. Tradisi Nganggung
Selain di Pulau Jawa, masyarakat Pangkalpinang, Bangka juga memilik tradisi tahun baru islam yang dikenal dengan sebutan Nganggung,
Tradisi ini digelar dengan masyarakat datang ke masjid dan membawa dulang berisi makanan dan lauk pauk untuk dinikmati bersama.
Selain sebagai ungkapan rasa syukur, tradisi ini juga sekaligus untuk bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan kekeluargaan antar masyarakat.
Dengan momen makan bersama, masyarakat bisa sekaligus berbincang soal banyak hal dan saling mengakrabkan satu sama lain.
7. Upacara Bubur Suro
Masyarakat Sunda biasa menyambut datangnya tahun baru islam dengan menggelar tradisi Upacara Bubur Suro. Masyarakat akan membuat bubur merah dan bubur putih yang disajikan secara terpisah lalu dibawa ke masjid.
Ketika di masjid, masyarakat akan menggelar doa bersama, kemudian dilanjutkan dengan menyantap bubur secara bersama-sama.
Itulah beberapa tradisi unik untuk menyambut tahun baru islam di berbagai daerah. Kita sebagai generasi muda sudah sepantasnya untuk tahu dan mau melestarikan brbagai tradisi tersebut. [] Mohammad Rizal Ardiansyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah