Almuhtada.org – Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering kali dihadapkan pada dua pilihan yang membuat kita harus memutuskan mana pilihan yang terbaik diantara pilihan lain.
Saat mendapati masalah kita mudah mengeluh, karena tidak kunjung menemukan solusi dan berakhir menyerah alias putus asa.
Padahal dalam islam kita diajarkan untuk menjadi manusia yang kuat, tak kenal putus asa. Sebab ketika seorang muslim putus asa, maka terputuslah rahmat dari Allah.
QS Al-Insyirah menjelaskan tentang kekuatan seorang muslim sejati,
“Adalah ia yang mampu melapangkan hatinya, adalah ia yang mampu meyakini dan percaya bahwa setiap ada kesulitan, maka ada kemudahan, dan hanya kepada Tuhanlah kita berharap”.
Bahkan Rasulullah SAW bersabda, “Bergembiralah kalian karena akan datang kemudahan bagi kalian.” (HR Ibnu Jarir At Thobari dari Al Hasan).
Hadits di atas memberikan pemahaman kepada kita, bahwa sebanyak apapun permasalahan yang kita hadapi, maka terimalah dengan lapang dan coba membohongi diri dengan tetap berupaya menjadi orang yang gembira. Sebab dengan kegembiraan itulah, sebuah kemudahan akan datang dengan sendirinya.
Karenanya, penting bagi kita untuk terus menjadi hamba Allah yang senantiasa melapangkan hati, menunjukkan kegembiraan dikondisi apapun yang kita rasakan. Dengan begitu solusi permasalahan akan datang dengan sendiri. Teruslah yakin bahwa dibalik kesulitan yang Allah berikan, pasti akan ada kemudahan di dalamnya. Sebab Allah berfirman dalam QS Al-Baqarah ayat 286.
لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ
Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami melakukan kesalahan. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami, maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 286)
QS Al-Baqarah mengandung arti bahwa Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi batas kemampuan makhluk-Nya.
Mari renungkan sejenak, sudah berapa kali kita mengeluh, sudah berapa kali kita mendapati masalah, dan sudah berapa kali kita tidak menemukan solusi atas permasalahan tersebut.
Ketika kita mampu meyakini akan kebesaran Allah, meyakini akan ayat di atas, memberikan kita sebuah motivasi bahwa hidup ini akan berjalan sesuai takdir yang Allah berikan. Kita akan terus diberi ujian, yang bahkan kita tidak akan mengetahui kapan selesainya.
Namun, dibalik itu semua, Allah juga telah mempersiapkan solusi yang mampu kita lakukan agar dapat menyelesaikan masalah satu per satu. Ketika kita belum mampu merasakan hal itu, cobalah merenungkan diri, melapangkan hati, dan terus berprasangka baik terhadap Allah.
Sebab prasangka itulah yang dapat menjadi salah satu parameter kita untuk mampu melaluinya. Ketika kita mampu berprasangka baik, maka perjalanan ke depan yang akan kita hadapi juga baik. Begitu pula sebaliknya.
Hingga saat ini semua manusia merasakan hal yang sama, ada yang merasa seakan-akan ialah orang yang paling tersakiti, ada yang merasa paling dirugikan, ada yang merasa biasa-biasa saja. Jadi kamu akan memilih dengan merasakan seperti apa?
Hal ini tentu menjadi hak setiap orang dalam menghadapi segala sesuatu, namun penting kita pahami bahwa sebesar apapun dan seberat apapun yang kita hadapi saat ini, tetap tenanglah. Karena ada Allah yang selalu bersama kita. Teruslah berprasangka baik denga Allah hingga akhirnya kita akan berkata, “Ya Allah inilah yang aku maksud”.
Tak ada satupun manusia di dunia ini yang hidupnya terbebas dari masalah, sebab hidup kita akan terus diuji hingga membawa kita ke akhirat kelak. Dengan cara apapun kita menghadapinya, maka tanggunglah konsekuensinya. Semoga bermanfaat! [] Eka Diyanti
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah