Almuhtada.org – Hidup merupakan sebuah misteri yang tidak pernah diketahui serta tidak dapat diketahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kehidupan sejatinya seperti roda berputar terkadang manusia berada diatas terkadang manusia berada dibawah.
Bisa saja hari ini manusia merasa senang, esok hari ia merasa sedih, atau pun terkadang pagi hari merasa sedih dan sore hari ia merasa senang. Begitu juga dengan dunia ketika pagi hari ini akan terang sebab terdapat sinar cahaya matahari, dan ketika malam tiba dunia akan menjadi gelap sebab sinar matahari telah redup.
Manusia tidak dituntut mengetahui segala sesuatu yang tidak ia ketahui, akan tetapi seorang manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang ia ketahui didunia ini, serta pertanggungjawaban atas apa yang telah ia ketahui melalui rasul-rasul Allah ataupun melalui firman Allah (Al-Qur’an).
Dalam kehidupan manusia tidak pernah luput dari yang namanya cobaan, sebab pada dasarnya hidup merupakan cobaan. Ribuan tahun sebelum manusia diciptakan sang pencipta alam semesta yakni Allah SWT telah menetapkan takdir manusia. Takdir tersebut tertulis didalam kitab Lauhul Mahfudz.
Kewajiban manusia sebagai muslim selain wajib mengimani adanya Allah SWT serta malaikat”nya, rosul” nya, hari kiamat, serta firman”nya, manusia juga wajib mengimani akan takdir yakni Qadha dan Qadhar.
Antara qadha dan qadar terdapat ulama yang membedakan Antara definisi dari qadha dan qadar.
Beberapa ulama mendefinisikan bahwa qadha merupakan penciptaan segela sesuatu oleh Allah SWT.
Sedangkan pengertian Qadhar adalah sebagai ilmu Allah tentang sesuatu yang akan terjadi pada seluruh makhluk-nya dimasa yang akan mendatang atau masa depan.
Sebagian ulama menganggap bahwa qadha dan qadar merupakan “segala ketentuan, undang-undang, peraturan, serta hukum yang ditetapkan oleh Allah yang bersifat pasti untuk segala sesuatu yang ada”.
Hal ini dikemukakan Allah berdasarkan Firman Allah dalam Alquran surat Ar-rad : 8
الله يَعْلَمُ مَا تَحْمِلُ كُلُّ اُنْثٰى وَمَا تَغِيْضُ الْاَرْحَامُ وَمَا تَزْدَادُۗ وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهٗ بِمِقْدَارٍ
Allah mengetahui apa yang dikandung oleh setiap perempuan dan apa yang berkurang (tidak sempurna dalam) rahim dan apa yang bertambah. Segala sesuatu ada ketentuan di sisi-Nya
Surat al-hijr : 21
وان مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا عِنْدَنَا خَزَاۤىِٕنُهٗ وَمَا نُنَزِّلُهٗٓ اِلَّا بِقَدَرٍ مَّعْلُوْمٍ
Tidak ada sesuatu pun melainkan di sisi Kamilah perbendaharaannya dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.
Hidup merupakan sebuah misteri yang tidak pernah diketahui serta tidak dapat diketahui apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Kehidupan sejatinya seperti roda berputar terkadang manusia berada diatas terkadang manusia berada dibawa.
Bisa saja hari ini manusia merasa senang, esok hari ia merasa sedih, atau pun terkadang pagi hari merasa sedih dan sore hari ia merasa senang. Begitu juga dengan dunia ketika pagi hari ini akan terang sebab terdapat sinar cahaya matahari, dan ketika malam tiba dunia akan menjadi gelap sebab sinar matahari telah redup.
Manusia tidak dituntut mengetahui segala sesuatu yang tidak ia ketahui, akan tetapi seorang manusia akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang ia ketahui didunia ini, serta pertanggungjawaban atas apa yang telah ia ketahui melalui rasul-rasul Allah ataupun melalui firman Allah (Al-Qur’an).
Dalam kehidupan manusia tidak pernah luput dari yang namanya cobaan, sebab pada dasarnya hidup merupakan cobaan. Ribuan tahun sebelum manusia diciptakan sang pencipta alam semesta yakni Allah SWT telah menetapkan takdir manusia. Takdir tersebut tertulis didalam kitab Lauhul Mahfudz.
Kewajiban manusia sebagai muslim selain wajib mengimani adanya Allah SWT serta malaikat”nya, rosul” nya, hari kiamat, serta firman”nya, manusia juga wajib mengimani akan takdir yakni Qadha dan Qadhar.
Antara qadha dan qadar terdapat ulama yang membedakan Antara definisi dari qadha dan qadar.
Beberapa ulama mendefinisikan bahwa qadha merupakan penciptaan segela sesuatu oleh Allah SWT.
Sedangkan pengertian Qadhar adalah sebagai ilmu Allah tentang sesuatu yang akan terjadi pada seluruh makhluk-nya dimasa yang akan mendatang atau masa depan.
Sebagian ulama menganggap bahwa qadha dan qadar merupakan “segala ketentuan, undang-undang, peraturan, serta hukum yang ditetapkan oleh Allah yang bersifat pasti untuk segala sesuatu yang ada”.
Hal ini dikemukakan Allah berdasarkan Firman Allah dalam Alquran surat Ar-rad : 8 dan Al-Hijr Ayat 21
Namun perlu diketahui bahwasanya takdir itu terbagi menjadi 2 yakni takdir mubram dan takdir muallaq.
Takbir mubram merupakan ketentuan Allah terhadap setiap makhluknya yang pasti serta akan terjadi kepada siapapun dan tidak dapat dirubah ataupun dihindari.
Seperti contohnya kematian, kelahiran, jenis kelamin serta hari kiamat.
Sedangkan takdir mu’allaq adalah takdir yang dimana terjadi atas usaha manusia itu sendiri.
Seperti contohnya : kaya, miskin.
Takdir mubram memanglah takdir yang tidak dapat dirubah oleh manusia sebab perihal kehidupan serta kematian sudah ditetapkan oleh Allah dalam kitab Lauhul Mahfudz.
Akan tetapi takdir muallaq itu dapat dirubah dengan doa dan usaha, seperti contohnya seorang fullan terlahir dalam kondisi yang miskin, namun ia selalu berusaha untuk giat bekerja dan ta lupa berdoa agar diberi kekayaan alhasil atas usahanya dalam giat bekerja ia menjadi seorang yang kaya.
Begitupun contoh lain yaitu seorang tersebut sangat bodoh, namun karna usahanya dan kegigihannya dalam belajar ia menjadi seorang yang pandai.
Namun perlu diketahui bahwasanya takdir itu terbagi menjadi 2 yakni takdir mubram dan takdir muallaq.
Takbir mubram merupakan ketentuan Allah terhadap setiap makhluknya yang pasti serta akan terjadi kepada siapapun dan tidak dapat dirubah ataupun dihindari.
Seperti contohnya kematian, kelahiran, jenis kelamin serta hari kiamat.
Sedangkan takdir mu’allaq adalah takdir yang dimana terjadi atas usaha manusia itu sendiri.
Seperti contohnya : kaya, miskin.
Takdir mubram memanglah takdir yang tidak dapat dirubah oleh manusia sebab perihal kehidupan serta kematian sudah ditetapkan oleh Allah dalam kitab Lauhul Mahfudz.
Akan tetapi takdir muallaq itu dapat dirubah dengan doa dan usaha, seperti contohnya seorang fullan terlahir dalam kondisi yang miskin, namun ia selalu berusaha untuk giat bekerja dan ta lupa berdoa agar diberi kekayaan alhasil atas usahanya dalam giat bekerja ia menjadi seorang yang kaya.
Begitupun contoh lain yaitu seorang tersebut sangat bodoh, namun karna usahanya dan kegigihannya dalam belajar ia menjadi seorang yang pandai.
Manusia tidak dapat membuat keputusan tanpa kekuatan dari Allah. Banyak hal dalam kehidupan yang tidak dimengerti dan diketahui oleh manusia, seperti bernapas dan pergerakan tubuh yang dilakukan tanpa sadar atau perintah dari diri sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa kehendak Allah mengalahkan kehendak manusia. [] Juliana Stefani
Editor : Moh. Aminudin