Almuhtada.org – Rezeki merupakan salah satu ketentuan dari Allah SWT yang diterima oleh setiap individu. Rezeki ini tidak dapat ditukar dengan rezeki orang lain, karena setiap orang memiliki jumlah dan jenis rezeki yang berbeda.
Dalam Islam, rezeki memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan setiap orang, sehingga harus diterima dan dikelola dengan baik.
Terdapat kisah tentang Abdullah ibn Mas’ud yang membuktikan bahwa rezeki seseorang tidak dapat ditukar dengan rezeki orang lain.
Abdullah ibn Mas’ud adalah salah seorang sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat memahami Al-Qur’an. Suatu hari, ia meminta kepada Nabi Muhammad untuk memberikan sebagian rezekinya kepadanya. Namun, Nabi Muhammad menjawab bahwa rezeki setiap orang tidak akan tertukar dengan rezeki orang lain.
8 Jalan Rezeki dalam Al-Qur’an, diantaranya :
- Rezeki karena sedekah
“Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah? Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS. Al-Baqarah:245)
- Rezeki yang telah dijamin Allah
“Tidak satu pun hewan yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz).” (QS. Hud:6)
- Rezeki karena bersyukur
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.” (QS. Ibrahim:7)
- Rezeki karena anak
“Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.”(QS. Al-Isra:31)
- Rezeki karena menikah
“Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan.Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (QS. An-Nur:32)
- Rezeki karena berusaha
“bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,” (QS. An-Najm:39)
- Rezeki yang tak terduga
“dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya..” (QS. At-Talaq:3)
- Rezeki karena istighfar
“Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,
memperbanyak harta dan anak-anakmu, serta mengadakan kebun-kebun dan sungai-sungai untukmu.” (QS. Nuh:10-12)
Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa rezeki seseorang adalah hak milik pribadi dan tidak dapat diganti atau ditukar dengan rezeki orang lain. Setiap orang memiliki rezeki yang telah ditentukan oleh Allah dan harus menerima dengan syukur serta berusaha untuk menjaga dan mengelola dengan baik. [] Suci Afnia
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah