Fokus pada Hal Positif: Kisah Inspiratif Seorang Pemuda yang Bercerita kepada Syekh

Ilustrasi gambar seorang pemuda membawa susu dengan fokus (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Seringkali kita masih memerhatikan sesuatu yang belum tentu bermanfaat bagi diri kita sendiri. Bahkan, terkadang kita masih belum bisa memfokuskan diri pada satu hal baik.

Hal itu tentu membuat hati dan fikiran kita terisi oleh banyak hal, bukan hanya hal baik saja, hal buruk pun ikut hadir.

Ada sebuah kisah seorang pemuda yang bercerita kepada Syekh mengenai syahwat yang tidak bisa ia kendalikan.

Pemuda ini bercerita kepada Syekh bahwa ia tidak bisa mengendalikan syahwatnya ketika melihat gadis-gadis di jalanan, hasrat itu malah semakin menjadi-jadi. Ia pun bertanya “Apa yang harus aku lakukan agar hasrat itu tidak sebegitu muncul Syekh?”.

Syekh memandangi pemuda itu dan memberikannya satu gelas yang penuh berisi susu. Kemudian Syekh menyuruhnya untuk mengantarkan susu itu kepada salah satu toko di pasar, sebut saja toko fulan.

Syekh juga memberi tahu kepadanya bahwa ia harus menembus sesak dan kepadatan di pasar untuk pergi ke toko tersebut. Namun, satu hal yang perlu diingat dan diperhatikan susu yang dibawanya itu tidak boleh tumpah sedikit pun.

Untuk menjamin susu yang dibawa itu tidak tumpah, Syekh menyuruh salah seorang muridnya untuk mengawasi pemuda itu. Syekh berpesan pada muridnya, jika susu itu tumpah, maka ia diperbolehkan untuk memukul pemuda itu di depan orang banyak.

Baca Juga:  Pemuda: Peran Utama Kemajuan Bangsa

Singkat cerita, akhirnya pemuda itu dapat mengantarkan susu yang dibawanya sampai ke toko yang dimaksud tanpa tumpah sedikit pun. Setelah kembali kepada Syekh, Syekh bertanya kepadanya “Berapa gadis yang kamu lihat saat perjalanan menuju toko tadi?”

Pemuda itu menjawab, “Tak ada seorang pun yang kulihat, karena aku takut susu ini tumpah. Jika tumpah aku bisa dipukuli oleh muridmu di depan orang banyak dan itu tentu akan membuatku malu.”

Lalu Syekh berkata “Demikianlah semestinya seorang mukmin, takut pada Allah jika berbuat maksiat dan rasa malu di akhirat nanti di depan seluruh makhluk”.

Nah, dari cerita di atas kita bisa mengambil pelajaran bahwa untuk menghindari sesuatu yang buruk kita harus bisa memfokuskan diri pada sesuatu yang baik.

Jika kita sudah bisa memfokuskan diri pada sesuatu yang baik, maka kita tidak mudah tergoda pada hal-hal buruk. Apa yang kita lakukan juga tergantung dengan sesuatu yang ada pada hati kita. Karena hati itu tidak pernah kosong, ia selalu terisi. Jika tidak diisi dengan sesuatu yang baik, maka ia akan diisi oleh sesuatu yang buruk.

Sebagaimana yang dituliskan oleh Muhammad Arif Hidayat di salah satu postingan instagramnya “Hati tidak pernah kosong. Ia selalu terisi.

Kalau tidak dengan yang baik berarti dengan yang buruk. Kalau belum mampu mengisi hati sepenuhnya dengan yang baik, setidaknya dengan berfokus pada beberapa hal positif akan membuatnya lengah dari hal buruk.” [] Nayla Syarifa

Baca Juga:  Meneladani Tokoh Intelektual Hebat: Ilmu Tinggi dan Sikap Rendah Hati

 

Editor : Moh. Aminudin

Related Posts

Latest Post