Almuhtada.org – Perasaan khawatir hampir adalah hal wajar yang hampir semua manusia pernah mengalaminya.
Ada banyak faktor yang kompleks dan beragam mendorong adanya perasaan khawatir pada seseorang. Mulai dari faktor psikologis, biologis, sampai lingkungan.
Ada dua jenis rasa khawatir yang sering terjadi dalam diri manusia. Pertama, khawatir akan segala sesuatu yang sifatnya duniawi. Bisa tentang pekerjaan, masalah dengan rekan kerja, materi, dan kebutuhan aspek duniawi lainnya.
Kedua, khawatir akan segala sesuatu yang sifatnya akhirat. Ialah segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan setelah duni. Kedua jenis perasaan khwatir di atas memiliki urgensi dan tingkatan yang berbeda-beda.
Namun, mana yang lebih sering membuat manusia khawatir berlebihan? Bahkan, tidak jarang perasaan khawatir itu membuatnya gelisah dan depresi berkepaanjangan. Semoga kita tidak termasuk ke dalam golongan tersebut.
Rasa khawatir menjadi suatu hal yang rumit dan menakutkan. Apabila tidak disadari dan dikelola dengan bijaksana. Terutama dalam menempatkan rasa khawatir sesuai tempat dan takarannya.
Sebagai seorang Muslim yang beriman, tentu meyakini tentang adanya hari pertemuan dan pembelasan. Maka, sudah seharusnya manusi melakukan segala orientasi aktivitas pada bentuk ber ibadah. Semata-mata untuk mendapatkan ridha-Nya.
Bagaimana cara membangun dan menumbuhkan rasa khawatir pada akhirat dengan bijak?
- Memahami aarti dan makna tujun hidup
- Mentadaburi isi Al-Qur’an
- Mengingat kematian
- Meneladani kisah Nabi dan orang-orang saleh
- Memperbanyak amal-amal saleh
- Bergaul dengan orang-orang saleh
Demikian, ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk belajar menumbuhkan rasa khawatir pada akhirat secara bijak dan tepat. Sehingga manusia tidak terjebak dan hanyut dalam rasa khawatir yang merusak dan merugikan. [] Khasiatun Amaliyah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah