Almuhtada.org – Sebagai umat muslim yang taat kita tentu harus memperbanyak bersyukur kepada Allah, begitu banyak nikmat yang telah Allah berikan kepada para hamba-Nya. Allah memberikan nikmat kepada para hamba-Nya secara adil.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman didalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7, sesungguhnya jika kita bersyukur niscaya Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita, tetapi jika kita mengingkari nikmat Allah atau kufur nikmat, maka azab Allah sangat berat.
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاِ ذْ تَاَ ذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَاَ زِيْدَنَّـكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَا بِيْ لَشَدِيْدٌ
“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.”
(QS. Ibrahim 14: Ayat 7)
Dari ayat di atas dapat menjadikan pengingat untuk kita agar senantiasa bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah Allah berikan, jika kita bersyukur niscaya Allah menambah kenikmatan kepada kita.
Dan apabila kita kufur nikmat sungguh azab Allah sangat berat, sehingga kita harus memperbanyak bersyukur kepada Allah
Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah berkata,
وكلـَّما طَـال تأمـل العبـد في نعَـم الله الظاهـرة والباطِـنة، الدينـية والدنيـوية، رأى ربـه قَد أعـْطاهُ خيراً كثـيراً، ودفَـع عنه شُـروراً مُـتعددة، ولا شَك أن هَـذا يدفـع الهمـُوم والغمُـوم، ويوجِـب الفَـرح والسُّـرور
Semakin lama seorang hamba merenungi nikmat-nikmat Allah yang lahir maupun batin, yang terkait agama maupun dunia; dia akan menyadari bahwa Rabbnya telah memberinya banyak kebaikan dan menjauhkannya dari beragam kejelekan. Tidak diragukan lagi, hal ini akan menghilangkan kesedihan dan kegelisahan; serta akan mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan.
Dengan merenungi nikmat-nikmat Allah dapat menjadikan kita menyadari bahwa Allah telah memberikan banyak sekali kebaikan, serta Allah akan menjauhkan kita dari berbagai macam kejelekan.
Hal ini dapat menghilangkan kesedihan dan juga kegelisahan, di samping itu tentu akan mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan.
Bagaimana kalau seandainya manusia tidak mau bersyukur akan nikmat Allah,
Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
يَوْمَ تَأْتِيْ كُلُّ نَفْسٍ تُجَا دِلُ عَنْ نَّفْسِهَا وَتُوَفّٰى كُلُّ نَفْسٍ مَّا عَمِلَتْ وَهُمْ لَا يُظْلَمُوْنَ (١١١)
وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا قَرْيَةً كَا نَتْ اٰمِنَةً مُّطْمَئِنَّةً يَّأْتِيْهَا رِزْقُهَا رَغَدًا مِّنْ كُلِّ مَكَا نٍ فَكَفَرَتْ بِاَ نْعُمِ اللّٰهِ فَاَ ذَا قَهَا اللّٰهُ لِبَا سَ الْجُـوْعِ وَا لْخَـوْفِ بِمَا كَا نُوْا يَصْنَعُوْنَ (١١٢)
“(Ingatlah) pada hari (ketika) setiap orang datang untuk membela dirinya sendiri dan bagi setiap orang diberi (balasan) penuh sesuai dengan apa yang telah dikerjakannya, dan mereka tidak dizalimi (dirugikan).”
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya aman lagi tenteram, rezeki datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya mengingkari nikmat-nikmat Allah, karena itu Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang mereka perbuat.”
(QS. An-Nahl 16: Ayat 111-112)
Dalam surah An-Nahl yang telah disebutkan diatas Allah membuat perumpamaan dengan sebuah negeri yang dahulunya aman dan tenteram, namun karena penduduk negeri tersebut ingkar atas nikmat Allah.
Allah menimpakan kepada mereka bencana kelaparan dan ketakutan disebabkan apa yang mereka perbuat, hal ini tentu menjadi pengingat bagi kaum muslim untuk senantiasa bersyukur kepada Allah dan jangan sampai kufur nikmat.[] Puan Sukowati
Editor : Moh. Aminudin