Almuhtada.org – Hallo sobat, tahukah kamu hal paling indah, nikmat, dan mahal di dunia ini? Apakah rumah yang mewah? Apakah perhiasan yang mahal? ataukah kendaraan yang mewah?
Jawabannya tentu bukan, karena di dunia ini ada hal yang paling mewah, nikmat, dan indah melebihi keindahan duniawi. Jawabannya adalah taubat, kembali memulangkan hati pada Allah.
Dalam Islam, taubat merupakan sebagai pintu pengampunan dan kasih sayang Allah kepada hambanya. Kesempatan untuk kembali kepada-Nya membuka jalan menuju kebahagiaan sejati.
Dengan taubat, kita tengah menyambungkan kembali “si debu kecil” di bumi yang rendah dengan Allah yang Maha Tinggi, Sang Penguasa Semesta, Pemilik Arsy yang Maha Mulia.
Dengan taubat, kita tengah mengubah tujuan dan ambisi hidup. Dari mengejar dunia yang fana, menuju Surga yang abadi.
Dari mengejar satu tetes air, menjadi seluruh lautan dan isinya. Dari mengejar sehelai sayap nyamuk, atau bangkai kambing yang cacat, menjadi Surga seluas langit dan bumi.
Dengan taubat, kita tengah menyalakan kembali lentera hati, yang semula gelap gulita oleh ribuan dosa-dosa. Cahaya itu bukanlah cahaya biasa. Tetapi, pelita yang akan menerangi kita di akhirat kelak.
Cahaya yang dengannya kita dikenali Rasulullah SAW, para sahabatnya, dan orang-orang saleh. Cahaya yang memampukan sang hamba yang penuh dosa ini untuk menemukan jalan yang terang dan benar.
Dengan taubat, kita tengah mendapat kekayaan hidayah senilai lebih dari emas sepenuh bumi. Manusia paling kaya pun tak kan mampu menyainginya. Rezeki yang hanya Allah berikan kepada orang-orang pilihan.
Dengan taubat, terbukalah pintu-pintu hidayah amal soleh lainnya. Hari ini kita baru bisa beristighfar, besok Allah beri tilawah Al-Quran, salat sunah, qiyamul lail, berinfak, berdakwah, bahkan berjihad di jalan-Nya!
Bayangkan, betapa beruntungnya!
Karena begitu mahal dan nikmatnya taubat, tentu memperjuangkannya menjadi hal yang berat. Tetapi, Allah selalu membukakan pintu dam rahmatnya bagi orang-orang yang ingin taat.
Mungkin kita akan terseok-seok, berjuang kalahkan nafsu, relakan harta untuk berinfak, didera kelelahan dan rasa takut, atau bahkan kita akan kehilangan orang-orang yang tadinga sangat dekat dengan kita.
Namun, itu semua harga yang harus dibayar untuk hal paling mahal: taubat. Karenanya para Nabi dan Rasul bertaubat setiap hari. Rasulullah SAW saja paling sedikit beristighfar 100 kali.
Kenapa? padahal Surga sudah terjamin untuk para Nabi dan Rasul. Karena begitu indahnya memiliki kedekatan hati dengan Allah. Saking indahnya, mereka tak ingin hubungan itu renggang walau sejengkal saja.
Allah SWT berfirman dalam QS. Attahrim ayat 8 yang berbunyi:
“Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai- sungai…”.
Itulah mengapa Allah SWT mengatakan bahwa orang yang bertaubat dan membersihkan hati adalah orang yang beruntung. Jadi, yuk sobat, kita luruskan niat untuk bertaubat kepada Allah SWT. [] Siti Atikah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah