Almuhtada.org – Al-quran merupakan kitab suci bagi umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-quran berisi firman-firman Allah SWT.
Di dalam Al-Quran terdapat petunjuk dan pedoman bagi umat manusia yang berlaku sepanjang masa. Tak hanya itu, Al-quran juga memuat sumber pengetahuan yang melimpahkan kebaikan dan hikmah.
Ayat Al-quran yang pertama kali turun adalah Al-’Alaq yang berisi perintah untuk membaca. Menurut (Quraish Shihab), kata iqra’ (membaca) memiliki arti menyampaikan, menelaah, mengetahui ciri-cirinya, dan sebagainya.
Perintah untuk membaca dan menulis dalam surat Al-’Alaq mempunyai maksud bahwa dengan membaca manusia akan memperoleh ilmu pengetahuan.
Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Nu’man bin Basyir bersada,
“Sebaik-baiknya ibadah umatku adalah membaca Al-Qur’an.” (HR Baihaqi)
Membaca Al-quran memiliki beberapa keutamaan antara lain:
- Sebagai syafaat pada hari kiamat kelak
- Mendapat kebaikan berlipat ganda
- Sebagai ibadah yang paling utama
- Dikelilingi oleh para malaikat
- Mendapat balasan terbaik
- Diibaratkan seperti orang yang bersedekah
Agar memperoleh keutamaan-keutamaan tersebut, ada beberapa adab dalam membaca Al-quran:
1. Membaca dengan hati yang ikhlas
Dalam Q.S Luqman Ayat 22 dijelaskan bahwa barangsiapa yang ikhlas dalam beribadah dan niatnya kepada Allah, serta baik dalam ucapan dalam ucapan dan perbuatan.
Maka, dia telah berpegang teguh pada iman dan islam. Hanya kepada Allah semata segala urusan berjalan, lalu dia membalas orang yang berbuat biak atas kebaikannya dan orang yang buruk atas keburukannya.
2. Membersihkan mulut
Menjaga kebersihan mulut sebelum membaca Al-quran hukumnya adalah sunah. Dalam keadaan mulut yang bersih, kita menjadi nyaman dan percaya diri ketika membaca Al-quran.
3. Dalam keadaan bersuci
Sebelum membaca Al-qur’an seseorang harus dalam keadaan suci, baik dalam pakaian maupun berwudhu yang merupakan syarat dari setiap ibadah.
4. Duduk tegak menghadap kiblat
Sebagai kitab suci umat islam hendaknya kita menghargai posisi duduk di tempat yang layak dan dalam posisi tegak. Seseorang harus duduk dengan penuh perhatian dan menghadap kiblat.
5. Membaca Ta’awudz
Ta’awudz atau isti’adzah merupakan doa untuk memohon perlindungan dan penjagaan. Kalimat yang dimaksudkan ini adalah untuk memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah swt yang Maha Pelindung dari bisikan serta godaan setan.
6. Tartil dalam membaca
Daam Q.S Al Qiyamah (75): 17-18 yang artinya “dan bacalah Al-Qur’an itu secara tartil (perlahan-lahan).” Hukum membaca Al-Qur’an dengan tartil adalah fardu ‘ain.
7. Memegang dengan Tangan Kanan
Seseorang harus memegang Al-Qur’an di tangan kanannya untuk menunjukkan adab membaca Al-Qur’an berikutnya.
Diriwayatkan oleh Hazrat A`ishah (R.A):
“Nabi SAW menggunakan tangan kanannya untuk mengoleskan parfum, makan, dan menggunakan tangan kirinya di toilet atau saat menghilangkan kotoran,” (Abu Daud)
8. Memperhatikan tajwid
Al-Qur’an harus dibaca dengan hati-hati dan menggunakan pengucapan yang benar. Serta harus memperhatikan tajwidnya.
9. Istirahat ketika Mengantuk
“Jika salah satu dari kalian terbangun di malam hari, maka verbal kalian terasa sulit untuk membaca Al-Qur’an hingga kalian tidak menyadari apa yang kalian baca, maka kalian harus berbaring (tidur),” (HR Muslim).
Jika sudah mengantuk, kita harus berhenti membacanya.
10. Menutup dengan doa
Pada akhir membaca Al-quran hendaknya mengucap:
“Shadaqallahul ‘adziim wa balagha rasuuluhul kariim wa nahnu ‘alaa dzaalika minasy syaahidin”
11. Membaca Al-Qur’an dengan Khusyuk
Allah SWT juga berfirman,
وَيَخِرُّونَ لِلْأَذْقَانِ يَبْكُونَ وَيَزِيدُهُمْ خُشُوعًا
“Wa yakhirrụna lil-ażqāni yabkụna wa yazīduhum khusyụ’ā.”
Artinya: “Dan mereka menyungkur atas muka mereka sambil menangis dan mereka bertambah khusyuk,” (Q.S. Al-Isra Ayat 109). [] Dyta Wahyuning
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah