Jaga Ucapanmu, Ingat Pepatah Ajining Diri Soko Lathi!

Pentingnya Menjaga Ucapan
Gambar Ilustrasi Pentingnya Menjaga Ucapan (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org – Ada sebuah pitutur atau nasihat terkenal dalam bahasa jawa yang berbunyi:

Ajining diri soko lathi

Ajining raga soko busana

Pitutur atau pesan diatas pasti terdengar tidak asing bagi masyarakat di Jawa. Masyarakat jawa terkenal dengan beragam pituturnya salah satunya adalah ajining diri soko lathi, bagi yang belum tahu apa maksud dari pesan tersebut saya akan menjelaskan agar pesan tersebut dapat diterima kita semua untuk diamalkan bersama.

Manusia tidak luput dari kesalahan, apakah kalian setuju dengan fakta ini?. Ya! kita semua diciptakan sebagai makhluk yang paling sempurna dari makhluk lainnya seperti firman Allah pada Qs. At Tin ayat 4 yang artinya “ Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.”

Tapi dibalik semua manusia tidak lepas dari kekeliruan.

Dari pedoman ajining diri soko lathi memiliki makna bahwa harga diri seseorang dilihat dari tutur katanya. Perkataan yang kita ucapkan adalah cerminan dari kepribadian kita, hal ini tentunya dapat dijadikan penilaian orang lain terhadap diri kita.

Misal jika seseorang sering berkata kasar dan tidak sopan maka orang lain akan cenderung menilai buruk atau memberikan stigma negatif terhadap seseorang tersebut. Sebaliknya, ketika seseorang tersebut dapat menjaga lisannya dan santun maka akan menimbulkan citra positif bagi dirinya.

Istilah lain yang memiliki makna yang sama yaitu mulut mu adalah harimaumu. Dalam kehidupan sehari-hari lisan kita dapat menjadi tolak ukur penilaian orang lain terhadap kita.

Baca Juga:  Menjaga Perasaan Orang Lain, Perlukah?

Zaman sekarang banyak sekali umpatan umpatan yang sebagian orang menganggap wajar hal tersebut tetapi jika kita tidak dapat memfilter ucapan kita itu akan menjadi boomerang bagi diri sendiri.

Jangan biasakan lisan kita untuk menggunjing, mengumpat, berkata kasar, menyindir, dan hal buruk lainnya tetapi gunakan lah lisan kita untuk berzikir, memberi pitutur, memotivasi seseorang dan hal baik lainnya.

Zaman semakin berkembang, tajamnya lidah mulai bergeser pada tajamnya sebuah komentar netizen di sosial media. Meskipun hal tersebut dilakukan dalam bentuk tulisan dan dibagikan di dunia maya tetap lah kita harus tetap bijak dalam bermedia sosial.

Dalam bermedia sosial unggah ungguh atau tata krama harus tetap dilestarikan karena luka karena tajamnya sebuah pisau akan lebih cepat sembuh dibandingkan luka karena tajamnya lidah yang menyayat hati seseorang.

Tidak sedikit orang yang mengakhiri hidupnya karena hate comment dari netizen, jadi pesan saya berpikirlah sebelum menggunakan lisanmu, jangan sampai seseorang tersakiti karena lisanmu.

Perlu diingat, penilaian seseorang tidak hanya ditentukan dari bagaimana seseorang dalam bertutur kata. Tutur kata yang baik belum tentu menjadi gambaran harga diri seseorang, tetapi apa salahnya kita dapat menjaga lisan kita dan menanamkannya dalam pribadi yang baik dalam diri kita.

Namun jangan menilai seseorang dari yang napak dari luar saja yang kita sendiripun belum tahu kebenarannya karena yang berhak menilai baik buruknya seseorang hanyalah Allah SWT. [] Adinda Aulia

Baca Juga:  Wajib Tau! Ini Manfaat Bersedekah dalam Islam

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post