Almuhtada.org – Halo sobat taat! Kita semua mungkin sudah tahu bahwa setiap manusia pasti diciptakan dengan perannya masing-masing, dengan kelebihan dan kekurangan, dan dengan potensi yang sudah dititipkan oleh Allah kepada kita. Tetapi pertanyaannya, apakah kita semua mampu untuk menjadi versi terbaik dari diri kita?
Permasalahan yang sering terjadi saat ini yaitu banyak sekali pemuda masa kini yang tidak memahami potensinya, dan masih banyak sekali pemuda yang merasa dirinya tidak memiliki kemampuan.
Padahal setiap dari kita pasti memiliki kemampuan dan kelebihan masing masing, apabila kita mau bersungguh-sungguh mengelola potensi yang Allah berikan kepada kita.
Jika kita melihat ke belakang pada zaman Rasulullah, banyak sekali kisah pemuda-pemuda yang hebat, contohnya ada usamah Bin zaid yang di usia 18 tahun sudah siap memikul beban yaitu beliau diperintahkan oleh Rasulullah untuk memimpin peperangan ke Negeri Syam.
Selanjutnya, ada Muhammad Al-Fatih yang di usia ke 21 tahun sudah mampu membebaskan konstantinopel. Dan masih banyak kisah-kisah hebat lainnya.
Ternyata para pemuda zaman Nabi begitu luar biasa karena mereka sudah mempersiapkan dirinya sejak kecil, mereka tahu tujuan hidupnya, dan mereka paham perannya di dunia ini untuk apa, sehingga mereka bisa benar-benar memaksimalkan privilege apapun yang telah diberikan oleh Allah kepada mereka.
Maka dari itu, sebagai seorang pemuda masa kini, kita harus percaya bahwa diri kita itu luar biasa. Dan keluarbiasaan ini sudah disebutkan oleh Allah dalam QS At-Tin ayat 4 yang artinya, “Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk sebaik-baiknya”.
Jadi, ketika Allah sudah mengatakan bahwa Allah menciptakan kita dalam bentuk sebaik-baiknya, Allah juga pasti telah menitipkan potensi yang luar biasa dalam diri kita ini. Allah aja percaya sama kita, masa kita gak percaya sama diri kita sendiri?
Nah, untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan.
- Perhatikan niat
Ketika kita ingin menjadi versi terbaik dari diri kita maka niatkanlah untuk beribadah kepada Allah. Jangan sampai niat dan tujuan kita salah. Maka, hal tersebut akan mempersulit kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita.
- Pahami tentang manajemen hidup
Kita harus paham mau dibawa kemana hidup kita kedepan. Maka, cobalah membuat peta kehidupan dalam jangka 5 tahun kedepan, 10 tahun kedepan, 50 tahun kedepan, bahkan kehidupan setelah kita hidup di dunia ini.
Sehingga nantinya kita bisa menggunakan hidup kita sebaik-baiknya dan menjauhkan diri dari hal hal yang tidak berguna.
- Pelajari dan amalkan pedoman hidup Al-Quran.
Apapun peran kita sekarang maupun nanti, pedomannya adalah tetap pada Al-Quran. Jangan sampai ketika kita sudah memaksimalkan potensi kita, justru kita malah meninggalkan Al-Quran. Maka, amalan-amalan yang telah kita lakukan tidak akan ada maknanya.
- Berani bermimpi besar
Setelah diri kita siap untuk berbunah menjadi versi terbaik, maka lamgkah selanjutnya yaitu berani bermimpi besar dan berani melakukan sesuatu yang memiliki manfaat besar bagi banyak orang serta disempurnakan dengan tawakkal.
Ada yang satu ayat Al-Quran yang sepatutnya menjadi tamparan bagi kita semua yaitu QS Al-mukminun ayat 115-116 Allah berfirman yang artinya, “Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan kamu secara main-main saja dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami? Maha Tinggi Allah Raja yang sebenarnya”.
Ayat tersebut merupakan tamparan bagi kita semua, bahwa kelak kita akan kembali kepada-Nya. Maka persiapkanlah diri ini, agar ketika kita dikembalikan kepada Allah, kita mampu mempertanggungjawabkan setiap potensi yang Allah berikan kepada kita dengan menjadi versi terbaik dari diri kita. [] Siti Atikah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah