Almuhtada.org – Seperti yang kita tahu, Islam memiliki banyak aliran di dalamnya. Banyaknya aliran itu dikarenakan paham-paham yang berbeda tentang Islam.
Walaupun dalam keyakinannya, semua aliran masih menyembah Allah Swt. dan mengakui kenabian Nabi Muhammad Saw. Namun dalam prakteknya, setiap aliran memiliki cara-cara “khas” yang didasari keyakinan mereka di dalamnya.
Sebelumnya kita sudah membahas aliran Khawarij dan benar bahwa Khawarij masih mentauhidkan Allah Swt. dan mengakui kenabian Rasulullah Saw, tapi dalam ajarannya atau pendapat dari Khawarij terdapat sisi “lain” di dalamnya. Sehingga membuat Ali bin Abi Thalib pun memutuskan untuk memerangi kaum Khawarij saat itu.
Sekarang, kita akan membahas tentang aliran Syi’ah yang merupakan salah satu aliran/ajaran terbesar dalam Islam.
Definisi dan Awal Kemunculan Syi’ah
Syi’ah berasal dari kata syaa’a – yasyii’u – syii’an – syii’atan yang memiliki arti pendukung, pengikut, penolong, atau pembela. Atau lebih jauh lagi Syi’ah adalah sekelompok orang yang berkumpul untuk satu masalah dengan mendukung hal yang sama.
Kemudian, kata ini ditujukan untuk orang-orang yang mendukung serta menyatakan kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dan keluarganya/keturunannya.
Lalu, kapan munculnya aliran ini?
Ada beberapa pendapat tentang kapan munculnya aliran ini. Pendapat yang pertama, aliran ini diperkirakan muncul saat pecahnya perang shiffin antara pasukan Ali bin Abi Thalib melawan pasukan Mu’awiyah bin Abi Sofyan, yaitu saat Ali menyetujui tahkim yang diajukan oleh Mu’awiyah (sebagai reaksi dari munculnya golongan Khawarij).
Pendapat lain mengatakan bahwa aliran Syi’ah muncul saat akhir pemerintahan Utsman bin Affan. Ada juga yang mengatakan aliran ini muncul saat Abu Bakar dibaiat menjadi Khalifah menggantikan kepemimpinan Nabi Muhammad Saw. setelah wafat.
Dan masih banyak sejarawan yang punya pendapat lain mengenai munculnya aliran ini, bahkan ada yang mengatakan aliran ini sudah ada sejak Nabi Muhammad Saw. masih hidup.
Pada intinya aliran ini muncul karena keyakinan mereka bahwa Ali bin Abi Thalib (kerabat Nabi Muhammad Saw) dan keluarganya harus menjadi pemimpin umat Islam jika Nabi Muhammad Saw. sudah wafat. Dan aliran ini mulai terlihat saat yang diputuskan menyimpang dari apa yang mereka yakini.
Golongan dalam Syi’ah
Dr. Fuad Mohammad Fachruddin membagi Syi’ah menjadi empat golongan :
- Syi’ah Ekstremis (Al-Ghulatiyyah)
Di dalam Syi’ah Ghulatiyyah terbagi lagi kedalam beberapa golongan dan ajaran terekstremnya yaitu mereka menganggap Ali bin Abi Thalib sebagai Tuhan. Namun, golongan Syi’ah Ghulatiyyah dapat dikatakan telah punah atau tidak ada lagi pengikutnya.
- Syi’ah Ismailiyah
Golongan ini hanya mengakui tujuh imam, yaitu
- Ali bin Abi Thalib
- Hasan bin Ali
- Husein bin Ali
- Ali Zainal Abidin
- Muhammad al-Baqir
- Ja’far al-Shadiq
- Ismail bin Ja’far
Para pengikut Syi’ah Ismailiyah brependapat bahwa Imam Ismail yang merupakan putra Ja’far al-Shadiq harusnya yang menjadi imam ketujuh, tapi karena Ismail wafat mendahului ayahnya, maka posisi keimanan jatuh kepada anak sulungnya yaitu … (seperti yang ada dalam Syi’ah 12 imam/ Syi’ah Itsna Asyariyyah). Dan karena inilah golongan ini disebut golongan Ismailiyah
Namun, pengikut golongan ini berpendapat bahwa Ismail bin Ja’far tidaklah wafat, tapi bersembunyi dan akan keluar sebagai imam mahdi yang dijanjikan.
- Syi’ah Zaidiyyah
Syi’ah Zaidiyah adalah paham syi’ah yang dinisbahkan kepada Zaid bin Ali Zainal Abidin. Golongan ini tersebar di Yaman dan sekitarnya.
- Syi’ah Itsna ‘Asyariyah
Syi’ah ini mengakui 12 imam yaitu
- Ali bin Abi Thalib
- Hasan bin Ali
- Husein bin Ali
- Ali Zainal Abidin
- Muhammad al-Baqir
- Ja’far al-Shadiq
- Musa al-Kadzim
- Ali al-Ridha
- Muhammad al-Jawwad
- Ali al-Hadi
- Hasan al-Askari
- Muhammad al-Mahdi
Karena mereka mengakui 12 imam maka disebut Syi’ah Itsna Asyariyah.
Namun, imam ke-12 yaitu Muhammad al-Mahdi merupakan imam yang masih dinanti sebagai Imam Mahdi yang dijanjikan. Ini dikarenakan Muhammad al-Mahdi pernah muncul dan kemudian menghilang dan para pengikut golongan ini meyakini bahwa imam ke-12 akan kembali sebagai Imam Mahdi. [] Abian Hilmi
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah