Almuhtada.org – Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup sendiri, dalam melakukan aktivitas sehari-hari manusia akan melakukan interaksi dengan manusia lainnya, agar interaksi berjalan dengan baik dan lancar tentu banyak hal yang harus dijaga seperti menjaga sikap, adab, dan perasaan manusia.
Islam mengajarkan kepada umatnya mengenai bagaimana cara menjaga perasaan orang lain, bahkan ketika kita sedang duduk bertiga tidak diperbolehkan dua diantara mereka berbisik-bisik, sedangkan salah satu dari mereka tidak di ajak bicara. Hal itu dijelaskan dalam sebuah Hadits:
إِذَا كُنْتُمْ ثَلَاثَةً فَلَا يَتَنَاجَى رَجُلَانِ دُونَ الْآخَرِ حَتَّى تَخْتَلِطُوا بِالنَّاسِ أَجْلَ أَنْ يُحْزِنَهُ
Artinya: “Jika kalian bertiga maka janganlah dua orang berbicara/ berbisik-bisik berduaan sementara yang ketiga tidak diajak, sampai kalian bercampur dengan manusia. Karena hal ini bisa membuat orang yang ketiga bersedih.
(HR. Bukhori no. 6290 dan Muslim no. 2184)
Contoh kecil ketika ada tiga remaja yang sedang duduk di teras rumah, namun kedua dari mereka membicarakan mengenai keunggulan mereka berdua dalam suatu bidang, sedangkan salah satu dari mereka tidak termasuk dalam keunggulan itu, akhirnya yang satu diam saja karena dia tidak termasuk dalam topik pembicaraan tersebut. Hal itu pastinya akan membuat perasaan sedih timbul pada salah satu remaja itu.
Perasaan memang sebuah tanggapan hati yang paling sensitif, perasaan manusia mudah tersinggung apalagi yang bersangkutan dengan sesuatu yang menyakiti, terkadang seseorang memang terlihat biasa saja dalam menanggapi suatu perkara yang diucapkan oleh temannya, berbeda dengan perasaan dalam hati yang mungkin sedikit sakit hati bahkan tersinggung atas apa yang diucapkan oleh temannya.
Salah satu sikap dalam menjaga perasaan orang lain ialah ketika sedang bahagia kita tidak menampakan kebahagiaan itu kepada saudara kita yang sedang menderita, karena hal itu akan menimbulkan perasaan yang kurang enak pada saudara kita,
Memang setiap manusia yang sedang bahagia pasti mereka ingin menampakan kebahagiaannya kepada orang lain terutama orang yang terdekat, namun perlu kita ketahui bahwa menjaga perasaan orang lain itu penting.
Allah SWT melarang hambanya untuk menampakan kebahagiaan kepada saudara kita yang sedang menderita, hal itu dijelaskan dalam sebuah Hadits:
لا تظهر الشماتة لأخيك فير حمه الله ويبتليك
Artinya : “jangan menampakan kebahagiaan diatas penderitaan saudaramu, karena Allah akan merahmatinya sedangkan engkau akan diuji
(HR Imam Tirmidzi)
Menampakan kebahagiaan dihadapan orang yang menderita bukanlah perbuatan seorang mu’min, karena seorang mu’min tidak akan merasa bahagia diatas penderitaan yang ditimpa saudaranya.
Semua manusia pasti menginginkan kebahagiaan dalam kehidupannya, tidak ada manusia yang menginginkan hidupnya menderita, namun seperti yang kita ketahui bahwasanya manusia diberi cobaan oleh Allah swt berupa penderitaan bukan berarti Allah tidak sayang kepada kita, melainkan itulah bentuk sayang Allah kepada kita. Mungkin dengan cobaan tersebut Allah akan mengangkat derajat kita. [] Nayla Syarifa
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah