Ilmu geografi adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang planet Bumi, lingkungan, dan manusia yang hidup di dalamnya. Ilmu ini mencakup pemahaman tentang lokasi, distribusi, interaksi, dan karakteristik fisik dan manusia di berbagai bagian dunia. Ilmu geografi juga berhubungan erat dengan pemetaan, penelitian wilayah, dan pemahaman tentang dampak manusia terhadap lingkungan.
Pada abad ke-12, hidup seorang ahli geografi dan kartografer dengan nama Abu Abdullah Mohammed bin Mohammed ‘Abdullah bin Idris al-Hammamudi al-Hassani atau yang lebih dikenal sebagai Al Idrisi yang memulai revolusi geografi modern.
Al Idrisi Lahir di Ceuta, Maroko di tahun 1100 dan berasal dari keluarga bangsawan Amazigh, Hammudites. Al Idrisi masih merupakan keturunan langsung Nabi Muhammad saw. Dia dikenal juga dengan nama singkat Al-Sharif Al- Idrisi Al-Qurtubi. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Edrisi atau Dreses.
Di masa muda, Al Idrisi merupakan salah satu ilmuwan muslim yang sangat pintar dan jenius yang menempuh pendidikan di Cordoba (ibu kota Islam di Spanyol saat itu) yang terkenal dengan kemajuan teknologinya. Jika dibandingkan dengan ahli geografi dan topografi manapun di dunia di abad ke-12, Al Idrisi merupakan seorang jenius, ia menjadi seorang penyair, mahasiswa yang mengambil ilmu kedokteran, dan merupakan seorang pengembara.
Selama perjalanannya ia menelusuri kembali jalan penaklukkan Islam. Prajurit penunggang kuda yang telah menyapu Mediterania menyebarkan keyakinan baru, telah bersumpah bahwa hanya gelombang laut di al- Maghreb( Barat) yang akan menghentikan kuda mereka.
Jiwa petualang Al- Idrisi sama dengan para prajurit itu. Dia berlayar layaknya mengelilingi dunia, berlayar ke barat ke Madeira dan Kepulauan Canary, hanya berhenti di Samudera Atlantik yang luas.
Reputasi Al Idrisi untuk belajar, dan ketenarannya sebagai seorang musafir, akhirnya membuatnya mendapatkan undangan dari Roger II, penguasa Norman di Sisilia, untuk mengunjungi pulau itu.
Diterima dengan kehormatan tinggi, Al Idrisi menemukan dalam diri Roger semangat yang sama dengan keingintahuan intelektual yang cocok dengan dirinya. Ketertarikan raja yang tak terpuaskan dengan geografi memenuhi seluruh waktu yang tidak dia habiskan untuk mengelola kerajaan kecilnya. Sebelum kematian Roger pada tahun 1154, Al-Idrisi menyelesaikan konstruksi bola langit dan peta dunia yang dikenal (planisphere), keduanya dari perak padat.
Al Idrisi juga salah satu ilmuwan yang terkenal dengan penemuan peta dunia modern yakni globe.
Peta itu didasarkan pada karya ensiklopedis al-Idrisi yang diselesaikan di bawah perlindungan Roger: Kitab Nuzhat al-Mushtaq fi Ilkhtiraq al-Afaq, kadang-kadang disebut Kitab ar-Rujari (Kitab Roger).
Baru pada tahun 1592 manuskrip tersebut muncul pertama kali di Eropa dalam edisi singkat yang dicetak di Roma. Itu diterjemahkan ke dalam bahasa Latin pada 1619 tetapi belum diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris secara keseluruhan.
Dia melakukan pengembaraan untuk mengumpulkan data-data tentang geografi. Pada masa itu, para geografer Muslim sudah mampu mengukur permukaan bumi serta akurat serta peta seluruh dunia. Sebagai ilmuwan yang cerdas, Al-Idrisi, mengkombinasikan pengetahuan yang diperolehnya dengan hasil penemuannya. Itulah yang membuat pengetahuannya terhadap seluruh bagian dunia sangat komprehensif.
Pengetahuannya yang luas tentang geografi dan kartografi membuatnya dikenal dunia. Para navigator laut dan ahli strategi militer pun begitu tertarik dan menaruh perhatian terhadap pemikiran Al-Idrisi. Dibandingkan geografer Muslim lainnya, figur dan hasil karya Al- Idrisi lebih kesohor di benua Eropa. Al- Idrisi meninggal pada tahun 1160 M di Sicilia. [] Raffi Wizdaan Albari
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah