Almuhtada.org – Masriah kembali berurusan dengan aparat kepolisian akibat perilaku buruknya terhadap tetangganya sendiri, Wiwik Sunarti.
Masriah didakwa telah melakukan tindakan tidak terpuji dengan membuang sampah sembarang di depan rumah Wiwik. Kini, Masriah telah ditetapkan sebagai tersangka dan diancam dengan hukuman penjara 3 bulan akibat ulahnya tersebut.
Sebelumnya, Masriah telah mendekam di penjara selama 1 bulan akibat tindakan yang serupa. Hampir setiap hari, Masriah membuang tinja dan air seni ke pekarangan rumah Wiwik. Tindakannya itu telah dilakukan sejak 2017 silam. Masriah mengaku kesal dengan Wiwik yang berhasil membeli rumah adiknya yang telah diincarnya sejak lama.
Belajar dari kasus di atas, ada satu masalah yang dapat dijadikan sebuah pembelajaran, yaitu pentingnya memuliakan tetangga.
Dalam kehidupan bermasyarakat, menjaga kerukunan dan keharmonisan dengan tetangga sekitar merupakan hal terpenting yang patut diperhatikan. Pasalnya, tetangga merupakan saudara terdekat dari rumah kita.
Jika terdapat suatu masalah yang menimpa kita, tetangga dekatlah yang pertama kali menolong kita, bukan kerabat ataupun sanak saudara yang tinggal jauh dari kita.
Oleh karena itu, sudah seharusnya kita memuliakan tetangga kita karena hal tersebut merupakan bagian dari hablun minannas.
Nabi Muhammad shollallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan umat Islam untuk selalu memuliakan tetangganya dengan berperangai baik, baik perkataan maupun perbuatan.
Bahkan jika terdapat seseorang yang berperilaku buruk kepada tetangganya, maka iman orang tersebut tidaklah sempurna. Sebagaimana sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu hadits yang berbunyi,
وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لَا يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الَّذِي لَا يَأْمَنُ جَارُهُ بوَائِقَهُ.( رواه البخاري)
Artinya: “Demi Allah, tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya, demi Allah tidak sempurna imannya.” Rasulullah Saw pun ditanya, “Siapa itu, wahai Rasulullah?” Beliau lantas menjawab, “Seseorang yang tetangganya tidak merasa aman atas kejahatannya.” (HR Bukhari).
Dari hadits tersebut, orang yang membuat tetangga tidak merasa aman dan nyaman atas perilaku buruknya menandakan bahwa keimanannya tidaklah sempurna. Orang tersebut, kata Rasulullah shollallahu ‘alaihi wasallam, pantas dimasukkan ke dalam neraka.
Walaupun orang tersebut sering menegakkan salat malam dan berpuasa sunah di siang harinya. Oleh karena itu, kita harus menjaga hubungan baik dengan tetangga agar tercipta keharmonisan dan kerukunan.
Memuliakan tetangga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Hal paling dasar yang dapat dilakukan adalah dengan tidak menyakiti hatinya, baik melalui perkataan maupun perbuatan.
Selain itu, kita dapat membantu tetangga yang sedang mengalami kesusahan, bisa berupa bantuan finansial, tenaga, atau pun akal (ilmu). Jika kita berbuat baik kepada tetangga, insya Allah kita akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar.
Begitu pun sebaliknya, jika kita berbuat buruk kepadanya, kita juga akan mendapatkan balasannya, entah itu di dunia atau pun ketika di akhirat kelak. [] Muhammad Khollaqul Alim
Editor: Mohmmad Rizal Ardiansyah