Bersama Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah! Inilah Keadaan Anak-Anak Kecil yang Meninggal

Anak-anak di surga akan dijaga oleh Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah
Gambar ilustrasi anak-anak di surga akan dijaga oleh Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtda.org – Anak adalah rezeki yang dititipkan oleh Allah kepada sepasang laki-laki dan perempuan. Anak adalah karunia, amanah, dan juga kebanggaan bagi orang tua.

Setiap orang tua yang ditinggal mati lebih dulu oleh anaknya pasti akan merasa sangat sedih, apalagi jika anaknya masih kecil atau bahkan masih bayi.

Namun, semua rencana Allah pasti ada hikmahnya. Ketika kita mendapati ada orang tua yang ditinggal mati anaknya, jangan sesekali berpikir bahwa Allah itu jahat.

Allah adalah sebaik-baik sutradara bagi hambanya. Janganlah berlarut-larut menghayati kesedihan hingga kita lupa bahwasanya semua rencana Allah adalah yang terbaik untuk kita, walaupun kita tidak menyukainya.

Tetap berhusnudzan kepada Allah adalah solusi ketika sesuatu yang kita benci mendekat kepada kita. Husnudzan bahwa semua ujian pasti akan berlalu dan Allah pasti akan memberi hikmah dibalik semua yang telah direncanakan. Lalu, bagaimana nasib anak kecil yang mati?

Rasulullah SAW menjelaskan, anak-anak kecil atau dalam bahasa arab disebut wildan dan bayi yang mati dibagi menjadi dua kelompok.

Kelompok pertama adalah kelompok anak-anak yang orang tuanya tidak beriman kepada Allah. Anak-anak ini akan hidup menjadi pelayan surga dan hidup bebas di dalamnya, tanpa memperdulikan kedua orang tuanya.

Sedangkan kelompok kedua adalah kelompok anak-anak yang orang tuanya beriman kepada Allah. Kelompok ini akan hidup di surga di gunung-gunung surga yang indah. Di gunung tersebut terdapat pokok-pokok thuba dan anak-anak ini dijaga oleh Nabi Ibrahim dan Sayyidah Sarah.

Baca Juga:  Ini Dia 10 Golongan Orang yang Merugi di Bulan Ramadhan

Mereka selalu dalam keadaan kenyang dan tidak pernah haus. Mereka juga selalu berdoa kepada Allah supaya dapat bergandengan tangan dengan kedua orang tua mereka.

Hadis riwayat Ibnu Abi ad-Dunya yang artinya, “Di surga terdapat pohon yaitu pohon thuba yang semuanya dapat menikmati susunya termasuklah bayi-bayi yang meninggal dunia yang masih menyusu dan pengasuh mereka ialah Nabi Ibrahim Khalilullah. Bagi anak-anak kecil yang tidak lagi menyusu, akan ditempatkan di dalam perut burung-burung berwarna hijau dan berterbangan di dalam surga”.

Ketika tiba waktunya manusia akan ditempatkan di dalam surga atau neraka, anak-anak kecil tadi belum masuk ke surga. Apabila diminta oleh Malaikat untuk memasuki surga, mereka akan menjawab: “Kami tidak akan masuk selagi tidak bertemu dengan ibu dan bapa kami, kami ingin masuk ke surga bersama mereka”.

Dan jika Malaikat memberitahu anak-anak itu bahwa orang tua mereka berada di neraka, mereka akan terus menangis dan berkata: “Jika di dunia kami tidak sempat bersama ibu dan bapak kami, kenapa di Akhirat juga kami tidak boleh bersama mereka? Izinkan kami memberi syafaat kepada ibu dan ayah kami, agar kami masuk ke dalam surga Allah.”

Mereka senantiasa menangis sampai turunlah rahmat Allah yang kemudian memerintahkan Malaikat untuk menempatkan kedua orang tuanya bersama dengan anak-anak mereka di surga. Mereka memegang tangan ibu dan bapak mereka penuh kegirangan menuju ke surga Allah.

Baca Juga:  Fungsi Hadist Terhadap Al-Qur’an Sebagai Sumber Hukum Islam yang Kedua

Itulah salah satu bukti bahwasanya Allah menyutradarai hidup hambanya sedemikian rupa pasti selalu ada hikmah dibaliknya.

Ketika kita mendapati orang tua yang terlalu sedih karena ditinggal anak, kita bisa membantu dengan menghiburnya, menceritakan happy ending  yang disiapkan Allah bagi mereka di akhirat nanti. Semoga apapun lika-liku jalan hidup kita senantiasa di ridhai Allah dan akhirnya bisa mencapai surga-Nya. Aamiin. [] Nihaytur Rif’ah

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post