Almuhtada.org – Hallo sobat almuhtada, perlu Anda ketahui bahwa marah adalah salah satu bentuk emosi yang ditunjukkan seseorang ketika menghadapi situasi negatif lho.
Bentuk emosi ini bisa menimbulkan masalah baru ketika tidak bisa dikendalikan.
Pada umumnya, seseorang menunjukkan bentuk emosi ini dikarenakan perlakuan yang tidak adil, disakiti, diserang, diremehkan, gagal dalam mencapai tujuan, frustasi atau hal negatif lainnya yang ia terima.
Lalu, apakah ada cara terbaik untuk menunjukkan bentuk emosi ini?
Jawabannya, tentu ada sobat almuhtada. Anda sekarang coba cek Q.S. Ali-Imran:59!
فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya”.
Berdasarkan ayat di atas setidaknya ada lima kata penting yang perlu kita perhatikan. Hal itu ada kaitannya dengan cara terbaik untuk menunjukkan emosi terhadap situasi negatif lho.
- Kata “lemah lembut”
Menurut KBBI, arti lain dari lemah lembut adalah baik hati, peramah, tidak pemarah dan sebagainya. Ketika kita ingin menunjukkan bentuk emosi saat menghadapi situasi negatif, ingatlah untuk tetap bersikap lemah lembut ya.
Janganlah marah! Ingat pesan Rasulullah SAW kepada seorang sahabatnya tentang keutamaan menahan amarah yaitu memperoleh surga.
Sobat Almuhtada juga perlu ketahui bahwa sikap lemah lembut dapat membangun hubungan yang baik dengan orang lain dan meningkatkan kesejahteraan emosional.
Jadi, janganlah bersikap keras apalagi di depan orang banyak karena orang-orang sekeliling pasti akan menjauh. Menyampaikan sesuatu yang benar dan lemah lembut akan mudah diterima.
- Kata “Maafkanlah”
Kita menyadari betul bahwa manusia tidaklah sempurna karena sesungguhnya kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Ketika kita ingin menunjukkan bentuk emosi “marah” terhadap situasi negatif, cobalah untuk mencari tahu kebenarannya dulu karena mungkin saja situasi negatif yang terjadi memang benar-benar di luar kendali kita.
Jangan tunjukkan amarah tanpa terlebih dahulu mengetahui penyebab situasi negatif itu muncul. Bicarakan baik-baik dan jika ada hal negatif seperti diremehkan oleh orang lain, ya kita cobalah untuk ikhlas memaafkan.
- Kata “Ampun”
Cara terbaik untuk menunjukkan bentuk emosi “marah” ialah dengan meminta ampun kepada Allah untuk diri sendiri dan orang yang terlibat dalam situasi negatif itu.
Mohonlah kepada Allah agar terhindar dari hal-hal negatif supaya hal-hal baik selalu menyertai kita. Mohonkanlah kepada Allah agar kita senatiasa terhindar dari ganguan-gangguan setan.
Salah satu gangguan setan yang dilakukan kepada manusia adalah mendatangkan kemarahan. Jadi, jika sobat merasa kesal dan ingin sekali marah, segera ingat allah minta perlindungan kepada-Nya.
- Kata “Musyawarah”
Sobat sering marah karena hal apa? Cobalah bermusyawarah dan carikan solusi terbaiknya secara bersama-sama dan tentu tetap memperhatikan etika ya.
- Kata “Tawakal”
Tawakal adalah cara terbaik yang bisa dilakukan setelah mencoba untuk bersikap lemah lembut, memaafkan, mohon ampun, dan bermusyawarah. Ketika kita ingin menunjukkan bentuk emosi “marah” terhadap situasi negatif yang bisa kita upayakan paling akhir adalah dengan membulatkan tekad kepada Allah dan bertawakal kepadanya.
Mengapa demikian? Ya jelas, hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati manusia. Teruslah bersikap husnudzon kepada Allah dan berusahalah untuk mengambil sisi positif dari situasi yang terjadi.
Nah, itulah cara terbaik untuk menunjukkan bentuk emosi ketika menghadapi situasi negatif. Intinya tetap tenang, bersikap lemah lembut, segera mohon ampun kepada Allah, ajak bermusyawarah jika perlu dan yang terpenting tetap berusaha untuk tawakal kepada Allah. [] Raudhatul Jannah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah