Almuhtada.org – Orangtua merupakan manusia pilihan yang menjadi sebab lahirnya anak manusia (kita) ke dunia. Kasih sayang orangtua kepada anaknya tiadalah duanya di dunia ini.
Mereka yang bersusah payah merawat anaknya mulai ketika masih dalam kandungan hingga tumbuh dewasa. Menjaga kesehatan, memberikan pelajaran hidup, dan memfasilitasi anaknya dengan pendidikan merupakan suatu keniscayaan bagi setiap orang tua.
Janganlah pernah kita membandingkan pemberian kita kepada orang tua dengan perjuangan mereka, sungguh itu tak akan pernah sebanding. Tanggungjawab orang tua jauh lebih besar daripada upaya kita yang bersungguh-sungguh berbakti pada mereka bahkan jika dilipatgandakan.
Sebagian besar manusia pastilah menginginkan derajat yang tinggi dalam hidupnya bagi dirinya sendiri, berkedudukan, serta dicintai Allah dan umat manusia. Namun, orangtua lebih menginginkan semua itu untuk anaknya.
Mereka ingin anaknya derajatnya lebih tinggi dari diri mereka. Lantas, apa kewajiban kita sebagai anak kepada orang tua yang mengesampingkan kepentingan pribadinya dan mengharap kebaikan diri kita lebih dari harapan mereka?
Pertama, janganlah sesekali menyebabkan datangnya murka orangtua dan jauhilah segala perbuatan yang memicu perkara tersebut. Sungguh murka Allah itu datang bersamaan dengan murkanya orangtua. Dan apabila Allah murka, maka merugilah orang tersebut di akhirat nanti.
Oleh karena itu, sebagai anak, kita memiliki tanggung jawab moral dan agama untuk menjauhi segala perbuatan yang dapat merugikan hubungan dengan orangtua kita.
Dengan berlaku baik dan hormat terhadap mereka, kita dapat menjaga kedamaian dalam keluarga dan memastikan keselamatan kita di dunia dan di akhirat.
Selanjutnya, menaati perintah ayah ibu adalah suatu kewajiban seorang anak. Anak tidak diperkenankan untuk membantahnya sekalipun kecuali atas perintah untuk durhaka pada Allah SWT. Karena setiap perintah untuk durhaka pada Allah wajib kita tidak taati.
وَوَصَّيۡنَا الۡاِنۡسٰنَ بِوَالِدَيۡهِۚ حَمَلَتۡهُ اُمُّهٗ وَهۡنًا عَلٰى وَهۡنٍ وَّفِصٰلُهٗ فِىۡ عَامَيۡنِ اَنِ اشۡكُرۡ لِىۡ وَلِـوَالِدَيۡكَؕ اِلَىَّ الۡمَصِيۡرُ ١٤
وَاِنۡ جَاهَدٰكَ عَلٰٓى اَنۡ تُشۡرِكَ بِىۡ مَا لَيۡسَ لَكَ بِهٖ عِلۡمٌ ۙ فَلَا تُطِعۡهُمَا وَصَاحِبۡهُمَا فِى الدُّنۡيَا مَعۡرُوۡفًا وَّاتَّبِعۡ سَبِيۡلَ مَنۡ اَنَابَ اِلَىَّ ۚ ثُمَّ اِلَىَّ مَرۡجِعُكُمۡ فَاُنَبِّئُكُمۡ بِمَا كُنۡتُمۡ تَعۡمَلُوۡنَ ١٥
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun.1 Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu. (14) Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang engkau tidak mempunyai ilmu tentang itu, maka janganlah engkau menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalimu, maka akan Aku beritahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. (15)”
Orangtua menyayangi anaknya hingga mereka itu tumbuh dewasa dan menjadi seorang pelajar yang belajar tentang ilmu pengetahuan dan agama.
Maka terimalah segala nasihatnya, sesungguhnya mereka lebih tau apa yang akan kita hadapi kedepannya. Mereka pula lebih mengetahui tentang apa yang membawa manfaat atau yang membawa madharat bagi anaknya.
Dengan mendengarkan dan mengikuti nasihat orangtua, kita dapat menghindari banyak kesalahan yang mungkin kita lakukan jika kita hanya mengandalkan pengetahuan kita sendiri.
Orangtua adalah sumber kearifan yang berharga, dan mengambil manfaat dari pengetahuan dan nasihat mereka adalah langkah bijak untuk membimbing perjalanan hidup kita menuju kesuksesan dan kebahagiaan. [] Siti Nurjannah
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah