Siapa Yang Berhak Memberi Nama Anak? Ini Prinsip Pemberian Nama Menurut Islam

Memberi Nama Anak
ambar Ilustrasi Memberi Nama Anak (Freepik.com - Almuhtada.org)

Almuhtada.org = Memberi nama anak merupakan salah satu kewajiban orang tua. Nama merupakan identitas yang akan dimiliki anak sepanjang hidupnya, oleh karena itu orang tua harus memberikan nama yang baik untuk anaknya. Islam memiliki beberapa prinsip dalam memberi nama anak, yang harus dipatuhi oleh orang tua.

Yang Berhak Memberi Nama Anak

Menurut ajaran Islam, yang berhak memberi nama anak adalah kedua orang tuanya. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an surat Al-Ahzab ayat 5:

“Dan panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (menggunakan) nama ayah-ayah mereka. Itulah yang lebih adil di sisi Allah. Dan jika kamu tidak mengetahui ayah-ayah mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu.”

Namun, jika ayah dan ibu tidak sependapat dalam memberi nama anak, maka sebaiknya mereka bermusyawarah untuk mencapai kesepakatan. Jika masih tidak mencapai kesepakatan, maka nama anak ditentukan oleh ayahnya.

Prinsip Ajaran Islam dalam Memberi Nama Anak

Dalam ajaran Islam, terdapat beberapa prinsip yang harus dipatuhi orang tua dalam memberi nama anak, yaitu:

  • Nama yang baik. Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya nama yang paling baik di sisi Allah adalah Abdullah dan Abdurrahman.” (HR. Muslim). Nama yang baik adalah nama yang memiliki makna yang positif, seperti nama yang melambangkan sifat-sifat Allah SWT, nama nabi dan rasul, nama orang-orang saleh, dan nama yang memiliki arti yang bagus.
  • Nama yang tidak menyerupai nama Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menamai diri kalian dengan nama-nama Allah SWT, seperti Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Khaliq, dan Al-Bari.” (HR. Abu Dawud). Hal ini karena nama Allah SWT adalah nama yang khusus untuk Allah SWT, dan tidak boleh digunakan untuk menamai manusia.
  • Nama yang tidak menyerupai nama-nama berhala. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menamai diri kalian dengan nama-nama berhala.” (HR. Abu Dawud). Hal ini karena nama-nama berhala adalah nama-nama yang buruk, dan tidak boleh digunakan untuk menamai manusia.
  • Nama yang tidak memiliki makna yang buruk. Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kalian menamai anak-anak kalian dengan nama-nama yang memiliki makna yang buruk, seperti Harb (perang), Murrah (pahit), dan Syarr (kejahatan).” (HR. Abu Dawud).
  • Nama yang mudah diucapkan dan ditulis. Rasulullah SAW bersabda: “Berikanlah nama yang mudah diucapkan dan ditulis untuk anak-anak kalian.” (HR. Tirmidzi). Hal ini agar anak tidak kesulitan dalam mengucapkan dan menulis namanya sendiri, serta agar orang lain juga tidak kesulitan dalam mengucapkan dan menulis namanya.
Baca Juga:  Makna Songkok: Simbol Kebudayaan dan Identitas Islam

Contoh Nama Anak yang Baik

Berikut ini adalah beberapa contoh nama anak yang baik menurut ajaran Islam:

  • Nama yang melambangkan sifat-sifat Allah SWT, seperti Abdullah (hamba Allah), Abdurrahman (hamba Allah yang Maha Pengasih), Abdurrahim (hamba Allah yang Maha Penyayang), Abdurrauf (hamba Allah yang Maha Tinggi), Abdulfattah (hamba Allah yang Maha Pemberi Kemenangan), dan sebagainya.
  • Nama nabi dan rasul, seperti Muhammad, Ahmad, Ali, Ibrahim, Ismail, Yusuf, Musa, Isa, dan sebagainya.
  • Nama orang-orang saleh, seperti Abu Bakar, Umar, Usman, Ali, Hasan, Husein, Fatimah, Aisyah, Khadijah, dan sebagainya.
  • Nama yang memiliki arti yang bagus, seperti Afiyat (keselamatan), Afifah (suci), Aisyah (hidup yang bersemangat), Alifa (akrab dengan Allah SWT), Aminah (terpercaya), dan sebagainya.

Memberi nama anak merupakan salah satu kewajiban orang tua. Orang tua harus memberikan nama yang baik untuk anaknya, sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

Nama yang baik akan menjadi doa dan harapan orang tua untuk anaknya, serta akan menjadi identitas yang akan dimiliki anak sepanjang hidupnya. [] Moh. Aminudin

Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah

Related Posts

Latest Post