Almuhtada.org – Menghafal Al-Qur’an adalah perbuatan yang mulia, dimana seorang muslim menghafalkan sekaligus mengamalkan dan mempelajari isi Al-Qur’an.
Seorang muslim yang menghafal Al-Qur’an akan memiliki kedudukan yang mulia baik di dunia maupun di akhirat kelak.
Terdapat beberapa tipe orang dalam menghafal Al-Qur’an. Ada yang cepat hafal ada juga muslim yang cenderung sulit dalam menghafal.
Tipe tipe tersebut akan diuraikan dalam penjelasan dibawah ini. Berikut beberapa tipe penghafal Al-Qur’an dalam menghafal:
- Mudah hafal dan Lupa
Tipe pertama adalah mereka yang mudah menghafal namun mudah pula melupakannya. Mereka harus berhati-hati agar tidak terbawa euforia dalam mengejar hafalan baru dan melupakan hafalan sebelumnya.
Disarankan untuk tidak terlalu bahagia dengan jumlah hafalan baru dan selalu mengulang hafalan yang sudah ada sebelum melanjutkan hafalan baru.
- Mudah hafal sulit lupa
Tipe kedua adalah mereka yang mudah menghafal dan sulit melupakannya. Meskipun dianggap sebagai tipe yang beruntung, mereka juga harus berhati-hati agar tidak menjadi malas dalam melakukan murajaah karena merasa hafalannya sudah lancar.
Mereka harus ingat bahwa karena telah diberi kemampuan menghafal yang baik, maka mereka harus lebih banyak berinteraksi dengan Al-Quran melalui murajaah.
- Susah hafal dan susah melupakan
Tipe ketiga adalah mereka yang susah menghafal dan susah melupakannya. Meskipun sulit, mereka tidak perlu terbebani dengan mengejar hafalan baru dan melupakan murajaah hafalan lama.
Mereka harus tetap ingat bahwa meskipun memiliki kemampuan susah melupakan, hafalan yang tidak dimurajaah akan tetap lupa.
Memang mereka akan kesusahan saat diawal menghafal, namun meskipun mereka jarang murajaah mereka akan tetap bisa menghafal apa yang telah di hafalnya di masa lampau.
- Susah hafal dan mudah lupa
Tipe keempat adalah mereka yang susah menghafal namun mudah melupakannya. Meskipun dianggap sebagai tipe yang menyulitkan, sulit menghafal namun mudah melupakan memiliki manfaat tersendiri.
Mereka menjadi termotivasi untuk terus menghafal dan mengulang hafalan karena menyadari betapa pentingnya Al-Quran meskipun kemampuan menghafalnya lemah.
Saya sendiri pun masuk dalam tipe ini. Namun dengan niat dan tekad yang kuat menyebabkan saya sendiri tergugah untuk meneruskan hafalan untuk meraih ridhonya Allah.
Setelah melihat macam macam tipe menghafal diatas, kamu masuk tipe yang mana?
Pada akhirnya, semua tipe memiliki kebaikan masing-masing. Yang penting adalah fokus pada mensyukuri kemampuan yang diberikan dan berjuang tanpa mengeluh atau berandai-andai.
Setiap orang diberikan potensi yang berbeda dan semuanya baik bagi pemiliknya, selama mereka tidak lupa mensyukuri pemberian-Nya. [] Nailatuz Zahro
Editor: Mohammad Rizal Ardiansyah